Check out my new story on my profile!
--
Hi! This is my first story. Enjoy
Seorang perempuan sedang duduk dibangku taman. Angin menerbangkan rambut hitamnya yang tidak dikuncir. Perempuan itu sedang menunggu seseorang.
"Maaf nunggu lama," seorang laki laki menghampiri perempuan itu dan langsung duduk disampingnya.
"Gapapa. Baru pulang kuliah kan? Mahasiswa baru mah sibuk, haha," perempuan itu tertawa.
"Gak sibuk banget sih Al," laki laki itu juga tertawa.
Mereka terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing masing.
Laki laki itu menatap perempuan yang di panggil Al."Masih nunggu dia?" Tanya laki laki itu pada Al.
"Gak tau. Mungkin iya," Al menatap langit. Al sangat berharap dia akan kembali.
Ekspresi laki laki itu mengambarkan kekecewaan saat Al menjawab bahwa Al akan menunggu dia.
"Kakak juga nunggu dia?" Tanya Al.
"Pasti. Tapi dia gak pernah sadar," laki laki itu meyenderkan punggungnya dibangku taman.
"Berjuang. Aku pasti dia akan sadar akan ketulusan cinta mu," Al terkekeh. Al berharap dia juga seperti itu.
"Melankonis banget bahasanya," laki laki itu tertawa "Tau yang ditinggal 5 tahun mah beda," laki laki itu masih tertawa.
Al tidak menjawabnya. Laki laki itu benar, Al menunggu seseorang yang pergi meninggalkannya selama 5 tahun. Seseorang itu pergi saat perpisahan di sekolah dasarnya. Sampai saat ini Al tidak tahu keberadaannya dimana. Al akan terus menunggunya, berharap dia akan datang. Walau tidak tahu kapan dia akan datang
"Udah ah. Kita jadi melankolis banget deh," Al terkekeh.
"Iya ya. Udah yuk pulang!" ajak laki laki itu.
Al mengangguk.
Mereka sama sama sedang menunggu sesuatu yang tidak pasti. Mereka sedang menunggu seseorang yang mungkin saja tidak mengharapkan mereka. Tapi bukan kah cinta butuh pengorbanan dan perjuangan?
-w
Selamat membaca.
Thank's:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
Teen FictionMenunggu. Aku akan menunggu mu. Menunggu sampai kamu benar benar seperti dulu. Sampai kamu mau melihat ku. Aku memang bodoh. Aku bodoh karena menunggu yang tidak pasti. Tapi bukankah cinta harus diperjuangkan? Tapi mengapa harus aku yang berjuang? s...