Chapter 12

21.2K 1.3K 23
                                        



Holla!Maaf kalau sudah setahun sekian tak muncul..hehe :D

•••••

Aliando langsung meloncat dari kasurnya,meraihkunci pintu balkon dan langsung menemui Prilly.

"Prilly!".PekikAliando tak peduli hujan dan angin yg sangat keras menerpa tubuhnya.

"Prilly..".gumam Aliando yg masih terisak.jujur saja,baru kali ini ia terisak karena seorang gadis.

diraihnya tubuh Prilly yg sudah pucat seperti kertas dan bibir yg sudah berwarna biru.tanpa pikir panjang lagi,Aliando langsung membopong tubuh Prilly menuju Sofa.dibaringkannya Prilly di sofa itu.tidak peduli jika basah.

"Prilly..".Aliando menepuk kemudian mengelus pelan Pipi Prilly yg pucat dan sudah sedingin Es.

"Prilly..bangun..Hey..bangun Prilly..".Ucap Aliando lirih.

digenggamnya tangan Prilly yg terasa sangat dingin di genggamannya membuat Aliando semakinterus terisak.

"Maafkan Aku..".lirih Aliando dan mengecup singkat punggung tangan Prilly dan keningnya.

"Pasien mendapat demam tinggi Pak..dan utk sementara harus menginap dulu sampai sembuh total..".Aliando mengangguk mendengar perkataan Dokter tadi.

"Boleh saya masuk?".

"Silahkan Pak..Kalau begitu Saya permisi dulu..kalau ada apa2 bisa panggil saya atau suster..".Aliando mengagguk dan langsung masuk kedalam ruang kamar VIP.

Aliando duduk dikursi samping ranjang.diliatnya Prilly yg terbaring lemah dan sangat pucat.infus juga terpasang di tangannya.

digenggamnya tangan Prilly kemudian dikecupnya lembut."Tetaplah hidup..jangan pergi..Aku berjanji akan membuat hidupmu bahagia..".ucapAliando serak yg sudah terisak lagi.

ia sangat sungguh2 menyesal.Aliando bangkit pindah duduk ditepi ranjang Prilly.dikecupnya dahi,Kening,danPipi Chubby milik Prilly.lalu kemudian mengecup lembut bibir mungil Prilly yg terasa dingin itu.lalu tau2 saja setetes cairan bening mengalir dari sudut mata Prilly.

ALiando menjauhkan wajahnya,kemudian menghapus air mata Prilly yg menetes tadi.

"Jangan menangis Sayang..Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi..hidup kamu akan penuh dgn kebahagiaan..I Promise My Wife..".ucap Aliando lembut.entah keinginan dari mana ia mengatakan kata 'Sayang' dan 'Wife'.

Aliando turun dari tepi ranjang dan berbaring di sofa yg tersedia di ruangan ini.

ia pun memejamkan matanya,berharap Prilly akan cepat bangun dan sembuh.

Aliando membuka matanya,diliriknya jam tangannya sudah menunjukkan jam 9 pagi.

Aliando bangkit dan menguap sedikit.ia mendekati ranjang Prilly.gadis itu masih belum juga bangun.

Aliando mengusap lembut Pipi gadis itu kemudian mengecup singkat keningnya.

"Morning Sayang..jangan kelamaan yah tidurnya..gak kangen sama suami apa?".ledek Aliando dgn mata menerawang menahan tangis.

Aliando meraih ponselnya kemudian mengetik pesan singkat utk Wali Kelas Prilly disekolah utk meminta izin karena sakit.

"Kania!"

Kania mengangkat kepalanya dari buku bacaan biologi yg ia baca lalu melihat teman sekelasnya 'Joey' tiba2 ngos-ngosan didepannya.

"Kenapa lo?"

"tadi Bu.Risna bilang kegue katanya bilang ke sekretaris Prillynya Izin sakit..".

"Kok lo bilang ke gue?gak bisa apa bilangin langsung ke org nya?!".

"lo kan temennya Prilly..ya bilangin lah..lagian gue ada latiha basket..gak bisa kasi tau ke 'Mia' langsung.

Kania mengangguk tanpa menatap Joey lagi.

"thx yah Kan..".ucap Joey dan berlalu pergi keluar dari kelas.untung ini sudah jam istirahat tapi Kania tetap ingin dikelas saja.lagian kenapa baru bilang kalau Prilly ternyata sakit?di jam pelajaran pertama sampai ke 4 Prilly sudah diberi 'Alpa' (tidak hadir)Kania menatap kepergian Joey.

diliriknyaRafael yg sedang duduk diam dan datar ditempatnya.

sedangkan Refli duduk disamping Rafael juga dgn wajah yg penuh lebam akibat pukulan dari seseorang yg tak dikenal Kania.lalu apa alasannya?

"Li..kamu bisa jelasin ke Aku gak soal semalam?".tanyaKania Lembut.merasa sedih melihat pacarnya penuh luka lebam.

"Aku gak tau Kania..dia tiba2 nyerang aku kayak gitu..kalau Aku tau pasti udah ceritain kekamu kok..".Kania menunduk lesu.

"El..lo kenapa diam mulu dari tadi?".tanya Kania pada Rafael.

"Gue..gue rasa ada sesuatu yg terjadi sama Prilly..tapi mungkin belum saatnya gue tau..".

"tapi lo tetap bakal perahanin hubungan lo sama Prilly kan?".

"Gue bingung Kania..".Kania menatap Kedua cowok didepannya itu dgn tatapan sedih.

"Pasti secepatnya bakal tau alasan permasalahannyasecepatnya kok..".ucap Kania membuat Refli sedikit terperengah.

"Ya..smoga saja..".jawab Rafael.

"Ohyaa..Pria itu kan yg pernah nyeret Prilly keluar dari kelas waktu itu,dan juga pernah nyari Prilly,tapi Prilly-nya gak masuk ternyata ada di rumah Refli..masih ingat gak?".tanya Kania.

Rafael mengangguk.dan beberapa saat kemudian mereka sibuk dgn pikiran masing2.

"Mau pipis..gendongin sampe toilet..".Manjaseorang gadis yg baru saja bangun dari ketidaksadarannya selama seminggu.

•••••••******••••••••

ToBeContinued

Jangan marah kalau pendek..nnti cepat tua loh..wkwk :v

Ditunggu Chapter selanjutnya yah..janji secepatnya bakal diNext.. #SeeYouNextPart #ThxForReadingAndVote :*

Married With DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang