1 years later..
Chanyeol bangun dari tidur nya saat diam-diam terang nya cahaya matahari menelisik masuk ke dalam kamar nya. Disebelah nya, ada bocah mungil, Jay yang sedang tidur. Kepala nya membelakangi sang ayah dengan tubuh tengkurap bersamaan dengan rambut nya yang berantakan.
Chanyeol tersenyum. Tangan nya mengusap rambut Jay yang tidak tertata rapih.
"Kenapa kau mirip seperti ayah, Jay-ah? Kau lucu sekali."
Chanyeol bangkit, meninggalkan Jay yang tertidur lelap.
Dirinya beringsut keluar kamar, menemui pujaan hati nya yang tertanam dalam jantung nya. Yang kini tengah memasak anggun di depan kompor seraya bersenandung ria.
Kedua sudut bibir pria itu tertarik ke atas. Melengkungkan sebuah senyuman artistik yang terlahir sedari lahir. Yah, -senyuman paling indah menurut Daesang. Gadis itu bahkan berasumsi senyuman Chanyeol -suami nya melebihi senyuman seorang Adam Levine si artis terkenal dan tampan itu.
"Selamat pagi, sayang." Tangan Chanyeol melingkar sempurna disaat gadis itu berkutat pada alat-alat nya setelah memiliki seorang putra.
Gadis itu sedikit mendongak lewat bahu nya, menatap pria tinggi yang ikut menatap nya juga. Satu tangan nya menangkup pipi pria itu sambil mengelus nya lembut. "Pagi, sayang," tubuh nya seperti memberikan perintah khusus hingga gadis itu mengecup bibir tebal Chanyeol.
Chanyeol kembali tersenyum, menaruh wajah nya di lekuk leher gadis itu. Menelusuri aroma wangi semerbak yang begitu menyengat namun Chanyeol masukkan dalam list favoritnya. Pria bertubuh jangkung itu sibuk mengendus-endus leher istri nya meskipun sedikit terganggu akibat pergerakan gadis nya ini yang berjalan kesana-kemari -mengambil bahan masakannya.
"Duduklah, masakan nya sudah siap." Pinta Daesang tatkala mengehentikkan kobaran api menyala dari kompor.
Chanyeol enggan. Pria itu beranggapan lekukan leher gadis itu lebih manis dan lebih nikmat dibandingkan masakan apapun.
"Chanyeol,"
"Sebentar saya, sayang."
"Chanyeol!"
"Baiklah, baiklah. Tapi kau harus mendengarkan rap ku pagi ini. Kau tahu kan, saat masa kuliah, aku selalu mendapatkan juara untuk urusan rap? Dan kau sangat menyukai itu,"
Seringaian lebar terpatri. Chanyeol tahu menahu kalau gadis nya ini bisa sesak nafas mendengarkan rangkaian rap yang Chanyeol buat.
Atau mungkin Daesang bisa saja memekik antusias karena rentetan rap yang pernah Chanyeol buat.
Lamaran yang saat itu Chanyeol lakukan untuk Daesang saja mengusung tema hip hop dan melamarnya dengan cara melakukan adu gerak bibir cepat itu.
"Dengarkan ya," Chanyeol mengikis cepat wajah nya pada telinga Daesang.
Sementara gadis itu sudah berdegup tak karuan. Ayolah! Jangan rap! Daesang pasti pingsan setelah ini. Tak kuat akan suara bass yang menyatu pas dalam adonan rap penuh kecepatan diatas rata-rata.
Chanyeol terus berbisik, bibirnya beradu cepat membuat Daesang hampir jatuh tersungkur.
"Sudah? Siapkan sarapan nya ya, sayang. Aku harus memandikan Jay di hari libur." Bibir Chanyeol menyambar kilat bibir Daesang.
Lalu kabur pergi agar tidak melihat respon istri nya.
Dan jika kalian penasaran isi rap Chanyeol, maka akan ku beri tahu,
Kau cinta pertamaku,
Kekasih pertamaku,
Istri pertama yang akan ku cintai sampai kapan pun,Kau terjatuh, aku mengulurkan tangan untuk menolong mu,
Kau berlari menjauh, aku akan mengejar mu sampai kau terperosok jatuh ke dalam pelukan ku,Dan saat bibir mu mulai berteriak pilu,
Maka aku akan segera membungkam nya dengan milikku,Dan... kau juga...
Wanita pertama yang membuat ku terus berorgasme sepanjang malam.
"Chanyeol!!! Dasar pervert!"
FINISH
Abaikan segala macam cerita ini ya:'d bayangin aja rap nya Chanyeol pake bahasa korea gitu, kayak di lightsaber:'D
KAMU SEDANG MEMBACA
I Won't Share This
Lãng mạnPemandangan ini hanya aku saja yang boleh melihatnya. Pemandangan ini, hanya boleh kau bagi dengan ku seorang.