Chapter 5

223 17 8
                                    

"Missy, I think I love you"

Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir Thomas. Perasaanku campur aduk antara tidak percaya,sedikit senang dan entah mengapa aku merasakan kesedihan disana.

Tak terasa air mataku jatuh juga. Dalam pikiranku muncul bayangan buram tentang seseorang. Aku sangat mengenalnya, tapi kenapa aku melupakannya?

"Harry..." Nama itu muncul dipikiranku beserta air mataku yang semakin deras.

"Melissa, why are you crying?" Thomas langsung berdiri dan menghampiriku. Ia berjongkok disebelahku dan kebingungan melihat keadaanku.

"I'm sorry Thomas, I'm sorry..." Tangisanku semakin menjadi-jadi.

"Kalau kau tidak bisa menerima perasaanku tidak apa, but please don't cry..." Thomas memelukku erat.

Aku melepas pelukkannya dan bangkit berdiri "I can't do this"

"Why? Are you love someone else?" Thomas bertanya padaku dengan suara yang lembut.

"I had a boyfriend, aku baru mengingatnya sekarang, kenapa aku bisa melupakannya?" Aku berusaha mengingat lebih lagi tapi kepalaku malah terasa sakit.

"Sudah cukup aku mengerti, kau tidak perlu memaksakan diri untuk mengingatnya" Thomas menghapus air mata dari pipiku.

"I'm sorry Thomas..." aku mengatakannya lirih

"It's okay, kau sekarang lebih baik beristirahat, wajahmu pucat sekali"

Thomas mengangkat tubuhku dan membawaku ke kamarku. Ia membaringkanku dan sekali lagi menghapus air mataku.

"I'm sorry, aku membuatmu seperti ini"

Thomas beranjak keluar dari kamarku. Aku menatap punggungnya yang menghilang dibalik pintu dengan perasaan sedih dan bersalah.

...

Setelah tertidur beberapa jam, aku merasa membaik. Kuputuskan untuk beranjak dari kasur ini dan menemui Thomas. Dia pasti terkejut dan tidak siap mendengar perkataanku tadi.

Aku segera berdiri dan mencari Thomas. Seluruh isi rumah sudah kuputari tapi sama sekali aku tidak melihat sosok Thomas.

Aku duduk sejenak dan berpikir dimana kira-kira Thomas berada sekarang.
Wait...danau, Thomas pasti disana.

Tanpa membuang waktu aku langsung berlari keluar dan menuju ke danau di belakang pondok

"Thomaaass!!! Where are you?!" aku berteriak mencari Thomas.

Mataku langsung tertuju pada sosok yang ku kenal di pinggir danau. Aku sedikit ragu untuk menghampirinya, tapi aku memberanikan diri dan menghampirinya.

"Hey..." aku langsung mengambil tempat duduk disampingnya.

"Oh, hey... Kau sudah membaik?" Thomas tersenyum melihatku

"Much better..." Jawabku membalas senyumannya.

Setelah itu kami saling diam. Ini pertama kalinya aku dan Thomas merasa canggung satu sama lain. Bahkan saat pertama kali kami bertemu tidak secanggung ini.

"Kau..." Aku dan Thomas bicara bersamaan.

"Kau saja duluan..." Thomas memintaku untuk berbicara lebih dulu.

"Kau tumben sekali berdiam disini, biasanya kan kau selalu sibuk?"

"Ahh...aku hanya ingin bersantai sebentar, aku baru sadar kalau danau ini indah" Thomas tersenyum tipis tanpa menoleh padaku.

Illusion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang