"Tidak berminat untuk play another round with another girl, Mr. Oh?" Tanya bartender bername tag Kris Wu.
Sementara Sehun hanya meneguk vodka pesanannya. Setidak nya, dapat menghilangkan stress yang setiap hari selalu datang menimpa nya.
Memiliki ayah yang penggila kerja, yang selalu 'bermain' di luar sana yang harus Sehun akui bakat ayah nya mengalir pada dirinya sekarang. Tidak pernah pulang ke rumah, menelfon saja tak pernah.
Sehun tahu, ia mempunyai apartemen di dekat rumah nya, tapi apa salah nya tinggal dirumah bersama ayah nya? Namun nyata nya, ayah nya sendiri meninggalkan dirinya dan juga ibu nya yang sekarang telah tiada.
Ditambah lagi beberapa jam yang lalu ia bertemu dengan Haneul yang sepertinya gadis itu benar-benar membenci diri nya yang saat itu hampir merenggut status kegadisan Haneul.
Sehun gila.
Sampai sekarang pun bayang-bayang gadis itu disekolah yang mengenakan kacamata dan penampilan yang dibawah dari kata sempurna sungguh berbeda dengan gadis yang baru ia temui di restoran tadi.
Rambut sepunggung yang di gerai indah dan yang menggiurkan lagi.
Bibir yang pernah ia rasakan malam itu, sekarang sudah dipoles indah dengan lipstik pink natural.
Kacamata nya pun sudah terlepas. Menampilkan manik coklat indah yang selalu memancarkan cahaya kehangatan, teduh, dan tenang. Seakan Sehun berada di dimensi lain ketika ia menatap manik itu.
"Aku tahu kau sedang memikirkan seseorang." Ucap Kris lagi saat ia melihat Sehun melamun entah melamun apa.
Kris mengedipkan mata nakalnya pada wanita berpakaian ketat yang sedang menyodorkan gelas nya di hadapan Kris agar pria bertubuh tiang itu menuangkan lagi minuman alkohol itu.
"Ya, seorang gadis." Jawab Sehun singkat tapi Kris dapat mengetahui nya dengan cepat.
Di balik meja bar, Kris memutar botol-botol nya ke udara dan dengan lihai nya ia menangkap. Lalu tersenyum miring. "Apa gadis kemarin? Tampilannya tidak terlalu menarik."
"Kau belum lihat sisi lainnya, hyung. "
..
.
Haneul terdiam di halte bus. Memutar kembali memori otak nya saat Sehun tiba-tiba saja datang ke restoran tempat nya bekerja.Dan terlebih lagi
Membawa seorang wanita? Cih! Untung saja ia tidak mudah mempercayai Sehun. Dugaannya di luar kendali. Wajah nya adalah salah satu tipu muslihat yang menjadi andalannya.
Haneul kembali mengeratkan mantel berbulu nya. Kali ini ia ikat satu rambut nya ke atas sembari meneguk susu pisang yang ia beli dari toko dekat restoran tempat dia bekerja.
Lapar semakin melanda, dan Haneul belum juga menemukan satu bus yang sekedar melewati jalanan. Jelas saja, ini sudah jam 11 malam, sedangkan bus terakhir datang sekitar jam 9 malam.
Dan sekarang untuk apa ia menunggu bus di halte? Toh, bus pun tidak akan menampakkan besi-besi mobil nya.
Dingin pun semakin menusuk kala hanya dia seorang diri yang diam di halte.
"Haneul-ah, ingin menumpang?" Minseok hadir di kediaman Haneul.
"Bolehkah? Tapi, badan ku berat. Memang nya kau bisa menggoes sepeda mu?"
Minseok tertawa di akhir. "Jangan bercanda. Kau dan aku lebih berat badan ku. Tidak usah sungkan, cepat naik sebelum ku tinggal dan kau akan terus menginap di halte bus."
![](https://img.wattpad.com/cover/54823169-288-k987802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
From nerd to be..(?)
РазноеAku hanyalah si gadis berkacamata bulat. Pengidap kutu buku akut yang tidak bisa lepas dari kehidupan ku. sebelum aku bertemu dengannya. A man who becomes a liar to me.