prologue°

1.8K 41 6
                                    

Aku berlari, Terus berlari, melepas toga yang berada dikepalaku dan menembus segerombolan hujan yang membasahi bumi tanpa ragu. Tak kuperdulikan kaki telanjangku yang telah lecet karena kerikil kecil yang kulewati. Aku menangis, namun tersamarkan oleh derasnya hujan yang terus saja membasahiku. Melarutkan kesedihanku, atau ikut serta merasakan kesedihan ini. Aku benar benar telah rapuh.

"sheila!"

Darahku seketika saja berdesir ketika mendengar suara pria itu, ia berusaha berteriak menyaingi gemuruh suara hujan. Berlari sepertiku, mengejarku, dan terus memanggil namaku. Namun ia terlalu jauh, suara beratnya terlalu samar, aku tak bisa berhenti karenanya.
"Mama" lirihku, tangisku kembali pecah, airmataku turun bersama dengan hujan. Kurasakan langit tengah menangis bersamaku, petir dan guntur mewakili kerapuhan hatiku. Lari, aku ingin lari, tak ingin lagi merasakan beban yang selama ini menggerogoti tubuhku.
Lari
Lari
Dan aku terus berlari
Berusaha kabur dari semua rasa sakit ini
Aku tak ingin seorangpun melihat kerapuhanku
Melihat kesedihanku
Lari
"Sheila!!"

Hai hai, ini adalah project ketiga aku, semoga cerita ini dapat memuaskan ya, masih dalam tahap belajar. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan, terimakasih dan no silent readers pleaseee :)


A Stupid JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang