Pagi ini, Pengumuman Danem... Semua siswa sangat tegang menantikan hal itu, tidak terkecuali aku dan Yoga yang berbeda sekolah.
Kami saling menguatkan dan memberi semangat untuk tetap optimis dengan nilai kami.
Pengumuman pun dibacakan. Aku terus berdoa agar danemku bagus serta aku tetap berpegangan tangan dengan Yuly.
Tiba-tiba...
"Saya bacakan peringkatnya se-sekolah.
Di Peringkat Ketiga: ananda Kesya Bellatrix dengan Danem 36,15 dari kelas 9-D!.
Di peringkat kedua: ananda Yuly Felixia Trixie dengan Danem 36,40 dari kelas 9-E!.
Bagi anak-anak yang dipanggil silahkan menuju ke depan! " kata Kepala Sekolah.
Aku menatap ke Yuly.
"Selamat Yuly! Sekarang kamu maju ya! Dipanggil tuh!" Kataku.
Dia mengangguk dan melepaskan genggaman tanganku. Lalu dia pergi ke depan dengan sedikit berlari.
"Dan sekarang untuk juara pertama... Ananda..." kata kepala sekolah menggantung.
"Tuhan.. semoga aku yang mendapatkan peringkat itu. Tetapi bila tidak. Aku mohon baik kan lah danemku" kataku sambil menunduk sambil meremas tanganku sendiri .
Kepala sekolah melanjut kan kalimatnya.
"Baiklah.. juara pertama diraih oleh... ananda...."
Remasan di tanganku semakin kuat.
"Ananda... Komang Ayu Chandiesya Rachel!! Dengan Danem 38,60! Dari kelas 9-E! " kata sang kepala sekolah kami.
Aku kaget dan langsung mendongakkan kepalaku sambil jari telunjuk ku mengarah kepada diriku sendiri yang seakan bertanya "Aku?".
"Rachel-Chan! Majulah! Kamu menjadi juara satu tahun ini!" Kata Makita.
Aku dengan wajah seperti orang bloon pun maju ke depan untuk menerima piagam dari kepala sekolah.
Saat aku telah sampai di depan semua siswa bersorak.
"Hebat! Kamu pasti bisa masuk ke Sma Favoritmu Chan!" Kata Yuly di samping ku.
Aku tersenyum dan berkata
"Kau Juga!" Kataku.
Kami berdua sama-sama tertawa.
Setelah itu baik juara satu,dua maupun tiga, semua mendapatkan piagam penghargaan dari kepala sekolah.
Setelah itu aku dan Yuly menuju ke kelas untuk memasukkan piagam.
"Cie!!!Juara satu dan Dua!" Kata Ashilla dan kawan-kawannya.
"Ah, apaan sih.. gausah kek gitu.. jadi malu aku" kataku bersamaan dengan Yuly.
Kami pun lalu akhirnya masuk kelas dan duduk di bangku masing-masing.
"Kira-kira Yoga peringkat berapa ya?" Batinku.
Yoga POV.
"Yoga!" Kata Bryan sambil menepuk bahuku.
"Bryan! Apaan sih?" Kataku.
"Ke Aula yuk! Semua pada kumpul disana menanti pengumuman. Sebentar lagi pengumuman dibacakan!" Katanya.
Aku yang semula tidak panik sekarang mulai panik karena pengumuman akan segera dibacakan.
Aku dan Bryan segera menuju ke Aula. Disana sudah ada kepala sekolah yang siap membacakan hasil UN kami.
Deg Deg Deg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My True Love?
RomanceAku Komang Ayu Chandiesya Rachel. Perkenalanku dengan Dimas mengubah duniaku .Tetapi setelah sekian lama kami bersama , ternyata sahabatku menyukainya juga. Aku bisa Apa? Isu-isu yang entah dari siapa silih berganti menghampiri kami. Hingga akhirnya...