bagian 8

4K 213 54
                                    

#sasunaru #narusasu #narugaa

Sudah 2 minggu menma tinggal dirumah ayahnya bersama itachi. Setiap hari menma akan datang ke rumah sakit menemani ayahnya. Bercerita mengenai teman-temannya, menggantikan bunga atau sekedar duduk memandangi ayahnya. Liburannya tinggal sebentar lagi dan dia harus meninggalkan ayahnya. Menma tidak mau itu.

"Paman apa kita akan pulang?"

Itachi yang sedang merapikan selimut adiknya memandangnya. 

"Tentu saja menma. Kau kan harus sekolah."

Menma menggeleng. "Tapi aku tidak mau. Ayah tidak ada yang menemani." Menma sudah ingin menangis.

"Akan ada yang menemani ayahmu. Kau tenang saja."

Menma duduk dan memegang tangan ayahnya. Dia menangis sesenggukan. Melihat menma menangis, itachi berjalan ke dekat menma dan mengusap lembut surai raven menma.

"Hey, jangan menangis. Nanti ayahmu ikut sedih bagaimana?"

Menma tetap diam dan menangis. Itachi geleng-geleng kepalanya.

"Kau khan sekarang seorang uchiha, masa' uchiha cengeng. Tidak ada uchiha yang cengeng." Itachi menepuk pelan kepala menma.

Menma mendongak menatap itachi dengan mata yang sembab dan pipi yang basah. Itachi menggendong menma dan mengusap lembut mata dan pipi menma yang basah.

"Paman janji mau mengajak ku kesini lagi tiap hari libur?"

"Tentu saja. Tapi kau juga harus janji jaga kesehatanmu baik-baik." Itachi menggendong menma berjalan keluar kamar adiknya. Mereka kembali ke rumah sasuke.

.

.

"Apa kau mau punya anak, dobe?"

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Ck. Jawab saja."

"Tidak tau. Kalau kau mau punya anak menikah saja dengan perempuan." Naruto agak kesal dengan pertanyaan sasuke. Padahal sasuke sendiri tau hubungannya bagaimana. Kenapa harus bertanya seperti itu. "Menyebalkan." Naruto berjalan ke balkon apartemennya. Dia berdiri memunggungi sasuke.

"Kita bisa mengadopsi, dobe." Sasuke masih duduk di kursinya. Mengamati naruto yang sedang merokok.

"Terserah. Tapi aku belum siap untuk itu. Bahkan untuk mengurus diriku saja aku seenaknya." Naruto menghisap rokoknya.

Sasuke berjalan ke balkon dan memeluk pinggang naruto. Dia mengambil rokok dan membuangnya.

"Jangan merokok lagi."

"Kenapa?"

"Aku tidak suka."

"Kau dulu biasa-biasa saja."

"Itu juga untuk kesehatanmu, dobe. Dan kurangi minum alkohol." Sasuke menumpukan dagunya di pundak naruto.

"Ck. Kau seperti kaasan saja. Cerewet." Naruto memeluk tangan sasuke yang berada dipinggangnya.

Mereka hanya diam di posisi seperti itu.

"Teme?"

"hn."

"Temee."

"Hn."

"Ck. Uchiha sasuke."

"Apa?"

"Apa kita akan menikah?"

"Hn."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DobeTemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang