Reader's maaf ya next nya telat... Soalnya author lagi sibuk Gomen ya
*Skip langsung ke cerita*Minggu pagi ini rencananya aku ke rumah Eva buat ngajarin Eva gitar jam 9
Jam 7.00
Tiba-tiba
"Tuling" BBM ku berbunyi
"Siapa sih pagi-pagi kok udah BBM?" kataku
Aku pun membuka BBM dan melihat siapa yang kirim pesan
"Dimas?" kataku
Aku pun segera membaca pesan yang dikirim
"Nanti jam 8 kamu bisa kan temenin aku beli seragam buat futsal?" tanyanya
"Iya.... Bisa kok.. Tapi nanti temenin aku ke rumahnya Eva ya jam 9" kataku
Dia membalas
"Oke.. Aku yang jemput?" tanyanya
"Terserah" kataku
"Yaudah, nanti aku jemput jam 8 ya" katanya
"Iya.." Jawabku singkat
Jam 8.00
"Ting ting!" suara bel sepeda dari Dimas.
Tampak Dimas yang memakai baju M.U sama dengan yang aku pakai."Iya, bentar... Ma, aku berangkat ke rumahnya Eva sama Rara!" kataku menyamarkan nama Dimas
"Iya.. Hati-hati!" jawab mama
Aku pun langsung mengambil sepeda dan berjalan menemui Dimas
*ya, hari ini kami menggunakan sepeda sendiri-sendiri... tidak romantis memang... Tapi kami sekalian berolahraga juga*
"Yuk." Ajak ku
"Ayo!" Kata Dimas
Kami pun bersepeda dengan bahagia
Di jalan kami bercanda tawa sampai tidak terasa kami sudah berada di depan toko
"Ini tokonya?" Tanyaku
"Iya... yuk masuk... nanti kamu yang pilih warnanya ya!" Katanya
"Oke deh" kataku sambil mengacungkan jempolku
Sesampainya di dalam toko
"Ramai amat!" Kaaku agak kesal
"Yaiyalah... ini kan satu-satunya toko seragam futsal di kota ini!" Katanya
Aku dan Dimas pun sibuk memilih seragam futsal yang cocok buat Dimas.
1 jam kami berputar- putar.. Akhirnya...
"Chan, pilih deh.. yang hitam atau yang ungu tua?" Tanyanya
"Tuling" BBM ku berbunyi
Aku pun segera membuka BBM ku
"Kerumahku sekarang ya!" Kata Eva di BBM
Aku lupa kalau aku jam 9 ada janji sama Eva
"Iya, bentar... ini masih nemenin Dimas cari seragam futsal" Tulisku
"Ciee..... ehm.. yaudah cepet ya!" Tulisnya
"Iya-iya!" Tulisku
"Chan, siapa yang BBM? " tanyanya sambil masih membawa 2 seragam futsal
"Kaya gantungan baju.. hehehe" kataku dalam hati
"Tadi Eva, aku lupa kalo jam 9 ada janji sama Eva!" Kataku
"Yaudah sekarang cepet, pilih yang mana? Ungu tua atau hitam?" Tanyanya
Aku melihatnya dengan seksama dan....
"Aku pilih yang ungu tua!" Kataku
"Oke! Bagus juga" katanya
"Mbak, saya ambil yang ini" katanya kepada salah satu karyawan seraya memberikan seragam itu untuk dibayar
Saat perjalanan menuju ke kasir
"Hai Dim!" Kata seorang cowok di belakangku
"Hai Zydan!" Kata Dimas
Setelah aku mencari tahu ternyata Zydan adalah teman 1 klub dengan Dimas
"Dim.. itu adikmu? Perasaan kamu nggak punya adik?" Katanya keheranan
APA!! AKU DIKIRA ADIKNYA?
"Oh, bukan.. ini bukan adik ku. Ini girl-friend ku" katanya
"Oh... kalian memang bener-bener kaya kakak adik , oh iya.. siapa namanya?" Tanya Zydan
"Ini Chan" kata Dimas
"Chan.. ini Zydan.. teman 1 klub denganku" katanya
Aku pun menjabat tangan Zydan
"Chan" kataku
"Zydan" jawabnya
Kami pun berbincang-bincang hingga akhirnya kami sudah selesai membayar
"Aku duluan ya Dan" kata Dimas
"Oke!! Ati-ati... langgeng ya! Kalian memang cocok" jawab Zydan
Aku dan Dimas pun bersepeda menuju ke rumah Eva.
Sesampainya Di rumah Eva
"Eva!" Teriakku
"Iya... bentar" katanya
Eva pun keluar memakai pakaian santainya dan terkaget
"Eh busyet! Kalian ini girl-friend boy-friend an apa Kakak adik sih?" Tanyanya terkaget
"Yah, kamu kan tau sendiri!" Jawab Dimas
"Yaudah masuk dulu" kata Eva
Aku dan Dimas pun segera memarkir sepeda dan masuk
"Assalamu'alaikum" kata ku dan Dimas
"Waalaikumsalam" kata Eva dan mamanya
"Eh.. Chan.. Kakak mu ya?" Tanya mamanya Eva
"Oh bukan.. ini..." kataku terpotong
"Perkenalkan saya Dimas , saya adalah boy-friend nya Chan" kata Dimas memotong pembicaraan ku
"Dimas!" Kataku lirih
"Udah gapapa" kata Dimas
"Oh gitu.. beneran deh..kalian kaya kakak adik " kata mamanya Eva
"Iya ma, bener banget"kata Eva
Aku dan Dimas hanya tersenyum
Kami pun menghabiskan 2 jam di rumah Eva untuk mengajari Eva bermain gitar
"Eva, tante, kami pulang ya... udah siang nanti du marahin mama" kataku
"Pulang ya?, yaudah hati-hati" kata mamanya Eva
Aku dan Dimas pun pulang... Di jalan..
"Cie! Kakak adik sepedaan bareng" kata 2 orang pria bermotor di sebelahku..
Ternyata mereka adalah Kak Putra dan Kak Ivan
"Apaan sih kak!" Kataku kepada kak Putra
"Kalian beneran kaya kakak adik loh, udah pakaian nya sama lagi!" Kata kak Ivan
Kami berdua hanya tertawa
"Sudah 5 orang yang menganggap aku dan dia kaya kakak adik... Huuft... tapi kalau dilihat dengan seksama memang mirip sih" kataku dalam hati
Kami pun bersama-sama berjalan pulang.
Hingga....
"Dim! Kamu kan ada tugas kan? Ayo pulang ke unit P" kata Kak Putra
"Tapi.. Chan gmana?" Tanyanya
"Udah... gapapa... kamu pulang gih.. kan banyak tugas.. nanti nggak selesai loh.. aku bisa pulang sendiri kok.. kan aku udah gede" kataku
"Enggak Chan.. aku nggak akan biarin kamu pulang sendirian... sebagai kakak yang baik kan harus nemenin adiknya pulang... bagiku kamu adalah adik yang perlu aku jaga selamanya" katanya
"Tapi...." kataku
"Gapapa.... Kak Putra, nanti aku akan pulang dengan cepat sekarang aku mau ngantar Chan pulang" katanya
"Yaudah gih sana temenin pulang tuh adik kesayangan mu, aku mau pulang dulu.. Daaa " kata Kak Putra dan Kak Ivan
"Daa.." kata Dimas
Aku dan Dimas pun pulang ke rumah dan aku pun maauk ke rumah
"Thanks ya Dim! Kamu hari ini rela mengorbankan tugasmu demi aku.. maaf ya " kataku
"Kamu gaperlu minta maaf... udah seharusnya begitu.. Buat adik kecilku aku akan selalu jagain kamu" katanya
"Thanks ya.. sekarang kamu pulang gih... tugas kamu numpuk kan?" Kataku
"Yaudah.. aku pulang ya!" Katanya seraya memutar balikkan sepedanya
"Hati-hati ya" kataku
"Iya!" Katanya
Diapun pulang dengan senyum yang terukir di wajahnya"Kakak yang baik adalah kakak yang mau melindungi adik nya. Dan adik yang baik adalah adik yang mau menuruti apa yang dikatakan kakaknya"
"Thanks kak Dimas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My True Love?
RomanceAku Komang Ayu Chandiesya Rachel. Perkenalanku dengan Dimas mengubah duniaku .Tetapi setelah sekian lama kami bersama , ternyata sahabatku menyukainya juga. Aku bisa Apa? Isu-isu yang entah dari siapa silih berganti menghampiri kami. Hingga akhirnya...