"Batas pengumpulan tugas kalian adalah minggu depan. Jadi saya harap tidak ada keterlambatan." Seluruh orang yang ada di kelas mengangguk, merespon kalimat Mrs. Fletcher seputar tugas biologi. Beberapa detik kemudian, bel terakhir berbunyi, menandakan kalau hari ini sekolah telah selesai. Mrs. Fletcher mengucapkan kata selamat tinggal sebelum keluar, meninggalkan kelas yang kini berubah menjadi ramai. Semua orang sibuk membicarakan sesuatu tentang besok malam, sebuah pesta.
Hal ini memang sudah tidak asing lagi. Setiap Jum'at malam mereka—Matthew dan teman-temannya, akan mengadakan pesta. Biasanya, mereka akan berganti giliran soal dimana pestanya akan diadakan. Dan jika aku tidak salah dengar, hari ini Quinn lah yang akan menjadi tuan rumahnya. Aku menunggu selama beberapa menit sebelum akhirnya kelas perlahan mulai sepi. Semua orang akhirnya memilih untuk meninggalkan kelas, membuatku bernapas lega.
Aku segera keluar meninggalkan kelas, dan berjalan menuju halte bus yang berada sekitar sepuluh meter dari sekolahku. Beruntung hari ini bus datang tepat waktu, jadi aku tidak perlu menunggu lama seperti dua hari yang lalu. Setelah aku mendapat tempat duduk, aku langsung menyandarkan punggungku dan menghela napas panjang. Hari ini termasuk salah satu hari yang paling melelahkan. Bagaimana tidak? hari ini aku dibanjiri oleh tugas yang banyak. Namun yang paling parah adalah tugas dari Mr. Wells, presentasi. Aku selalu membenci presentasi karena itu menandakan aku harus berdiri di depan kelas selama lebih dari sepuluh menit dan diperhatikan oleh semua orang yang ada di depanku.
Saat bus berhenti di halte selanjutnya, aku langsung bangun dan turun dari bus. Kepalaku bergerak menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada kendaraan yang sedang melaju ke arahku. Setelah memastikan, barulah aku menyebrang dan masuk ke sebuah gedung berwarna putih. Kehadiranku disambut ramah oleh salah satu resepsionis yang sudah mengenalku dengan baik.
"Selamat sore, Ms. Jarvis." Sapanya dengan sebuah senyuman yang khas.
"Sore, Kelsey. Dan, oh, bukankah aku sudah sering mengatakan untuk memanggilku Adeline atau Addy saja?"
Kelsey kembali tersenyum, "Ah, ya, maaf, Addy."
"Tidak masalah, K. Omong-omong, aku ingin bertemu Dr. Violet."
"Apa kau sudah membuat janji?" Aku mengangguk. "Ya, aku sudah membuat janji dengannya dua hari yang lalu."
"Baiklah, kau bisa menunggu di ruang tunggu. Masih ada beberapa pasien yang harus Dr. Violet temui."
"Terima kasih, Kelsey." Kataku sebelum beranjak meninggalkannya. Kelsey adalah wanita yang sangat ramah. Walaupun aku hanya bertemu dengannya dua minggu sekali, namun kami dapat dibilang cukup dekat.
Aku berjalan menelusuri bangunan ini lebih dalam lagi sampai aku menemukan tulisan 'ruang tunggu'. Apa yang dikatakan Kelsey benar, saat ini masih ada tiga orang yang sedang menunggu giliran untuk bertemu Dr. Violet.
Menyadari akan hal itu, pun aku langsung duduk dan mengeluarkan earphone-ku kemudian mencolokkannya ke ponselku. Tanganku bergerak mencari daftar lagu yang kusukai kemudian menyetelnya. Aku mendengarkan lagu pertama dengan volume yang kecil, agar jika nanti namaku dipanggil, aku masih bisa mendengarnya. Dan untuk saat ini, aku memilih untuk memejamkan kedua mataku sebentar untuk menenangkan pikiranku.
**
"Adeline Jarvis?" Aku tersentak dan refleks membuka kedua mataku ketika mendengar seseorang meneriakkan namaku. Dengan cepat aku melepas earphone yang sedari tadi menempel di telingaku dan mengangkat tanganku ke udara.
"Itu aku!" kataku sambil berdiri. Orang yang tadi memanggil namaku tersenyum kemudian menunjuk ke arah Dr. Violet.
"Silahkan, Dr. Violet sudah menunggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Louis & Adeline
FanfictionBerawal dari sebuah tulisan kecil di meja belakang pojok kelas, Louis dan Adeline berkenalan lewat cara terunik yang pernah ada. Dan dari situ lah semua berawal; kisah tentang seorang lelaki yang berusaha memperbaiki gadis yang depresi dan kesepian...