Sang mentari menampakan dirinya malu - malu di arah timur. Sasuke bergegas berkemas untuk pergi kembali ke masa sekolah. Bayangan tentang Sai terbayang lagi.
Ia sedih. Tapi ini. Adalah kesempatanya untuk menyelidiki kematian sayap kanannya.
Selesai berkemas ia langsung pergi tanpa membangunkan teman temannya yang masih tertidur pulas. Ini semua demi penyamaran. Ia harus berpura - pura tidak mengenali mereka kelak di sekolah.
.
.
.
Di KHS. Sekolah nya dahulu. Ia tak pernah membayangkan atau memimpikan akan kembali meninjakan kaki di sini sebagai pelajar. Menelan kembali kenangan bersama mendiang Sai."Tunggu lah Sai. Aku akan mencari tahu siapa pembunuh mu." Dengan pasti Sasuke memasuki gerbang KHS.
.
.
.
Sasuke memasuki pintu kelas bertepatan di kelasnya dahulu. Ia di sambut dengan tatapan kagum dari siswa putri. Tampan dan keren. Itu yang terlukis di mata para siswi."Apa bapak sudah bilang kalau kita memiliki murid baru.?" Tanya sensei matematika bermasker itu. Siswa hanya menggeleng masih tetap kagum akan paras Sasuke.
"Baiklah.. kita kedatangan siswa baru. Perkenalkan nama mu nak."
"Suke." Jawabnya singkat.
"Hanya itu?" Kakashi sweatdrop.
"KYAAAAAAAA DIA COOL." Jerit siswi kelas itu.
"Silahkan duduk di bangku kosong dekat jendela di sana."
Sasuke langsung menuju ke bangku yg di tunjuk kakashi.
"Hai Suke, nanti kita makan siang bareng."
"Aku bawa bekal lebih nih."
Di sepanjang jalan para gadis itu terus merayu Sasuke. Jujur saja. Ia merasa terganggu. Karena dia juga wanita. Kalau saja dia pria pun ia juga akan merasa terganggu.
.
.
.
Di sisi lain. Naruto dan kawan kawan nya yang lain bergegas pergi."Sial.. si teme itu tidak membangunkan kita." Umpat Naruto yang terus berlari menuju gerbang sekolah diikuti oleh Ino dan Sakura.
"A-aku harus segera ke ruang guru." Ucap Sakura panik. Sebagai guru baru saja ia sudah berani terlambat.
"Ini gara gara si teme." Timpal Naruto.
Setibanya di ruang kepala sekolah. Naruto dan Ino menampakan wajah kedepan kepala sekolah lalu di periksa identitasnya yg telah di palsukan oleh Naruto sebelumnya. sedangkan Sakura harus interview terlebih dahulu.
Pemeriksaan file selesai. Ino dan Naruto di kirim ke kelas masing masing untuk menerima proses belajar mengajar.
"Permisi." Suara nan lembut muncul dari arah pintu. Sontak seisi kelas menoleh ke arah sumber suara.
Semua mata memandang takjub kearah Naruto.
"Biar bapak tebak. Murid baru? Lagi?" Ucap Kakashi.
"Hai" Jawab Naruto lembut. Sasuke yang sedari tadi melihat Naruto sama sekali tidak mengedipkan mata.
Naruto kah itu? Tanya nya dalam hati. "Pfft" Sasuke nyaris tak bisa menahan tawa.
'Grrr apa apaan itu' batin Naruto sembari mendeathglare Sasuke yang menatapnya geli.
"Perkenalkan diri mu." Ucap Kakashi yang menghentikan perang geli antara mereka.
"A-ah Nama ku Naru. Mohon bantuannya ttebayou" Naruto memperkenalkan diri. Tidak lupa dengan suara perempuan yang ia buat buat dan senyuman tiga jari andalannya.
"Hay manis. Nanti sore kita kencan" ucap pria beralis tebal sambil mengedipkan mata kearahnya.
Naruto merinding disko di buatnya. "G-gomen aku sudah ada janji" tolak Naruto cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Be My Wings
FanfictionSasuke adalah seorang wanita yg harus menyamar menjadi pria demi menjalankan misi nya. sang sayap kanan Sai harus tewas dan di gantikan oleh pria pirang bermata biru! "Naruto. ku mohon, Jadilah hiks.. Sayapku."