"Hahahaha, sungguh, benar katamu itu!" ujarku sambil tertawa. Rene menepuk punggungku lalu ikut tertawa.
"Kau sungguh membuatku senang, selalu membuatku gembira rasanya," ujarku. Rene tersenyum, menyedot es tehnya.
"Eva," ujarnya, sambil menggenggam tanganku, "aku mencintaimu."
"Tak peduli kau sudah bersuami atau belum, aku mengatakan padamu yang sebenarnya..."
"Rene..." gumamku.
"Eva, aku tak tahan seperti ini terus. Apakah hubungan kita akan terus seperti ini? Main kucing-kucingan dengan suamimu? Bagaimana kelanjutannya, mau dibawa kemana hubungan kita?""Rene, sudah kubilang, aku tak berdaya!"
"Eva! Sudah jelas, kau memilihku! Pergilah denganku, tinggalkan suamimu! Kita akan pergi ke negri yang jauh, dimana hanya ada kau, dan aku..." ujar Rene yakin.
"Tidak, Rene, aku tak bisa bersikap seperti itu..."
"Kenapa? Sekarang, jawab pertanyaanku," ujar Rene, emosi, "siapa yang kau pilih, aku, atau suamimu?"
"Aku... Rene... Aku tak bisa meninggalkan Steve..."
"Sudah kuduga, kau hanya mempermainkan perasaanku. Kau berkata cinta padaku, namun kau tak mau meninggalkan suamimu??"
"Rene... aku...."
"Tinggalkan pria itu, Eva! Aku yakin, aku lebih baik darinya, aku yakin dia tidak ada apa-apanya. Tinggalkan dia, dia tak pernah bisa mengerti dirimu, seperti aku mengerti dirimu. Dan dia tak bisa mencintaimu, seperti aku mencintaimu!"
"Kau tak tahu apa-apa, Rene!"
"Tinggalkan pria itu dan menikahlah denganku! Tinggalkan dia, kau tak pernah mencintai Steve!"
"Stop! Kau tak tahu apa-apa, jadi berhentilah membicarakan suamiku!" ujarku marah, menyambar tasku dan pergi.
Perasaanku aneh. Aku memaki Rene, untuk membela Steve. Padahal sudah jelas, aku lebih menyukai Rene daripada Steve. Tapi apa yang membuatku membela Steve? Aku menatap cincin di jari manisku. Airmataku berlinang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Commitment
RomancePernikahan adalah soal komitmen... tapi bagaimana jika cinta sudah berpindah ke lain hati? Haruskah aku berkomitmen tanpa cinta?