Chan-Sang~ series

1.3K 65 0
                                    

Gadis bersurai hitam panjang berjalan kesana kemari. Dress selutut yang ia kenakan tampak memperlihatkan postur tubuh nya yang sekarang terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

Tentu nya, ia sedang hamil sekarang.

Di bulan ke 8 yang sekarang tinggal menghitung beberapa hari ke depan menunggu kelahiran si bayi.

Baik Chanyeol ataupun Daesang sama-sama menantikannya. Menantikan jagoan kecil mereka terlahir sehat, dengan semua anggota tubuh mungil nya yang lengkap.

"Sayang, jangan terlalu banyak bergerak." Perintah Chanyeol yang datang dari arah dapur dengan membawa satu gelas jus apel untuk Daesang.

"Kau lihat kan? Apartemen kita berdebu sekali."

"Tidak usah banyak bergerak Daesang. Kita akan menyuruh cleaning service untuk membersihkan apartemen kita." Chanyeol merangkul Daesang menuju sofa sembari menonton tayangan televisi.

Daesang menyambar gelas yang telah terisi jus apel. Meneguk nya hingga beberapa cairan jus menetes dari bibir nya, turun membasahi dress nya. Kekanakan sekali.

Sesekali Chanyeol terkekeh menatap istri nya yang kewalahan mengusap bibirnya dan kebingungan mencari-cari tissue di atas meja tamu.

Chanyeol dengan sigap bangkit, berjalan ke meja konter dapur, tangan-tangannya mulai menarik lembar tissue dan kembali mendekat pada istri nya yang masih terduduk sembari mengelap dress bekas tumpahan jus.

"Biar ku bersihkan." Chanyeol dengan telaten mengelap sisa jus yang tumpah itu.

"Sudah~~"

"Chanyeol-ah"

"Hm?"

"Aku mengantuk."

Pria jangkung itu tersenyum, mengusap surai gadis itu dengan lembut, menyalurkan rasa kasih sayang yang penuh pada gadis itu dan pada si jabang bayi.

Chanyeol mendekat, dan mengecup singkat sudut bibir gadis itu setelahnya kembali tersenyum.

"Perlu ku gendong tuan putri?" Tanya sambil berjongkok di ubin dengan gaya melamar seperti dirinya dulu saat melamar Daesamg.

Daesang tersenyum mengembang kemudian menggangguk semangat. "Eum!"

Chanyeol bangkit, mengangkat tubuh Daesang ala bridal dan segera Daesang menerima nya dengan tangan yang ia kalungkan di leher jenjang milik suami nya.

Chanyeol mencium bibir gadis itu lamat-lamat, menggigit-gigit kecil bibir mungil yang terasa manis itu, sesekali mereka tertawa disela ciuman yang terasa bergairah itu.

Chanyeol membuka pintu -tidak melepas tautan bibir ranum nya dari gadis itu-, menutup pintu dengan cara menendang nya keras dan terus berjalan hingga ke sisi ranjang dan mulai membaringkan tubuh gadis itu disana dan juga melepas pangutan bibirnya.

Kaki jenjang Chanyeol naik, menarik selimut menutupi tubuh gadis itu dan juga dirinya sebatas leher, dan tak lupa menarik tubuh gadis itu ke dalam dekapan hangat yang selalu ia berikan setiap malam.

"Kau tahu, betapa bahagia nya aku saat aku mendengar kau hamil?" Chanyeol tersenyum dan dibalas oleh senyuman pula oleh Daesang.

"Ya, dan sebelum kau tahu, kau cemburu karena aku bermesraan dengan pria lain saat aku masih me jadi model di salah satu photoshoot."

"Benar, tapi sekarang aku tidak perlu khawatir. Karena sekarang kau aman disisiku." Chanyeol mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajah istri nya di dada bidang nya.

Daesang tampak nyaman dengan setiap sentuhan Chanyeol yang diberikan pada nya. Hampir saja ia tertidur jika sesuatu di dalam sana tidak menghantam perut nya keras.

"Oh? Chanyeol-ah, kau harus merasakan ini." Daesang menarik tangan kekar Chanyeol ke arah perut nya yang masih terus menendang.

Chanyeol tersenyum merekah saat ia merasakan jagoannya berkembang baik di dalam sana.

Bahagia? Pasti.

"Pasti dia senang akan sentuhan appa nya." Sahut Daesang kemudian sembari ikut tersenyum.

"Dia pasti senang dalam perut eomma nya."

Chanyeol kembali memeluk Daesang erat, mengecup puncak kepala gadis itu sembari menyalurkan setiap sengatan hangat pada Daesang.

"Chanyeol-ah, menurut mu bayi kita laki-laki atau perempuan?" Daesang mendangak, berusaha menatap pria itu lebih jelas.

Sebaliknya Chanyeol, ia nampak berfikir lalu bergumam kembali.

"Aku tidak peduli dia laki-laki atau perempuan. Yang penting dia sehat dan selamat saat lahir nanti."

"Benar. Jika dia laki-laki, pasti dia akan tampan seperti ayah nya."

"Dan jika dia perempuan, dia akan cantik seperti ibu nya."

Sama seperti malam-malam sebelum nya. Ritual sebelum mereka tidur diisi oleh obrolan kecil. Setidaknya itu sudah menjadi kebiasaan untuk mereka yang menanti kedatangan bayi mereka.

"Kau mengantuk?"

Daesang mengangguk. Mata nya sayup karena tidak kuat melawan kantuk yang terasa menyerang nya.

"Tidurlah, aku akan memeluk mu. Selamat tidur sayang."

"Selamat tidur Chanyeol."

Tak lupa, Chanyeol memberikan sebuah kecupan hangat di kedua mata gadis itu.

Tuhan memang adil. Memberikan hadiah yang besar untuk dirinya.

Memberikan sebuah kalung dimana kalung itu adalah Daeaang dan permata nya adalah sang calon bayi nya kelak.

Ya Chanyeol bersyukur.

Sangat.



END

Entah kenapa lagi pengen buat series:3 udh berapa hari gak pegang laptop soalnya pulang udh mulai sore gara-gara bimbel-___- alhasil nulis di wattpad lwt hapeeee~~~~

Aku akan meresmikan FF ini akan menjadi FF series:3~~~~

Jadi kalian bisa melihat kehidupan keluarga Chan-Sang couple;;)))

I Won't Share ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang