Dia Pulang

84 4 0
                                    

3 bulan kemudian......

"Hah... Lelahnya... Akhirnya Try Out sudah berakhir...!" kataku sambil menghempaskan tubuhku ke kasurku.

Beberapa bulan ini memang aku sedang sangat sibuk dengan Try Out yang selalu muncul...
Entah itu di tempat les atau di sekolah.

"Hmm... Sayangnya Ujian Nasionalnya Bulan Juni ... Kurang sebulan lagi... Hah!" kataku.

Aku memandang setiap sudut kamarku.

Hingga pandanganku tertuju pada sebuah gitar dengan warna coklat kayu dengan nama Dimas terukir tipis disana.

"Ah... Main gitar aja... Buat refresh otak... Lalu nanti belajar lagi" kataku.

Aku bangun dari rebahan ku dan mengambil gitar itu dan kembali ke kasur.

"Dim... Aku kangen sama  kamu,tapi karena gitar ini ada sama aku.. Maka aku jadi merasa kamu ada disini" kataku dengan mata berkaca-kaca.

Aku mulai memetik senar gitar itu lalu menggenjreng nya. Tetapi aku tak tau lagu apa yang harus ku mainkan.

"Lagu apa ya?" batinku.

Aku berfikir sejenak....

"Ah! Aku tau... Lagu Nineball - Hingga Akhir Waktu aja!"

Aku menggenjreng gitar itu dan mulai menyanyi.

"Ku coba untuk melawan hati...
Tapi hampa terasa.. Disini Tanpamu..
Bagiku semua sangat berarti lagi.." Nyanyiku tersendat.

Aku yang sedang lagi enak-enaknya nyanyi sama nggitar, tiba -tiba dikagetkan suara mama.

"Chan! Turun! Eva disini!" Teriak mama dari bawah.

Aku keluar dari kamar dengan memasang wajah ala Kirie-Chan.

"Suruh masuk aja ma.. Aku di kamar!" kataku.

Aku kembali masuk ke kamar dan memainkan gitar dan menyanyi kembali.

Eva pun memasuki kamarku yang penuh boneka.
Eva juga melihatku memainkan gitar dan bernyanyi.

"Ku ingin kau disini.
Tepiskan sepi ku bersamamu"
Nyanyiku.

"Wah lagu Hingga Akhir Waktu ya? Aku boleh ikutan? Tapi dari awal ya!" kata Eva.

"Hmm... Oke deh!" kataku.

Aku mulai menggenjreng gitar kembali lalu kami bernyanyi bersama.

" Ku coba untuk melawan hati.
Tapi hampa terasa di sini tanpamu.
Bagiku semua sangat berarti lagi.
Kuingin kau disini..
Tepiskan sepi ku bersamamu..." Nyanyiku.

"Tak 'kan pernah ada yg lain disisi.
Segenap jiwa hanya untukmu.
Dan tak 'kan mungkin ada yg lain disisi..
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu..." Nyanyi Eva.

"Bagiku semua sangat berarti...
Kuingin kau disini....
Bagiku... semua sangat berarti lagi...
Kuingin kau disini.." Nyanyi ku.

"Tak 'kan pernah ada yg lain disisi..
Segenap jiwa hanya untukmu.
Dan tak 'kan mungkin ada yg lain disisi..
Ku ingin kau disini tepiskan sepi ku bersamamu..." Nyanyi Eva.

"Hingga akhir waktu ...Hingga akhir waktu ...Hingga akhir waktu ..." Nyanyian kami berdua.

Setelah itu kami tertawa.

"Kamu kenapa kesini? Ada apa?" tanyaku.

"Nggak boleh kesini emang?" tanya Eva.

"Ya boleh.. Tapi ada apa?" tanyaku.

Who Is My True Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang