Hingar bingar suara musik menyentak menggema diruangan kedap suara itu,gemerlap lampu membuat suasana didalamnya terlihat lebih eksotik,kabut-kabut tipis dari kepulan asap rokok mengepul memenuhi ruangan.
"Ali,lo ngapain ngajak gw ke club ini sih."ucap prilly sedikit berteriak mengimbangi hentakan musik.
"Bukanya ini mau lo?"
prilly menatap heran ke arah ali,seolah tau apa yang ada difikiran prilly,ali pun menceritakan obrolan nya dengan om al tentang kesalah pahaman dirinya dengan al dan prilly,dan al pun menjelaskan semuanya apa yg terjadi dimalam itu saat prilly memintanya untuk mengajaknya ke club.Prilly mendengarkan cerita ali dengan serius dan sesekali ia mengangguk paham.
"Jadi,om al yang nyuruh lo buat ngajak gw kesini?"tanya prilly saat ali selesai dengan ceritanya.Ali menggeleng
Prilly menautkan kedua alisnya "terus,kalo om al ga nyuruh,ngapain lo bawa gw kesini?"
"udah dh ga usah banyak nanya,nanti juga tau sendiri,lo fokus aja liat ke depan"
Ali dan prilly duduk di salah satu meja di club tersebut.Tak lama terdengar suara teriakan yang menyerukan nama "al",sontak prilly memfokuskan pandangannya ke arah depan,tepat dimana semua peralatan DJ disiapkan.Riuh tepuk tangan menyambut kedatangan DJ kece si pencuri hati prilly.Keahlian al dalam berDJ sudah ga perlu di ragukan lagi,semua pengunjung club menikmati hentakan dari musik yang di main kan al,tak terkecuali dengan prilly,pandangannya tak lepas dari om DJ kece si pencuri hatinya itu senyum pun mengembang dari bibir mungilnya mengagumi pesona dari keindahan DJ kece nya.Berbeda dengan ali yang hanya menatap datar ke arah om nya dan sesekali melirik sahabatnya dengan ekor matanya,antara senang dan sesak itu yang ali rasakan saat ini,senang karna melihat sahabatnya yang kini mulai mencuri hatinya tersenyum namun sesak saat ia sadari bahwa penyebab dari senyum gadis itu bukanlah dia melainkan om nya sendiri.
"Li,toilet mana ya?"prilly membuka suara setelah mereka sempat saling diam dan tenggelam dengan pikiran masing-masing.
"Gw ga tau,gw kan baru pertama kali kesini."sahut ali
"Duh,gw kebelet nih li."ucap prilly
"Hmmm,bentar coba gw tanya dulu."ali beranjak dari duduknya,berjalan menuju meja bar utama.Prilly masih bisa melihat ali yang sedang bertanya kesalah satu pengunjung bar dari tempat ia duduk bersama ali tadi.
"Dimana li?"tanya prilly saat ali kembali kemeja mereka.
"Lo lurus aja sampe mentok terus lo belok kiri."jelas ali yang di balas anggukan paham oleh prilly
"Lo tunggu sini ya li,jangan kemana-mana."pesan prilly sebelum beranjak meninggalkan ali.
"Iya,jangan lama-lama"
Prilly menyusuri tiap lorong yang ada untuk sampai ke toilet,sepanjang lorong pemandangan yang sangat teramat tabu untuk nya menghiasi setiap jengkal langkah prilly.
*******
Permainan musik al selesai dan seperti biasanya setelah selesai nge DJ al dan kevin sahabat lamanya yang juga sesama DJ dan crew yang lain memasuki ruangan pribadi mereka,jangan heran kalau biasanya seorang DJ selalu kental dengan perilaku negatifnya tapi berbeda dengan al dan crewnya,mabuk-mabukan,narkoba atau one night service bukanlah hoby mereka.
Mereka lebih memilih berkumpul di ruangan yang memang di siapkan oleh pihak club untuk al dan crew nya."Bro,gw keluar dulu ya."pamit al pada teman-temannya
"Mau kemana al?"tanya kevin
"Ada urusan bentar."ucap al dan berlalu dari ruangan
Baru beberapa langkah al meninggalkan ruangannya,ia melihat keribut terjadi di salah satu lorong.Penasaran,al lalu memastikan keributan apa yang sedang terjadi.
