Setelah penantian selama 2 minggu akhirnya.....
Hari ini aku terima rapor!.
Aku merasa deg-deg an dengan hasil UAS ku.
Karena papa yang mengambilnya maka aku berada di rumah sambil bertanya-tanya.
"Berapa nilaiku? Berapa rankingku?!" tanya ku dalam hati.
Meskipun di rumah, aku tetap tidak tenang. Aku terus berdoa kepada Tuhan, semoga nilaiku bagus.
"Srkk... tin...tin..." suara mobil papa.
Perasaan ku tak menentu sekarang... Aku takut sekali.
Aku membuka gerbang dan mempersilahkan papa masuk.
"Chan!" panggil papa.
Aku yang sedang dilanda ketakutan pun menghampiri papa.
"Iya pa?" tanyaku.
"Selamat sayang.... Kamu ranking 2.. Nilai mu naik semua! Papa bangga sama kamu!" kata papa sambil memelukku.
"Benarkah itu pa?!" tanyaku.
"Iya... Nih buktinya!" kata papa sambil menyerahkan raporku.
Lega rasanya ketika aku melihat nilai-nilai A bertebaran disana.
Aku masuk ke kamar dan memandangi piagam penghargaan ku serta rapor dengan banyak nilai A disana.
"Thanks God!" Ujarku.
"Tuling" BBM ku berbunyi.
Aku segera membuka BBM dan ternyata Dimas.
"Hai Chan....hari ini kamu terima rapor kan? Bagaimana bagus tidak?" Tanya Dimas.
Aku memfoto piagam itu serta raporku.
Aku mengirimnya ke BBM Dimas.
"Wahh... Nilaimu bagus sekali.." kata Dimas.
"Thanks." balasku.
"Kamu kapan libur?" tanyanya.
"Ada deh... Eh udah ya... Aku mau kursus bahasa dulu... Da..." tulisku.
"Oke.." tulisnya.
Aku pergi kursus bahasa.
"Chan! Bagaimana rapormu?" tanya teman les ku Kurnia.
"Alhamdulillah , bagus... Kamu?" tanyaku.
"Alhamdulillah bagus juga!" katanya.
Setelah itu kami masuk ke dalam kelas dan pelajaran dimulai.
Sepulangnya dari tempat kursusku......
"Chan. Selamat ya sayang !" kata mama.
"Thanks ma!" kataku sambil berlari menuju mama.
Aku memeluk mama erat.
Setelah itu aku kembali ke kamar dan tertidur.
-------------••••••••••----------
"Hoam....." Aku terbangun dan melihat jam.
"Astaga! Jam 18.00?" kataku.
Aku langsung menuju kamar mandi.
Sialnya aku terpeleset dan...
"Grodek!" suara aku terjatuh.
Aku langsung berdiri dan masuk ke kamar mandi.
Jam 18.20...Aku sudah siap menuju ke tempat les ku.
Aku dan papa pun berangkat.
Sesampainya disana aku sudah disambut dengan Eva.
"Hai Chan!" teriaknya.
"Hai!masuk yuk" kataku.
Kami pun memasuki kelas dan pelajaran pun dimulai.
"Chan, liburan ini mau kemana?" tanya Eva.
"Nggak tau tuh, di rumah kali ya?" kataku.
"Gimana kalau kita kunjungin Dimas?" saran Eva.
"Apa? Ke unit K! Kan jauh?!" tanyaku.
*unit P dan Unit K beda kota*
"Iya, kamu mau ketemu dia kan?" tanyanya.
"Iya" kataku.
Kami pun lalu pulang karena hari ini Try out jadi kami pulanh cepat.
Di rumah.....
"PING!!!" BBM ku ke Dimas.
Tetapi yang aku dapat hanyalah D saja.
Aku menanti balsannya lama sekali hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidur.
"Mungkin sibuk" fikirku.
Keesokan harinya aku melihat BBM ku ke Dimas tetap D saja.
Keesokan harinya lagi tetaplah D.
Aku mulai khawatir.
"Chan, kamu gapapa?" tanya Eva.
"Eva... Dimas D terus... Apa yang terjadi?!" tanyaku.
"Mungkin sibuk!" katanya.
"Aku khawatir" kataku dengan perasaan tidak enak.
"Chan, besok kan kita ke unit K kan?... Ga perlu khawatir....!" kata Eva.
"Nyantai aja kali Chan!" kata kak Putra yang menyela lalu berjalan meninggalkan kami.
"Yaudah deh... da... Aku pulang dulu..." kataku.
Eva hanya tersenyum.
Saat di jalan....
"Pa, besok kan libur" kataku hati-hati.
"Iya terus?" tanya papa.
"Aku boleh nggak..." kataku terputus karena disela papa.
"Mau main?" tanyanya.
"Iya, boleh ya pa.... Sekali aja..." kataku memohon.
"Yaudah... Yang penting hati-hati." kata papa.
"Asyikkkkk..... Thank You papa !" kataku.
"Dimas! Besok aku akan mengejutkan mu dengan datang di Unit K!" batinku.Hari ini adalah hari libur pertama dari sekolahku.........
Meskipun sekolah ku libur tetapi les ku tidak libur...
Aku izin dengan Customer service nya dan orang tua ku.... Dan mereka memperbolehkan ku.
Kami akan ke unit K....
Jam 09.00 pagi...
"Eva! Ayo berangkat!" kataku di SMS.
"Ayo... Aku jemput ya!" tulis Eva di BBM.
*kebiasaan nih si Eva, punyanya paketan... Pulsa SMS gapunya.. Jadi terpaksa deh harus ON BBM*
Tidak lama kemudian Eva datang....
"Papa,mama.. Berangkat dulu ya!" kata ku.
Mama menghampiri dan berkata..
"Hati-hati sayang... Jangan aneh-aneh tetap sama Eva " kata mama.
"Iya ma... Daaa!" aku menciun tangan mama dan berangkat ke terminal bersama Eva.
Di Terminal....
"Ayo Chan... Itu bis kita... Bis yang membawa kita ke unit K!" katanya.
"Udah deh nggak usah bawel.. Cepat yuk!" kataku sambil menarik Eva masuk ke dalam bus.
Aku duduk di dekat jendela sedangkan Eva di dekat jalan.
2 jam perjalanan akhirnya kami sampai ke Terminal kota K.
"Huh akhirnya sampai juga!" kataku.
"Iya... Hmm. Yuk cari makan dulu." kata Eva.
Kami pun mencari warung sekitar terminal dan makan Pop Mie di sana.
"Kita masih jauh nggak sih dari unit K?" tanyaku.
"Kurang lebih 1 jam an lah!" kata Eva.
Setelah kami menghabiskan makanan kami kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum.
1 jam berlalu.......
Kami pun sampai di depan Unit K.
"Wahh.. Bagus banget" kataku seraya memandang unit K.
"Iya." jawab Eva.
Dengan memakai baju yang bertuliskan nama tempat les kami maka tidak akan ada yang mengusir kami.
Tiba-tiba....
"Iya sayang..." teriak seorang cewek seumuranku di belakang ku.
Aku pun menoleh.
Dan saat menoleh....
Rasanya hatiku hancur..... Rasanya marah,sedih, jengkel menjadi satu.
Ingin pingsan rasanya saat melihat itu.
Ternyata cewek yang ber teriak tadi sedang ber pegangan tangan dengan seorang cowok.
Dan cowok itu adalah.... DIMAS!!
Aku memandang Eva dengan perasaan hancur.
"Kamu kenapa Chan, kamu gapapa kan?" tanya Eva.
Aku tidak bisa berkata apapun. Hanya jariku yang menunjuk kedua orang itu.
Eva pun menoleh ke arah mereka.
"Apa!! Dimas kah itu?! Teganya dia!!" katanya.
"Hua..... Hiks...." aku menangis.
"Baiklah Chan demi kamu... Aku akan kesana dan memarahi dia!" katanya.
"Jangan.... Biarkan saja..." kataku.
Eva tak menghiraukan kata-kataku dan langsung menarikku ke arah Dimas.
"Dimas!! Apa yang kau lakukan sekarang ha!" bentak Eva.
Dimas yang terkaget pun melepaskan genggaman tangan dengan cewek itu.
"Kenapa kamu bisa disini?" tanya Dimas.
"Oh... Jadi begitu... Selama ini kamu dibelakang Chan seperti itu! Dan ini juga alasan kenapa kamu tidak membalas BBM Chan bagus.... Bagus.." bentak Eva lagi seraya menepukkan tangannya.
"Ini tidak seperti yang kamu duga" kata Dimas menjelaskan.
"Sudahlah Dim, aku sudah mengetahui semuanya.... kalau kamu memang sudah tidak sayang, bilang saja... Tapi tidak begini caranya!" kataku angkat bicara.
"Chan, kamu salah paham!" kat Dimas.
"Mereka siapa?" tanya cewek itu.
"Sudah diamlah!" bentak Dimas kepada cewek itu.
"Hey kau!! Ini Chan! Girl-friend dari Dimas tau!!" kata Eva marah.
Cewek itu hanya diam saja.
"Dimas, ingatkah kamu apa yang kita nyanyikan dan janji kita sebelum kau pergi?" tanyaku.
Dimas mengangguk.
"Sekarang kamu berkhianat akan janjimu sendiri?" kataku sambil menangis.
Dimas memohon dan berkata.
"Maaf Chan...!!" katanya.
Aku terus menangis.
"Hey, dengan santainya kamu bilang maaf setelah kamu khianatin cinta Chan?!" kata Eva menyela.
"Ini salah paham!" kata Dimas.
Mereka berdebat lama.. Aku hanya bisa diam dan menangis.
"Chan Please maafin aku..." kata Dimas memohon.
Aku hanya nenggeleng sambil menutup mulut ku.
"Chan!" kata Dimas sambil berlutut.
"Kau pikir Chan semudah itu memaafkan?!" Kata Eva.
"Eva, sudah kita pulang ya!" kataku.
Eva pun menyetujuinya.
"Kamu berubah Dim!" kataku seraya meninggalkan nya dan menaiki bis yang sudah di berhentikan oleh Eva.
"Chan! Tunggu!!" kata Dimas.
Dimas berusaha mengejar bis itu. Tapi apa daya.... Bis melaju kencang.
Di perjalanan akamu masih menangis...
"Chan, sudahlah... Dia bukan orang yang tepat untukmu" Hibur Eva.
Aku hanya memejamkan mata dan akhirnya tertidur"Hari ini penghianatan ada di depan ku... Kamu membuatku sakit... Kamu berubah!!! Sangat berubah!! Tapi aku yakin suatu saat kamu pasti akan berubah menjadi dirimu yang dulu.... Aku yakin itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My True Love?
RomanceAku Komang Ayu Chandiesya Rachel. Perkenalanku dengan Dimas mengubah duniaku .Tetapi setelah sekian lama kami bersama , ternyata sahabatku menyukainya juga. Aku bisa Apa? Isu-isu yang entah dari siapa silih berganti menghampiri kami. Hingga akhirnya...