Sabtu, 22 November 2014
"nak bangun" Ali berusaha membuka mata nya setelah mendengar suara ayahnya
Ketika ali membalikkan badan nya dia sudah melihat ayah dan ibu nya memakai pakaian rapi
.
.
"Kami mau berangkat, didepan ada mitha" Ali langsung bangun dan ikut ayah dan ibu nya keluar dari kamarnya.
.
.
"gembrot kenapa kesini malam2?" mitha langsung memasang wajah -_-
"AKU MAU MINTA OLEH OLEH" mitha membalas pertanyaan ali dengan wajah cemberut
"ANJENGG EMANG, BARU AJA TADI PAGI DIKASIH OLEH OLEH" Ali mencekik leher mitha menggunakan lengan nya. Dan terjadilah perkelahian olimpiade taekwondo tingkat kabupaten malam itu.
.
.
"kami berangkat dulu ya, mitha, nitip ali nya ya" mitha tersenyum manis dan melambaikan tangan pada orang tua ali
"iya tante jangan lupa oleh2nya" kali ini ali menabok mitha.
"mau mati?" mitha mengancam ali
"pulang sana, orang tua ku sudah berangkat" ali membalik kan badan nya ingin masuk kembali ke kamar kesayangan nya.
"mau sendirian malam ini???" mitha menyeringai evil
"kemana pembantu sama satpam gue?" ali mematung
"mereka..." mitha menjawab pelan
"ga lo bunuh kan mith?" ali masih mematung, ali takut dirumah sendirian apalagi dimalam hari.
"MEREKA DIBAWA ORTU LU BARUSAN BEGOOO, MAKANYA TAI MATA ITU DICUCI DULU KALO BANGUN TIDUR TAII ANJINGG EMANG GUE SUNAT JUGA LAMA2 LO LI" ali lebih takut dengan mitha
"makanya tadi ortu lu manggil gue nemenin lu malam ini, satpam lu pulang kerumah nya ada keluarga nya datang dari kampung, kalo lu mau sendirian yaudin gue comeback home" mitha berjalan tanpa memakai sendal menuju pagar rumah ali.
"tunggu" ali menarik tangan mitha.
"temenin gue"mitha tersentuh melihat muka pasrah ali.
"yaudah yo masuk" mitha terhenti ketika menginjak sesuatu yang basah2 hangat.
"TAAAAIIII BABI EMANG LU LI, UDAH MIMPI BASAH BERAPA KALI JUGA LU MASIHH AJA KENCINGG DICELANAA, ADUUUUHH LI ANGET GINI LAGI KENCING LU BANGSAAT EMANG GUE KUTUK JADI BATU JUGA ITU LO BARU TAU RASA LU" mitha langsung meninggalkan ali diluar rumah yang masih mematung bingung mau ngapain.
.
.
.
Ali masuk kekamar nya dan sudah ada pemandangan seorang gadis yang tiduran diatas ranjang nya memakan cemilan khas surabaya oleh2 dari ayah nya tadi pagi sambil membaca komik dewasa.
"sudah telpon risky?" tanya ali ke mitha
"sudah, ayah nya yang ngangkat, katanya risky udah mati, ga bisa dibangunin. UK gamungkin kan rumahnya jauh anjing" mitha bangkit duduk diatas ranjang ali.
"tadi aku bbm topan katanya masih ikut seminar di gedung putih, pulang nya jam 12 an itu pun langsung disuruh mamanya pulang" ali langsung duduk di sofa kamar nya.
"bagus?" mitha menghembuskan nafas nya keras2
"kalau emang ga mau aku tidur disini malam ini bilang aja, bagus mana mungkin dibolehi mamaku nginap disini, pasti kalian bakalan main ps semalaman" mitha menatap tajam ali yang masih berusaha berpikir.
"hmmmmm li, lo tidur di atas, biar aku dibawah" mitha mengambil beberapa bantal dan guling ali di dalam lemari ali dan langsung ditahan ali
"gilaa ya? masa cw tidur dibawah, martabat gue sebagai cowo ternodai" mitha berusaha sabar untuk tidak membunuh ali
"lo sudah mimpi basah?" ali menggelengkan kepalanya.
"tidur diatas" mitha menunjuk tempat tidur ali
.
.
.
Mitha melihat ke arah ali sekilas, lalu melanjutkan aktivitasnya mencari bantal dan guling di dalam lemari ali
"lu ga kesepian li??" ali kaget dengan pertanyaan mitha dan langsung melihat kearah mitha"apanya??" ali menjawab pertanyaan mitha
"orang tua lu baru aja datang dari surabaya tadi pagi setelah dua minggu kerja disana, pas malam nya udah harus rapat lagi ke bali, lu ga kesepian?" mitha masih berkutik dengan lemari ali berusaha mencari selimut untuk alas tempat tidurnya
"gue ga pernah kesepian" ali menatap langit2 kamarnya
"jujur aja, kalau takut bilang takut, kalau kesepian bilang kesepian" mitha menutup lemari ali
"gue ga bisa dapet selimutnya cuman dapet bantelnya" ali langsung menarik mitha ke atas ranjang nya, sekarang mereka saling berhadapan satu sama lain.
"aku punya kalian berempat yang selalu ada disampingku, kenapa aku harus kesepian?" ali menatap mata mitha dalam2, mitha berusaha bangkit dari ranjang ali tapi ali malah menarik badan mitha ke dalam pelukan nya. Sekarang mereka hanya berjarak beberapa cm.
"iya aku tau lepasin" mitha berusaha melepaskan dirinya dari pelukan ali. Tapi semakin mitha melawan semakin ali mempererat pelukan nya.
"jangan tidur dibawah, lantainya dingin kalau malam hari, tidur disini" ali membisikan nya pelan ditelingga mitha.
"aku bisa buat pantai dan buat album" ali langsung mendorong mitha dan mitha kebawah.
"JANGAANN NGILER DIBANTALKU DAN JANGAN NGOROK" mitha langsung memasang wajah -__________-
____________________________
JANGAN LUPA VOTE NYAA
BTW INI FLASHBACK PAS AWAL2 ALI ADA RASA SAMA MITHA
TYPO BERTEBARAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Five
HumorMungkin kami nakal, tapi setidaknya kami tidak sendirian. Kami Berlima