Sontak adrenalin al terpacu saat melihat sumber dari keributan itu,al menyerang ketiga pemuda yang sedang mabuk berat dengan membabi buta,tak peduli dengan bahaya yang kini berbalik mengintainya.Dengan kemampuan bela diri yang ia punya,dihajarnya satu per satu pemuda-pemuda bejat itu hingga semua tersungkur dan meninggalkannya dengan dendam yang tersisa.
********
Prilly keluar dari toilet,dengan santainya ia melangkah menuju tempatnya tadi bersama ali,namun tiba-tiba 3 orang pemuda dengan gaya khas orang yang sedang mabuk berat menghadangnya,dua dari ketiga pria itu memegangi kedua tangan mungilnya,sedangkan satu lagi berperan mejamahi dirinya,prilly berusaha memberontak namun sayang tenaga nya tak sebanding dengan para pemuda itu.Prilly menjerit,berteriak meminta tolong namun itu membuat para pemuda tadi makin gencar meraba tubuh mungilnya.Prilly menangis dalam jeritannyaBugh...bugh..bugh
Tiba-tiba terjadi aksi saling serang oleh 3 pemuda yang mengganggu prilly dengan seorang pria yang yah sebutlah dia hero tapi bukan zorro karna dia ga bawa pedang dan ga bertopeng.3 lawan 1 mustahil kan kalo yang 1 ini menang,tapi nyatanya si 1 ini yang menang sedangkan yang 3 babak belur dan lari sempoyongan.
Prilly terduduk lemas bersandar dinding masih ditempat saat dia menerima perlakuan pelecahan tadi,kedua kakinya ditekuk,kedua tangannya di taruh rapih diatas kedua lututnya sedangkan kepalanya ditenggelamkan dalam-dalam diantara kedua tangannya.Menangis!! Ya prilly menangis,syok dengan apa yang barusan terjadi,sampai ia merasakan ada tangan kekar yang merengkuh tubuh mungilnya.Prilly makin mengeratkan tubuhnya seolah menolak dekapan itu.
"Hey jangan takut,aku yang tadi menolongmu."
Prilly menghentikan tangisnya,suara itu.....ya prilly kenal suara itu.Tanpa aba-aba prilly menghambur kedalam pelukan pria yang sudah menolongnya.
"Aku takut."ucap prilly dalam sisa isakannya.
Pria itu merengkuh tubuh mungil prilly,memposisikan tubuh mereka untuk sama-sama berdiri."ga usah takut,ada aku disini dan kamu aman sekarang."ucapnya seraya mempererat pelukan diantara mereka berdua.Prilly merasa hangat dan nyaman berada dalam pelukan pria tersebut,prilly makin menenggelamkan kepalanya didada bidang om DJ si pencuri hatinya.Ya AL pria yang menolong prilly dari sergapan 3 lelaki hidung belang tadi.
********
Hampir 1 jam ali menunggu prilly,masih setia di meja bar nya,jenuh?? Pastinya,apalagi club malam bukanlah tempat favorit ali,kalo bukan karna untuk membuat prilly tersenyum kembali ogah amat seorang marhali yusuf menginjakan telapak kakinya dilantai club.
Ali memainkan jari-jari lentiknya mengetuk-ngetukannya pada permukaan benda bulat yang ada dihadapannya.
"Kemana sih nih si unyil,ke kamar mandi aja lama amat,seberapa jauh sih kamar mandinya."Gerutu ali.
"Atau jangan-jangan......."
Tanpa berfikir panjang lagi,ali langsung meninggalkan mejanya dan berniat menyusul prilly.Dengan langkah tergesa-gesa ali menyusuri setiap sudut club.
Dada ali mendadak terasa sesak,hatinya tiba-tiba terasa perih matanya pun seketika memanas,melihat pemandangan yang ada didepannya.
Sosok mungil itu terlihat nyaman berada didalam pelukan sosok kekar yang sangat iya kenal.Ali mengurungkan niatnya,melangkah mundur dan meninggalkan hawa cemburu yang mungkin tidak bisa dirasakan oleh dua sosok yang sedang berpelukan itu.
Ali berjalan keluar club,menuju mobilnya yang terparkir rapih bersama mobil-mobil lainnya,dengan semua rasa yang berkecamuk di hati dan fikirannya,ali mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
******
