Justin POV
Setelah kejadian kemarin aku bertemu dengan Mifta, tekadku semakin kuat untuk mengetahui apa penyebab traumanya. Tapi aku masih bingung harus mengawalinya dari mana, apa aku langsung saja bertanya padanya tentang traumanya itu. Ah, tidak , tidak dia pasti tak kan jujur menjawabnya.
***
Aku berjalan gontai sambil memikirkan kepada siapa aku harus bertanya tentang Mifta.
Kemudian aku mengingat sesuatu ,dia Lucky, sahabat dekat Mifta, aku harus segera ke rumahnya agar masalah ini cepat selesai.***
"Tok tok tok" Tanganku mengetuk pintu rumah Lucky"..."
"Tok tok tok" ketukannya semkin keras
"Hoahm~~ siapa?? ini hari libur, jangan menggangguku!! Pergi sana!!" Suara dari dalam rumah itu benar benar...
"Hey aku ini Justin, cepat bukalah!!" Ucapku penuh emosi
"Kreek.. Ah, ternyata kau, ada apa kau kesini, apa ada sesuatu yang penting?, apa yang bisa kubantu?" Cerocos Lucky
"Sampai kapan kau akan terus bertanya padaku tanpa mempersilahkanku masuk??" Ucapku muak
"Issh,, maaf,maaf baiklah masuk saja" Lucky mempersilahkanku masuk
"Ada apa kau datang kesini?"
"Ini semua tentang Mifta, sahabatmu itu" Ucapku menjawab pertanyaan Lucky
"Ha? Ada apa dengannya? Dia baik baik saja kan ?? Antarkan aku~~"
"Kau jangan panik dulu!! Dia baik baik saja. Aku bertanya tentang soal lain. Ishh kau ini" Ucapku benar benar muak
"Lalu??" Tanya Lucky dengan tampang konyolnya
"Tentang... T...traumanya" Ucapku gugup
"..."
"Aku ingin tau tentang penyebab traumanya itu. Aku mohon bantulah aku.." Ucapku memohon"Apa kau sangat mencintai Mifta?" Tanya Lucky padaku
"Tentu saja, kenapa kau bertanya begitu?" Ucapku
"Tidak tak apa aku hanya bertanya. ,
jadi soal traumanya itu yang sebenarnya itu.. Dia tak mau menerimamu karena kejadian 6 tahun lalu" Ucap Lucky"Apa?? Apa yang terjadi padanya!?" Tanyaku
"Jadi, 6 tahun lalu saat pertama kalinya dia merasakan cinta dan pertama kalinya berpacaran, saat itu juga dia kehilangan cintanya itu!" Ucap Lucky panjang lebar
"Bagaimana kejadiannya?"
"Pada saat itu tepat hari valentine, Mifta dan pacarnya itu sedang pergi keluar untuk merayakan hari dimana mereka sudah 1 bulan berpacaran.
Saat itu Mifta sedang sibuk memilih barang unik yang ingin dia beli di suatu kedai dan pacarnya itu berniat untuk membelikan es krim kesukaan Mifta di seberang jalan.
Namun, sebelum ia sampai ke tempat penjual es krim itu ada mobil yang pengemudinya sedang mabuk dan tak sadar diri. Laki laki kesayangan Mifta itu tak menyadari ada sorot lampu mobil yang begitu terang dan mengarah padanya dan laki laki itu kini telah tiada.
Saat itulah Mifta merasa dia adalah seseorang yang menyebabkan pacarnya itu meninggalkannya dan sejak itu pula dia tak mau menerima seorangpun untuk mengisi hatinya. Tapi kau harus tau Justin yang sebenarnya adalah Mifta sangat mencintaimu. Dan aku mohon padamu untuk membebaskannya dari rasa bersalahnya itu" Lucky dengan lengkap menceritakan semua tentang Mifta
"Aku tau itu, sekarang aku harus pergi. Terimakasih"
Aku langsung pergi dari rumah Lucky dan segera menuju rumah Mifta. Sesampainya disana....
****
"Tok tok tok" Aku mengetuk pintu rumahnya dengan kasar
"Kau J.. Justin?? A..ada apa?? Tanya Mifta gugup
"Menikahlah denganku.."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake Up Love
FanfictionAku masih takut, takut akan cinta. Cinta yang membuatku trauma. Maaf aku tak bisa menerimamu semudah itu.