Di ruang kelas masih ingar seperti biasa. Hanya saja aneh nya sudah nyaris satu jam pelajaran tidak ada satu pun guru yang memasuki kelas. Sasuke melirik ke arah Naruto yang terlihat gelisah di tengah gerombolan pria. Yah walau sebenarnya ia juga dalam kondisi yang sama. Naruto menghampiri bangku Sasuke dengan ekpresi gusar yang begitu nyata.
"Hei Sasuke. Kenapa hari ini KHS sedikit aneh." Naruto menyikut - nyikut lengan Sasuke. Sudah ia duga. Bahkan Naruto yang tidak peka pun dapat merasakan hal yang sama dengannya. itu tandanya memang terjadi hal yang aneh dengan KHS ini. Perasaan Sasuke semakin gundah. Bergegas ia menyeret Naruto untuk menghampiri Ino. Yang benar saja. Tidak hanya kelasnya yang tidak ada guru.
"Ada apa Suke-kun, Naru-chan?" Ino menatap bingung Sasuke dan Naruto secara bergantian. Ino tidak merasakan apapun? Batinnya. Sasuke dan Naruto berjalan mendekati bangku Ino. "Kau tidak merasakan apapun?" Sasuke menatap Ino lekat. "Memangnya apa yang terjadi? Menurutku situasinya normal." Sialnya Ino memang tidak merasakan apapun. "Kau yakin seluruh siswa kelas tiga tidak di hadiri guru itu situasi yang normal?." Naruto menyipitkan mata menatap Ino.
"Hmmm normal ku rasa. Bukankah itu yang di harapkan kebanyakan siswa?" Ino memiringkan kepalanya bingung. Ia benar - benar tidak mengerti apa maksud kedua temannya itu. "Ku rasa ada yang tida beres. Naru bisa kau selidiki." Titahnya. Naruto menganggu mengerti dan dengan sigap mulai bergerak menyelidiki.
"Tidak seperti biasanya." Ucapnya tidak percaya. Biasanya Ino lebih peka. "Kalian ini aneh sekali. Sudahlah jangan terlalu berlebiha. Ne aku mau ketoilet dulu." Ino menepuk pundak Sasuke dan pergi meninggalkannya.
Suara gemericik terdengar dari earphone kecil di telinga kananya. Terdengar dengan jelas suara Naruto dari sana namun terdengar jelas hanya olehnya.
**
Di sisi lain Sasuke. Naruto melihat ruang guru dengan wajah yang sangat sulit di mengerti. "Sial." Umpatnya."Suke kau masih di sana?."
/Ada Apa?/ Saut Sasuke dari sana.
"Sial. Tidak ada satu pun staff sekolah di sini. Tata usaha, Guru nyaris tidak ada." Lapornya dengan nada panik.
/Sial. Kau yakin?/
"Sangat. Tidak ada tanda tanda kehidupan staff sekolah."
/Hn. Kembali/ Titah Sasuke.
Sontak Naruto menuruti perintah sang Angel. Ia kembali ke lokasi awal Sasuke sebelum akhirnya pendengarannya menangkap sebuah suara teriakan dari sosok familiar.
'I-ino.' Batinnya menuju ke sumber suara. Tiba di toilet wanita asal suara teriakan itu. Aneh, tidak ada satu pun tanda - tanda kehidupan di sana lebih tepatnya kosong. "INO." panggilnya. Namun tak ada jawaban dari sosok di harapkan. Ia mulai memeriksa setiap bilik toilet hingga pada bilik terakhir. "Shit." Umpatnya lagi.
Sebuah wig tergeletak di lantai bilik. Itu adalah wig yang di kenakan oleh Ino. Ia menyalakan earphonenya dan berusaha menghubungi rekan - rekannya. "Gawat. Sesuatu terjadi pada Ino." Lapornya.
**
Hati Sasuke semakin gusar saat mendengar laporan Naruto. Ia bergegas menuju lokasi sesuai laporan Naruto. "Apa.yang terjadi?" Tanya Sasuke pada dua orang rekannya yang sudah berada di sana. "Kemungkinan Ino di culik." Jelas Sakura.
"Sakura. Apa yang terjadi pada Staff sekolah ini?." Sasuke mengguncang tubuh Sakura. "Bukan kah kau guru? Seharusnya kau mengetahui sesuatu." Sakura hanya mengelengkan kepalanya. "Mereka.menyuruh ku untuk memotokopi berkas. Dan saat aku kembali mereka semua sudah menghilang." Terangnya.
"Naruto. Ada yang salah dengan sekolah ini." Sasuke mengambil ponsel dari sakunya dan mulai menghubungi seseorang. Belum sempat Sasuke menghubungi seseorang toilet wanita tiba - tiba meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Be My Wings
FanfictionSasuke adalah seorang wanita yg harus menyamar menjadi pria demi menjalankan misi nya. sang sayap kanan Sai harus tewas dan di gantikan oleh pria pirang bermata biru! "Naruto. ku mohon, Jadilah hiks.. Sayapku."