Salah Faham

87 5 1
                                    

Holla! Author balik lagi... Lama nunggunya ya... Maaf.. Soalnya Author lagi sibuk sama ujian,Try out dan lainnya. Maklum... Udah kelas 9.

Oke... Tanpa basa-basi..

Check it out!!

"Berangkat yuk!" kata Eva ditelfon.

"Aku lagi males nih buat les" kataku.

"Chan... Kok gitu sih...Aku jemput deh!" kata Eva.

"Baiklah" kataku malas.

Seperti biasa,aku berangkat ke tempat les bersama dengan Eva. Hal lumrah itu selalu saja ku lakukan.

30 menit kemudian....

"Tin tin!!" suara klakson motor Eva di depan rumah.

Saat itu aku sedang memasukkan buku les ku ,sementara di luar Eva tetap membunyikan klaksonnya.

Aku mempercepat gerakan ku memasukkan 3 buku setebal batu bata itu ke dalam tas ku.

Aku segera keluar dan berkata.

"Kamu ini! Bawel!!!"kataku menyentak.

"Kamu sih lama banget!" katanya.

"Hih... Namanya juga lagi masukin buku!" kataku.

"Yaudah deh... Ketimbang debat berangkat yuk!keburu telat nih.. Ntar nyalahin aku lagi!" katanya.

"Yaudah yuk" kataku sambil menaiki motornya.

Ya beginilah kami selalu saja berdebat tapi akhirnya selalu saja akur lagi.

Memang kami sudah bersahabat sejak kelas 7. Ya, pertama kali bertemu saat aku bersama Yase (teman laki-laki ku) sedang tambahan pelajaran.

Sesaat setelah itu kami saling mengenal dan akrab sampai sekarang.

Apalagi dulu dia dan Yase sempat menjalani hubungan asmara selama kurang lebih 1 tahun.

Saat dia bersama Yase,aku sempat kecewa dan sakit hati sama Eva, kenapa? Karena aku juga sempat menyukai Yase. Secara lah, kami udah temenan selama 3 tahun mulai SD.

Apalagi Yase adalah pendengar yang baik. Dia selalu mendengarkan keluh kesahku. Dia juga selalu memberiku saran akan hal yang aku keluh kesahkan.

--------••••••••••-----------

Kami telah sampai di tempat les bertepatan dengan datangnya Rahma.

"Hai Rahma!" kataku sambil menuruni motor milik Eva.

"Hai! Masuk bareng yuk!" kata Eva.

"Yuk!" kata Rahma.

Kami pun memasuki pintu depan Customer service.

"Hai kalian!" kata Dimas yang tiba-tiba muncul di depan kami.

"Hai!" kata Eva.

Sementara aku hanya menyunggingkan senyuman ku.

"Kamu kok diem aja? Sakit?" tanyanya.

"Ah enggak kok Dim. Aku nggak sakit. Aku lagi males ngomong aja." kataku.

"Oh gitu... Yaudah gih sana... Tentor kamu kak Ivan kan? Bisa-bisa kalo telat kamu dihukum lagi" katanya.

"Oke baiklah.." kataku.

Kami bertiga pun segera memasuki kelas dengan berlari, maklum... Takut sama kak Ivan.

-----•••••••--------

"Teet....Teet....Teet...." bel pulang berbunyi.

Kami segera keluar dan aku membuka pintu kelas yang tertutup gara-gara anak laki-laki yang usil. *ett dah*

Who Is My True Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang