Hari dimana aku bertemu Louis Tomlinson bisa dibilang setengah manis dan setengahnya lagi pahit. Rasanya seperti hujan. Kau senang karena akhirnya rintik-rintik tersebut membasahi tanah yang kering, namun di satu sisi kau sedih karena tidak bisa kemana-mana selain menikmatinya dari jendela kamarmu.
Bertemu dan mengenal Louis Tomlinson bisa dibilang sebagai hal terbaik sekaligus terburuk yang pernah terjadi dalam hidupku.
Namun bagaimana pun juga, dia adalah Louis Tomlinson. Seorang anak baru pindahan dari New York yang kini bersekolah di tempat yang sama denganku. Cara kami berkenalan cukup unik dan tidak terduga. Kala itu aku tengah menuliskan curahan hatiku tentang betapa membosankannya kelas bahasa itu di mejaku dan beberapa hari kemudian, Louis membalas ocehanku di meja tersebut. Kami sering berpapasan, bahkan sempat mengobrol saat pertemuan pertama. Namun aku tidak pernah menyadari kalau dia adalah Louis yang selama ini membalas tulisanku di meja. Begitu pun sebaliknya.
Dia adalah Louis Tomlinson. Lelaki yang mengetahui segalanya tentangku. Segalanya termasuk apa yang selama ini aku sembunyikan; luka-luka yang berada di tanganku. Aku ingin membencinya karena ia telah mengetahui rahasia terbesarku. Tapi, aku tahu kalau aku tidak bisa.
Louis Tomlinson berjanji untuk menyelamatkanku dari segala keterpurukanku. Aku mempercayainya. Dan seiring berjalannya waktu, aku mulai mengetahui beberapa hal tentang dirinya yang cukup tertutup itu.
Louis terlalu sibuk menyelamatkanku walaupun sebenarnya dia lah yang paling membutuhkan pertolongan.
**
a/n;
halooo. karena kebetulan hari ini tanggal 24 desember, aku akhirnya memberanikan diri buat post prolog Louis & Adeline. tapi sebelum part pertama dipost, ada pemberitahuan kecil kalau cerita ini bergenre sad dan mengandung cutting.
please leave vote and a honest comment about this prologue because i'm so excited for this one tbh hehehe :D
anyway, happy birthday to my little tiny hedgehog louis tomlinson! x
KAMU SEDANG MEMBACA
Louis & Adeline
FanfictionBerawal dari sebuah tulisan kecil di meja belakang pojok kelas, Louis dan Adeline berkenalan lewat cara terunik yang pernah ada. Dan dari situ lah semua berawal; kisah tentang seorang lelaki yang berusaha memperbaiki gadis yang depresi dan kesepian...