2

1.7K 188 10
                                    

Ting...Tong...

"Ada bel tuh dek, bukain gih." perintah Erna, Mama Chaca.

Dengan berat hati Chaca berjalan keluar rumah untuk mengetahui siapa yang sudah mengusik sarapan paginya. Aneh sekali, pagi-pagi seperti ini masih ada tamu yang berkeliaran datang ke rumah orang.

"Siapa?!" gerutu Chaca saat bel rumahnya tak henti-henti berbunyi. "Pagi-pagi kalau mau bertamu tuh tau jam do---" ucapannya terpotong disaat melihat Aldi berdiri di hadapanya.

Aldi sudah berdiri tegap di hadapannya sambil nyengar-nyengir tak berdosa, seperti iklan pepsodent.

"Aldiii... ngapain sih lo dateng ke rumah gue pagi-pagi, terus segala pake mencet bel berkali-kali. Kuping gue gak budek! Lagi pula bunyi bel nya kedengeran kok ke dalem. Ngapain lo kesini?!" cerocos Chaca tanpa henti memandang Aldi dengan garang.

Aldi yang ingin menjawab pertanyaan Chaca selalu terpotong, karena Chaca berbicara terus seperti kereta api.

"Sabar, Cha. Ngomongnya biasa aja kali, gak usah panjang-panjang. Udah kayak rel kereta api aja." sebal Aldi, sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Lah? Kok jadi dia yang sebal? Aturan kan gue... kurang asem emang nih anak satu!- gerutu Chaca dalam hati.

"Yaudah Aldi yang ganteng, yang keren, yang manis, dan sebagainya. Gue mau tanya, ada gerangan apa lo pagi-pagi dateng ke sini dengan tampang tak berdosa lo?" tanya Chaca penuh selidik.

"Calm, mbak bro. Gue kesini dengan gerangan mau jemput lo berangkat sekolah bareng." jawabnya dengan tampang sok keren.

Tapi, memang keren beneran.

"Tumben-tumbenan ada yang mau ngajak berangkat bareng. Gue yakin, ini pasti ada udang dibalik batu." Chaca sengaja berteriak agar orang yang berada di dalam rumah mendengar.

"Suuzdhon mulu ini anak kerjaannya. Dan bisa gak sih lo jangan TERIAK-TERIAK!" Aldi tak kalah teriaknya di depan Chaca.

Erna yang mendengar seperti ada kegaduhan diluar sana merasa terganggu. "Dek, ada siapa?" tanya Erna dari dalam.

"Ada alien, Ma." jawab Chaca asal sambil memandang Aldi sinis.

Yang dipandangnya hanya senyum tak berdosa dan langsung masuk ke dalam rumah Chaca tanpa pamit kepada sang punya rumah.

"Apa-apaan... yang punya rumah aja belum nyuruh masuk. Eh, malah dia yang masuk duluan. Dasar manusia jadi-jadian." Chaca sangat kesal melihat Aldi yang masuk kerumahnya tanpa pamit. Dengan rasa gondok Chaca mengikuti Aldi dari belakang.

"Ternyata Aldi toh yang dateng. Sini sarapan dulu." ajak Erna yang melihat Aldi.

"Mama tau aja kalau Aldi belum sarapan, hehe." ucapnya dan langsung mengambil tempat duduk yang ia yakini disamping Chaca.

Aldi makan dengan lahap. Tidak akan ada yang bisa menolak masakan Erna yang sangat lezat ini. Erna yang melihat itu tersenyum senang, karena makanan yang ia masak disukai oleh Aldi.

Aldi memanggil Erna yang notabenya Mama Chaca dengan sebutan 'Mama', karena Erna sudah menganggap Aldi sebagai anak sendiri.

My Husband is My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang