~SKIP~"Aduh anak ini lama sekali, lebih baik aku pulang saja!" Ucapku kesal karena aku merasa telah di bohongi oleh Justin.
"Miftaa~" Teriak orang di belakangku, akupun menoleh dan aku mendapati Justin disana. Ia pun langsung berlari ke arahku
"Kenapa kau lama sekali?" ucapku sedikit marah
"Aku ke ruang guru sebentar tadi,, maafkan aku,, sekarang jangan marah lagi. Nanti aku cium loh!" ucap Justin yang membuat pipiku menjadi merah
"Ishh,, ogah lagipula aku tidak marah" Ucapku sambil menghindarinya,tapi saat aku berjalan Justin menarik tanganku lalu mendekap pinggangku,aku juga bertatapan dengan mata hazelnya itu. Oh God
"Kalau kau tidak mau ku cium, kenapa pipimu merah seperti itu?" tanya Justin menyelidik
"Iigh,, apa apaan kau ini, kita jadi pergi atau tidak, kalau tidak lebih baik aku pulang?" tanyaku mengalihkan pembicaraan sambil melepaskan ikatan Justin dipinggangku
"Baiklah ayo kita pergi" ajak Justin sambil menarik tanganku lembut ke arah mobilnya
"Kau mau ajak aku kemana?" tanyaku pada Justin.
Dia malah berhenti dan mendekati wajahku bahkan jarak wajahku dengannya hanya sesenti saja saat ini.
"Diamlah nona manis kau akan tahu nanti" ucapnya setengah berbisik
"Issh tak usah mendekat seperti itu, aku tidak bisa bernafas tau!" ucapku yang sedikit kikuk karena kejadian tadi
"Tenang saja Shawty, aku masih punya banyak sisa nafas untukmu" ucapnya sedikit sexy. Sedikit.
"Huuh aku rasanya mau muntah" ucapku
"Hahaha" Justin malah tertawa? dasar pria gila
"Nah kita sudah sampai,turunlah!" ucap Justin memerintah
"WOW, indah sekali" teriakku yang membuat Justin kaget.
Justin membawaku ke atas gedung kosong yang dibawahnya terdapat pemandangan kota yang indah dan sangat menakjubkan
"Kau senang?" Tanya Justin padaku
"Sangat, tapi kenapa kau membawaku kesini?" tanyaku pada Justin
"Eung.. Sebagai salam kenal saja" jawab Justin
"Sebenarnya lebih dari itu Mifta" ucap Justin dalam hati
"Berapa wanita yang sudah kau bawa kesini?" tanyaku lagi pada Justin
"Tak pernah satupun" jawab Justin
"Kau yakin?" tanyaku meyakinkan
"Hanya kau yang pertama Mif, hanya kau karena aku merasa nyaman denganmu" ucap Justin sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal
Apa?dia merasa nyaman denganku?
"Apa kau sudah puas?" tanya Justin
"Ya ,,sudah ayo kita pulang" ajakku
"Ya aku antar kau ya?" tanya Justin"Baiklah" jawabku datar
"Mif.. Sudah sampai!" ucap Justin membangunkanku dengan lembut
"Hm, sudah sampai ya! maaf aku ketiduran" aku tersenyum dan melihatkan deretan gigi putihku
"Tak apa" ucap Justin
"Terimakasih untuk hari ini Justin! " ucapku
Justin langsung pergi melesatkan mobilnya untuk pulang. Oh tuhan, ada apa ini kenapa ada yang aneh dihatiku. Aku rindu padanya padahal baru saja bertemu. Apa ini?? Cinta!?. Ah yang benar saja kita kan baru kenal " Arghh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake Up Love
FanfictionAku masih takut, takut akan cinta. Cinta yang membuatku trauma. Maaf aku tak bisa menerimamu semudah itu.