menma

2.6K 170 4
                                    

Hal yang paling disukai sasuke pada diri naruto yaitu senyumnya. Apa pun keadaannya naruto tetap akan tersenyum didepannya dan melupakan perkataannya semalam.

"Kau mau kemana malam-malam begini dobe?"

"Aku ada urusan sebentar teme."

"Dengan siapa?"

"Gaara"

"Oh.baiklah. jangan pulang terlalu malam. Kalau ada apa-apa hubungi aku dobe".

"Ya"

"Lain kali ajak teman barumu itu kesini biar aku juga mengenalnya."

Mendengar kalimat sasuke naruto menghentikan kegiatannya mengancingkan kemejanya. Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sasuke berjalan kearah pintu mengikuti langkah naruto. Dia memberikan jaket kepada naruto dan berkata hati-hati. Naruto mencium sekilas bibir sasuke dan kemudian dia pergi.
Sasuke menutup dan mengunci pintu setelah naruto pergi. Mungkin tidur cepat adalah solusi baik daripada berdiam sendirian pikirnya. Dia masuk ke dalam kamar dan tidur.

Naruto memarkirkan mobilnya di depan sebuah cafe ternama di konoha. Dia berjalan masuk ke cafe bernuansa vintage itu. Mengedarkan pandangannya mencari sosok pemuda berambut merah dan ia menemukan gaara berada di pojok ruangan.

"Maaf menunggu lama".

"Tak apa naru. Duduklah".

"Terima kasih".

"Kau mau pesan apa naru!?"

"Apa saja gaara".

"Baiklah". Gaara memanggil pelayan untuk memesan makanan naruto. Tak lama pelayan itu kembali dengan makanan dan meletakkan didepan naruto.

"Kau masih saja ingat apa yang kusukai."kata naruto melihat makanan kesukaannya. Chicken teriyaki ramen dan orange squash. Gaara hanya tersenyum.

"Jadi ada apa kau mengajaku bertemu gaara?"

"Tidak apa.aku merasa kesepian disini.Tidak boleh aku mengajakmu?"

"Boleh. Memangnya temari kemana?"

"Dia sedang pulang ke Suna untuk mengambil keperluan yang dia butuhkan disini".

Naruto manggut-manggut tanda mengerti sambil melahap ramennya hingga habis.
Gaara hanya meminum minumnya. Melihat naruto makan yang sepertinya tidak pernah berubah.

"Naru,kau masih tinggal dengan kyuu-nii!?"

"Tidak"

"Lalu kau sekarang tinggal dimana?"

Naruto yang mendengar pertanyaan gaara langsung tersedak minumannya.

"Naru,kau tak apa? Hati-hati makanya."kata gaara khawatir.

Naruto hanya bisa menggaruk kepalanya tak gatal dan menjawab apa adanya. "Aku tinggal di apartemen tak jauh dari sini".

"Oh". Gaara melihat jam ternyata sudah malam.

"Naru.. bisa kau mengantarkanku pulang?"

"Baiklah".

Setelah gaara membayar billnya. Mereka keluar dari cafe dan masuk ke mobil naruto. Di dalam mobil mereka hanya diam saja sampai di depan apartemen gaara. Gaara keluar dari dalam mobil. Dia berjalan ke sisi kemudi agar lebih enak berbicara dengan naruto. Gaara menundukkan kepalanya sedikit lalu mencium pipi naruto berucap terima kasih kemudian pergi begitu saja. Mendapati tindakan gaara, naruto reflek memegang pipi yang masih terasa hangat oleh ciuman gaara.

"Shittt...apa yang harus aku lakukan???aagrh". Umpatnya. Dia menjalankan mobilnya pulang ke apartemennya.

Naruto tiba di apartemennya sudah terlalu malam dan dia masih mendapati sasuke duduk didepan televisi.

"Kau sudah pulang?"

"Ya"

"Duduk.ada yang ingin ku bicarakan". Sasuke menepuk sofa sebelah agar naruto duduk disampingnya.

"Bisakah besok kau ikut aku sebentar ke rumah sakit dobe?"

"Untuk apa?"

"Ada yang ingin ku kenalkan kepadamu"

"Siapa?"naruto menaikan sebelah alisnya bingung.

"Liat saja besok dan ku harap kau menyukainya".

Naruto menatap sasuke bingung dengan perkataannya.siapa yang mesti ia sukai tapi ia memilih diam saja.

"Ayo tidur. Sudah malam besok kita akan terlambat dobe".

"Baiklah ne teme".


Keesokan harinya naruto dan sasuke pagi-pagi sekali mereka sudah sampai di rumah sakit konoha tempat sasuke bekerja.
Mereka berjalan tenang di lorong-lorong rumah sakit.
Sesampainya di kamar no.150 sasuke membuka pintu kamar dengan pelan. Naruto hanya mengikuti sasuke karena masih bingung untuk apa dia diajak kesini.

"Masuklah dobe"

Naruto masuk ke dalam ruang rawat tersebut. Dia bisa melihat seorang anak yang terbaring diranjangnya. Mungkin sekitar 5 tahun umurnya. Naruto berjalan mendekati ranjang dan dia terkejut mendapati wajah anak itu seperti perpaduan dirinya dan sasuke. Rambut raven spike, kulit pucat dan 3 gores kumis kucing di pipinya.

"Siapa dia sasuke?"

"Menma"

"Dia mirip dengan kita sasuke"

"Ya. Apa kau menyukainya?"

Naruto reflek menganggukan kepala. Dari pertama melihatnya saja dia sudah menyukainya.

"Dia sudah baik-baik saja. Kondisinya sudah cukup membaik." Sasuke menjelaskan seakan-akan dia tau apa yang naruto akan tanyakan.
Naruto mendudukan diri di kursi samping ranjang tempat menma tidur.

"Memangnya dia sakit apa?"

"Ada kelainan di organ dalamnya. Dia sudah ada di rumah sakit ini selama 1 tahun dan mungkin minggu depan dia sudah bisa pulang tapi harus check up rutin."

Naruto mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Naruto masih setia melihat sosok di depannya yang masih tertidur. Sasuke berjalan ke sisi jendela untuk membuka korden jendela agar sinar matahari bisa masuk.

"Naruto"

"Apa?"

"Bolehkah menma tinggal bersama kita?"

"Memangnya kemana keluarganya?"

"Aku juga tidak tahu. Setahun yang lalu dia di antar oleh kakek-kakek dengan keadaan kritis. Dan sampai sekarang aku tak melihat dia lagi."

"Terserah kau saja. Kenapa kau baru memberi tahuku sekarang sasuke?"

"Tak apa. Aku hanya belum siap."

Naruto langsung berdiri dari tempat duduknya saat melihat pergerakan dari menma. Anak itu mengucek-ucek matanya. Mungkin masih mengantuk. Naruto hanya mengamati apa yang dilakukan menma.
Menma menengok ke sisi jendela dan mendapati sasuke berdiri disana sambil menyender ditembok.

"Ayah". Menma memanggil sasuke

Sasuke tersenyum dan berjalan menghampiri menma.
"Kau sudah bangun menma?" Sasuke mengusap rambut menma. Dan menma hanya nyengir saja.

Naruto hanya terbengong melihat interaksi menma dan sasuke.

"Sasuke, bisa jelaskan ini semua. Kenapa dia memanggilmu ayah?"

Menma yang mendengar ada orang lain didekatnya bingung.
"Ayah,siapa dia? Dia mirip denganku?" Menma bertanya bingung sambil menyentuk pipi kumis kucingnya yang sama dengan orang yang ada didepannya


DobeTemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang