"Kenapa harus gue si?" Rapmon bangun dari tidurnya dengan eskpresi frustasi saat tahu jika ia disuruh ke pasar untuk belanja kebutuhan mereka sebulan ini. Biasanya Jin yang selalu pergi ke pasar, tapi karena Lakilaki tampan itu sedang terserang penyakit flu burung membuat Rapmon selaku leader untuk menggantikan Jin berbelanja ke pasar.
"Yaelah Mon, ke pasar doang apa susahnya si" Suga yang duduk di sofa kamar Rapmon hanya memandang cuek dengan handphone ditangannya.
"Mon? Lo kira gue Temon" Rapmon berjalan kearah kamar mandi, mencuci mukanya untuk menghilangkan belek yang bertengger dimata besarnya. "Masalahnya tuh gue gak pernah ke pasar, kalo ke sasar berabe men"
"Terus gue harus bilang wow gitu"
"Gausah si"
"Nih kantong belanjanya, ini duitnya" Jimin menyerahkan kantong belanja yang sering digunakan Jin untuk berbelanja, kantong belanja berwarna pink dengan banyak tempelan tempelan stiker bergambar princess disekitarnya.
"Ko duitnya cuman lima puluh rebu si. Mana cukup belegug" Rapmon menjitak kepala Jimin dengan tangan kirinya, tangan kanannya kan lagi pegang tas belanja.
"Cukup cukupin aja deh. Lo beli sayur asem kek, apa aja yang penting kita bisa makan" Rapmon hanya memasang wajah kesalnya, tapi tak urung kakinya melangkah juga menuju ke pasar.
Akhirnya Rapmon melangkah keluar rumah walaupun dengan muka kusut abis.
Rapmon nelpon Go-Jek biar dia gak usah ribet ribet nunggu angkot di pinggir jalan. Nanti dikira cabe cabean.
Rapmon sampai di pasar traditional yang sering dikunjunji Jin untuk berbelanja.
Untuk pertama kalinya Rapmon kagum melihat keadaan dalam pasar yang menyajikan berbagai macam bahan masakan.
Rapmon mendekat ke pendagang ikan asin.
"Bang ini berapaan" Tanya nya sambil memilih milih ikan yang ditawarkan.
"Goceng aja deh"
"Mahal amat, 2 rebu ya?"
"Boleh"
Rapmon kembali melangkah setelah membayar dengan uang pas.
Ia mendekat ke penjual sayuran lengkap.
"Sayur asem ada kagak bang?"
"Ada, mau berapa?"
"Atu"
"Nih, 2 rebuan"
"Serebu aja kali bang. Mahal amat"
"Seribu maratus deh"
"Deal"
Gula. Udah
Cabe. Udah
Garem. Udah
Bawang. Udah
Rapmon melangkah hendak keluar dari area dalam pasar, tapi toba tiba dia menyadari jika pintu yang tadi dia masuki tidak ada.
"AAAAAAAAAAAA" Rapmon berteriak histeris disaat banyak orang yang bisa ia tanyai.
"Kenapa mas? Apa ada yang terluka?" Seorang penjaga keamanan menghampiri Rapmon yang tengah menjambak rambutnya frustasi.
"Saya tersesat Pak!"
Satpam tersebut mengerutkan dahi.
"Tapi mas, pintu keluar berada tepat dihadapan mas"
*