Dimension

EINS [Nightmare]

Ada sebuah legenda perkotaan yang mengatakan bahwa di bumi terdapat sebuah dimensi lain utuk menuju ke tempat lain. Bukan, bukan dimensi para makhluk gaib atau makhluk halus. Ini dimensi bagi para penduduk asli bumi. Mereka diceritakan sudah ada beribu-ribu tahun sebelum manusia muncul dan menjajah bumi. Mereka hidup berdampingan dengan makhluk yang masih bersel satu. Konon, hingga saat ini, mereka merupakan penguasa bumi semenjak spesies dinosaurus punah.

-

Kini usiaku 15 tahun. Sudah 7 tahun sejak saat itu. Ingatan itu agak kabur. Aku tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi waktu itu. Aku juga sudah lupa dengan keberadaan tempat itu. Yang tertinggal dengan jelas saat ini hanya satu. Tanda itu. Tanda yang ada di dadaku. Tanda yang selalu menyiksaku.

-

"Sudah sangat malam. Aku harus tidur" batinku.
Kupalingkan penglihatanku sedikit ke arah jam digital di meja belajarku. Waktu menunjukkan pukul 00:21. Kumatikan lampu kamar lalu kunyalakan lampu tidur. Aku pun berbaring di kasurku.
"Haaaaahhh" keluhku. Seharusnya aku tidur 3 jam yang lalu. Tugas guru matematika kali ini sudah benar-benar kelewatan. Murid-muridnya kan bisa mempelajarinya sendiri. Kenapa harus diberi tugas seberat ini?
"Ngeluh gitu malah bikin gak bisa tidur" ujarku pada diriku sendiri. Akhirnya, aku membersihkan pikiranku. Aku pun segera tertidur sangat lelap.

"Dimana ini...?"
"Ini rumahmu"
"Rumahku...?"
"Menetaplah disini"
"I-ini bukan rumahku! Ru-rumahku tidak terbuat dari kayu seperti ini! Katakan padaku, dimana aku sebenarnya!"
"Ini rumahmu. Kau tidak seharusnya meninggalkan rumahmu."
"Siapa kau sebenarnya!?"
"...."
"Hei, kenapa diam saja?!"
"...
...Menetaplah disini..
...SELAMANYA!!"

"Tidaaakkk!!!"
Aku tersentak kaget. Aku terbangun dengan keringat yang yang membasahi seluruh tubuhku. Ah, mimpi itu lagi. Aku ingat, di tanggal dan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, aku memimpikan hal ini juga. Di jam yang sama aku juga terbangun. Jam 03:08 pagi.
GLEK!
"Ini bulan agustus, tanggal 3. Kenapa bisa sekebetulan ini...?" batinku.
Aku baru sadar. Setelah 7 tahun memimpikan hal yang sama selama 7 kali, ternyata tanggal dan bulan dengan jam di saat aku memimpikan mimpi itu berkaitan.
Keringatku turun bertambah deras. Bajuku sudah sangat lepek oleh keringat. Kuraih remot AC, kemudian ku turunkan suhu ke 24 derajat.
Brrr...
Aku kedinginan, ku naikkan kembali suhu AC ke angka 25 derajat. Tapi, itu semua percuma. Keringatku masih turun dengan deras. Kurasa ini bukan keringat karena kepanasan. Ini keringat karena ketakutan.

To be continued...
Update every Sunday (kalau gak ada halangan)
If you mind, please vote, kay? :)
Stay tune, keep reading. :)
(art by: vladimm.deviantart.com/)