Benci Itu Cinta

55 4 0
                                        

Senin, 12 Agustus 2014

"Kau tidak akan meninggalkan oppa sendirian kan ditengah hujan ini?" Chanyeol menggenggam kedua tangan ku dengan erat ditengah hujan ini, tangan nya hangat, sangat hangat, kemudian aku melihat kedua bola matanya yang berkaca2 menunggu jawaban dariku.

"Suamiku, aku tidak akan meninggalkanmu, besok pasti kita akan bertemu lagi" wajah chanyeol langsung sedih ketika mendengar jawaban ku. Disentuhnya bagian pundak kepalaku dan mulai mendekatkan wajahku ke wajahnya. Aku pun hanya bisa menutup mataku menunggu bibir lembut suamiku melumat bibir perawan ku.

"Byurrrr"
"Uwaaaaaaa, chanyeolku" aku membuka mataku dan melihat monster gendut didepan ku. Kakak ku monster itu, dia baru saja menyiramku dengan gelas ditangan nya

"APAAAAA???? Apa tadi yang kau bilang hah???" Kakak ku melotot kearahku, bola matanya sudah mau keluar saat itu.
"CHANYEOLKU KENAPAA??" Kakak ku langsung menjambak rambutku panjang cantik milik ku.
"KAU MIMPI TENTANG SUAMIKU LAGII EUHH??" Kubalas dengan menjambak rambut pendek sebahu milik nya.
"DIA SUAMIKUUUUU, DIA MENCIUM BIBIRKU TADI KALAU SAJA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN AKU SIALANN" kakak ku makin menjambak rambutku dan terjadilah perang bom nuklir di kamar kami.

Ini kakak ku, namanya indah.
Dia baru masuk kuliah semester pertama jurusan hukum. Meskipun dia masuk jurusan hukum dia tidak pernah taat dengan hukum. Kalau lampu merah nya baru angka 58 aja lansung diterobos, beli kaset yang bajakan mulu. Aku benar2 membencinya, karena dia anak pertama dia yang selalu diutamakan

"Kakakkkkk udahhhh jangann berantem lagiii" dan ini adik ku, namanya bagus. Dia duduk di kelas dua smp, dia anak terakhir jadi dia selalu diduakan setelah kakak ku. Aku juga membencinya, karena dia anak laki2 dan anak teakhir dia jadi sangat dimanjakan, jika dia berbuat sesuatu yang salah aku yang akan disalahkan karena tidak mengajarinya dengan baik.

"SUAMIMU KATAMU?? KAU SAJA BELUM 17 TAHUN TAPI SUDAH MENGAKU SUAMI ORANG SEBAGAI SUAMIMU" kakak ku mulai mencakar bagian tanganku

"BAGIMANA DENGANMUU WOYY?? KAU BARU SAJA DAPAT KTP KEMARENN" aku mulai menarik2 baju tidurnya sampai dua kancingnya terlepas. Bagus yang daritadi melihat perang kami dari pintu langsung menyelinap ditengah2 kami untuk menghentikan kami.

"BAGUSS MINGGIR, BIARR KUBUNUH PEREMPUAN YANG MENGGAMBIL SUAMI KAKANYA SENDIRI" kami berdua mulai menyakar2 bagus agar dia menjauh dari perang kami.

"KAKAKKKK AKU KESAKITAANNN" bagus mulai menangis dan kami tidak peduli dengan nya dan melanjutkan perang kami dengan perang lempar2 buku.

"DIAAAAAAAAMMMM SEMUAAANYAAA" kami bertiga pun langsung mematung dan lari ke arah ruang tamu.

Setelah bagus menjelaskan kejadian nya ayah dan ibuku hanya bisa geleng2 kepala.

"Kalian berkelahi karena artis korea?" ayahku memandangi kami dengan mata tajam setajam golok

"Dia bukan sekedar artis, dia masa depan ku ayah" aku melotot kearah kakak ku dengan tatapan "ayo kita perang lagi" dan kakak ku balik menatap ku dengan tatapan "perang kita belum berakhir"

"Ehmmm" ayah ku mulai menatap kami dengn tatapan "ingin kuambilkan pisau didapur?"

"Liaatt baguss terluka karena kalian, padahal niatnya baik ingin menghentikan kalian,tapi lihat dia malah mendapatkan luka" ibuku mengobati luka di tangan bagus dengan obat merah, betadine, alkohol, dan juga perban.

"Ibu plisssss, itu cuman tergores, kenapa harus pakai obat merah segala?" ibu ku menatap tajam kearah kami dengan tatapan "mau kumasuk kan lagi ke perut". Setelah diceramahi berjam2 oleh ayah dan ibu ku, kami mulai kembali ke kamar untuk tidur lagi karena saat itu masih jam 3 subuh.

Perfect FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang