Jam dinding di butik menunjukkan pukul 14.10 ketika seorang kostumer datang, lebih tepatnya sepasang. Stevy, teman Viona datang dengan seorang lelaki, yang dikenalkan sebagai calon suaminya.
Aira menyambut tamunya ramah. Melly bergegas mengambil berkas - berkas design yang sudah disiapkannya ketika Aira meminta Melly untuk mengambilnya. Aira berbincang dengan Stevy, mengobrol kesana kemari, membahas lebih detail bagaimana design yang Stevy dan Ryan -calon suami Stevy- inginkan untuk pesta pernikahan mereka.
Ternyata, Stevy yang dibayangkan Aira jauh dari kenyataan sebenarnya. Aira membayangkan bahwa Stevy adalah seorang gadis berwajah oriental yang kalem dan cenderung pendiam. Namun nyatanya, Stevy adalah seorang gadis indo yang memiliki rambut coklat gelap dengan kepribadian yang ceria.
Melly datang dengan berkas di tangannya ketika Stevy menceritakan bagaimana mana dia mengenal Viona. Mereka ternyata bersahabat sejak duduk di bangku kuliah.
"Terima kasih ya, Mel. Ini, silakan dilihat - lihat" Aira menyerahkan berkas kepada Stevy dan Ryan.
"Ngomong - ngomong, kalau boleh tahu, tema pernikahannya mau seperti apa ya? Dan kapan tanggal pernikahannya?" tambah Aira.
"Kami mau pakai 2 tema, tradisional untuk akad dan upacara adat, lalu untuk resepsinya yang modern. Tanggal 26 Maret, sekitar 6 bulan lagi. " jelas Stevy setelah mengangkat wajahnya dari folder di tangannya.
"Wah, desainmu bagus - bagus, ya. Aku sampai bingung mau pilih yang mana. Sayang, ayo dong bantu pilih" Stevy sedari tadi sibuk memilih, sementara Ryan sibuk berkutat dengan handphone di tangannya.
"Kamu saja yang pilih, aku serahkan sama kamu" jawab Ryan kalem.
Ryan ini kalem, atau memang hemat bicara? Aira memandang dua orang yang duduk di sebrangnya, begitu kontras. Stevy yang periang dan Ryan yang pendiam. Tapi mereka terlihat serasi, cantik dan tampan.
Setelah menghabiskan waktu hampir 2 jam, dengan bantuan Aira, akhirnya mereka selesai memilih. Untuk akad, mereka memilih untuk membuat kebaya putih panjang hingga ke mata kaki dengan taburan kristal swarovski yang dipadukan dengan rok kain batik putih gading dengan benang emas untuk Stevy. Sedangkan untuk Ryan, sebuah beskap jawa berwarna putih dengan sedikit swarovski dan jahitan benang emas di bagian leher dan lengan dipadu dengan bawahan kain batik yang sama seperti rok Stevy.
Untuk acara resepsi, karena dilaksanakan pada malam hari, mereka memilih sebuah bride gown warna putih dengan aksen soft pink di bagian pinggang. Gown yang baru saja selesai didesain oleh Aira. Ditambah sebuah blazer formal ditambah vest warna hitam, dan kemeja putih untuk mempelai lelaki.
Selesai memilih, Stevy dan Ryan berpamitan. Tak lupa Stevy meminta kartu nama Aira agar lebih mudah menghubungi dan membuat janji bertemu. Ya, wajar saja, hari ini mereka baru membahas tentang gaun, masih ada banyak hal yang harus dibahas. Mulai dari dekorasi gedung, buku undangan hingga katering.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Organizer
Literatura FemininaAira, seorang gadis yang berkarir menjadi seorang wedding organizer. Sibuk mengurusi pernikahan orang lain padahal dirinya sendiri belum menemukan calon pendamping hidupnya.