Seorang pria tengah menuju apertemen dengan senyum mengembang menghiasi wajahnya yg tampan, tangan pria itu membawa belanjaan yg tadi ia beli untuk memasak bahan. Yah siapa yg tahu pria dg wajah dingin seperti itu bisa memasak? Kemungkinan iya.
Tit tit pintu terbuka
Pintu tertutup
Saat akan hendak memasuki dapur, pria itu melihat seorang gadis duduk menghadap jendela besar diruang tamu. Perempuan itu tengah mengamati jalanan kota Busan yg padat. Segera pria itu menghampiri dan melingkarkan tangannya pada leher gadis itu.
"Kapan kau datang?"
Gadis itu hanya tersenyum, manis sekali.
"Aku hanya ingin bertemu dengan oppa, disana mereka selalu menyiksaku oppa" ujar gadis itu parau.
Pria itu lalu membalikkan badan gadis itu, gadis itu menduduk dalam.
"Bisakah Jin oppa akan selalu ada untukku?" gadis itu kini mendongak, menatap kedalam kedua bola mata Seokjin.
Seokjin kemudian merengkuh gadis itu, mengelus rambutnya dengan lembut. Membawa gadis itu sampai tertidur lelap.
"Aku disini Yaeri-ah"
Kim Junmyun berencana hari ini akan mengajak dongsaengnya untuk mengunjungi halmeoni dirumahsakit.
"Jinnie-ah?" Sapa Junmyun saat memasuki apartemen Jin. Junmyun berjalan mencarinya dari arah dapur dulu. Kosong, saat akan hendak mencarinya dikamar matanya menangkap Jin tiduran disofa sambil memeluk bantal, memeluk dengan erat seperti yg dipeluk itu yeojachingunya.
Junmyun mendengus geli, melihat dongsaengnya tersebut. Lalu terbesit ide gila agar Jin bangun.
Dia mencoba mengelus pipi Jin dengan pelan dan lembut.
Jin menggeliat sambil bergumam "Yaeri-ah tidurlah, oppa akan menjagamu"
Deg
Yaeri?
Apa itu dia?
Junmyun yg hendak menggelitiki Jin diurungkannya, lalu teringat syndrome dongsaengnya itu. Meskipun belum tahu pasti Skrizofrenia tersebut. Junmyun berdoa semoga ini tidak akan semakin parah.
***
Raejin tengah membaca buku tebal yg berada diruangan Dokter Zhang, hari ini dia sendiri akan memantau langsung keadaan pasien karena Dokter Zhang berhalangan hadir.
Lembar demi lembar dia baca, dan berhenti ketika dia membaca bab yg menurutnya menarik.
Skrizofrenia. Dissociation.
Setelah dia bosan, Raejin memutuskan untuk berkeliling rumah sakit. Saat ini sedang jam istirahat pasien, jadi seluruh pasien diperbolehkan keluar. Raejin menyapa suster disana dan kadang juga gadis itu menghampiri pasien dengan ramah.
Sesampainya ditaman rumah sakit, Raejin menghampiri namja yang tengah sibuk dengan buku sketsanya.
"Annyeonghaseyo" sapa Raejin
namja tersebut menoleh dengan tatapan datar, segera dia menutup sketsanya kemudian berlalu pergi.
Raejin hanya cengo. Kemudian menghela nafas.
"Benar, kau sulit untuk didekati Wooyung-ssi"
LINE!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Name of Love (Jin bts Fanfiction)
Teen Fictionaku selalu memperhatikannya dari jauh, setiap harinya. Apapun yang dia lakukan aku sungguh menyukainya. Dari caranya membaca buku, memandang orang lain dengan tatapan tajamnya dan dari cara dia berbicara. Sampai-sampai aku mulai menaruh hati padanya...