One

253 11 0
                                    


Seorang gadis tengah duduk dibangku lapangan universitas, tengah mengamati sosok yang membuat pipinya selalu merona kerap melihatnya. YA.. gadis dengan rambut cokelat sebahunya itu tengah melihat atau lebih tepatnya mengamati setiap gerak yang dilakukan oleh pria ditengah lapangan basket disana. Pria tersebut mengoper bola membuatnya tersenyum senang, saat pria itu tertawa dengan temannya pipinya merona dengan jantungnya yg seperti ingin keluar dari tempatnya itu. Apapun yang dilakukan oleh pria itu meskipun hanya sepele gadis itu selalu menyukainya. Semua terlihat sempurna dimatanya, karena baginya pria itu adalah cetakan malaikat yang turun dari bumi. *anjirlebay*

"Min Raejin!!" teriak temannya yg kini tengah berkacak pinggang.

Yang dipanggil menoleh lalu tersenyum sambil melambaikan tangan agar temannya mendekat dan menemaninya.

Temannya yg berteriak marah tadi, langsung mendadak membalas senyuman gadis yg bernama Min Raejin itu dan melupakan apa yg akan dia semburkan padanya. Min Raejin mempunyai wajah yg dibilang cukup imut diusianya yg 20 thn, rambut cokelat sebahu yg wangi juga senyumnya yg teduh itu membuat siapapun yg melihatnya merasa damai. *ah masa*

"Sedang apa kau disini?"

Belom sempat menjawab, temannya pun mengarahkan pandangannya ditengah lapangan dan kemudian berdecak pelan.

"Ck, ritualmu setiap hari tidak pernah berubah Jin-ah . seharusnya kau menghampirinya bukan seperti ini" ujar temannya yg kalimat terakhir diucapkannya sangat pelan walaupun juga terdengar oleh Raejin.

Raejin langsung menatap sendu melihat pria itu tadi yg kini bersenda gurau dengan temannya. jika orang yg pandai menebak tatapan mata Raejin, orang itu pasti akan terkejut apa yg Nampak tengah dirasakan gadis itu.

"aku tahu Seul-ri ah.." jawab Raejin dengan senyuman tipis.

Seulri yg melihat itu lalu menghela nafas pelan, dia sendiri juga sedih melihat temannya seperti ini setiap harinya, bayangkan saja Raejin tak pernah absen untuk melihat pria itu walaupun hanya dari jarak jauh. Sesekali saat pria itu tersenyum ataupun tertawa Raejin terlihat bahagia sekali, meski senyuman pria itu bukan untuknya sama sekali.

Sewaktu diperpustakaan Raejin sampai pernah ditegur habis-habisan oleh penjaga perpus karena menjatuhkan banyak buku tebal sewaktu dia mengintip pria itu yg juga membaca buku. Alhasil dia membereskan itu hingga tengah malam, untungnya dia mempunyai kakak kembaran yg sayang padanya jadilah kakaknya itu ikut membantu Raejin membereskan semuanya.

"Jebal jangan seperti ini Raejin-ah. Bukankah mahasiswa psikolog seperti kau ini juga pandai menyimpan perasaan yg terdalam. Tapi itu tidak denganku" Seulri menyenderkan kepalanya dibahu Raejin.

Raejin tahu sahabatnya ini akan selalu khawatir padanya setiap kali ia mengamati pria itu, tapi bukan itu yg dia butuhkan yg ia mau hanya dukungan untuk dirinya. Hanya itu. Raejin juga siap untuk terluka jikalau pria itu memang bukan untuk dirinya. Dibilang pencundang Ya memang dia mengakuinya. Tapi biarlah ocehan orang yg tak tahu apa-apa soal dirinya menyukai pria itu ahh bukan menyukai melainkan mencintai. Entah sampai kapan dia akan seperti ini...

"Minta bantuan saja pada Suga oppa bukankah dia juga kenal dengan Seokjin oppa?"

"Mungkin kau benar"

Seuri akan tahu jika ini jawabannya, entah terlalu bolot ato batu ini Raejin. Seulri yg sebagai temannya hanya bisa pasrah dengan pendirian Raejin yg akan selalu menjadi secret admirer Seokjin itu.

Yup Kim Seokjin, pria yg kini bermain basket ditengah lapangan itu yg selalu menjadi pusat perhatian seorang Min Raejin. Pria bertubuh atletis dengan wajah yg tegas dan mata yg tajam itu membuat siapapun melihatnya akan terpanah karena dari situlah aura ketampanannya. berasal dari keluarga terpandang Kim, dia juga mempunyai Hyung yg kini menjadi direktur Kim Corp Kim Junmyun yang merupakan teman Min Siwon appa nya Min Raejin. Dikampus Seokjin selalu menjadi pusat perhatian meskipun dia juga jarang berkomunikasi dengan mahasiswi disana, baginya wanita yg dia percaya didunia ini tak lain adalah eommanya dan juga yoejachingunya Oh Soo hyun.

Tapi sesempurnanya seorang manusia, pasti akan ada kekurangannya. Seperti Kim seokjin yg mengidap Syndrom Skizofrenia. Jika Orang tahu mungkin dia akan dikucilkan, atau mungkin semua orang akan menjauhinya.

Tapi keluarga Kim yg terpandang tak akan tinggal diam dengan semua itu, mereka adalah alibi yg handal. apalagi Kim Junmyun yang tak membiarkan dongsaengnya itu akan terus seperti ini, dia sudah mencoba berbagai pengobatan untuk kesembuhan Seokjin tapi apalah jika bukan karena dari niat Seokjin sendiri.

Dan siapa sangka pula, seorang Kim Seokjin senior most wanted kampus juga mempunyai masa lalu yang kelam. Apa yg Nampak sekarang didepan semua orang hanyalah salah satu bentuk khayalannya yg gagal mengenali kenyataan.

Dan dari semua penderitaan yg disimpan Seokjin sendiri meskipun tanpa sadar, ada salah satu orang yg tahu. Yang setiap malam menangisinya dan berdoa untuk kesembuhan Seokjin..

Gadis yang selalu diam-diam memantau keadaannya setiap waktu..



***


The Name of Love (Jin bts Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang