two

125 6 0
                                    


Raejin kini berada diruang keluarga sendiri menonton serial drama favoritnya doctor stranger sambil memakan snacknya. Tanpa sadar dari arah belakang ada orang mengendap-endap menuju kearahnya, yang tak lain dan tak bukan adalah kakak kembarnya Min Suga.

Saat akan mengangetkan tiba-tiba appanya langsung samber menghampiri Raejin.

"Jinnie-ah, appa kemaren dapat telefon dari dokter Zhang. Katanya dia saat ini tengah butuh asisten dokter untuknya. "

Raejin menghentikan aktifitasnya lalu mematikan televisinya. Menatap appanya dengan binar. "Jinjja? Lalu appa bilang apa pada dokter Zhang?" tanya Raejin antusias.

"Ya appa bilang... hei Suga kenapa kau berdiri disitu?" Papa Siwon yg baru sadar akan keberadaan Suga, menatap putra sulungnya itu.

Raejin menoleh kebelakang melihat kakaknya berpose mengendap-endap seperti maling. "Heh ngapain Min Suga? Mau maling ya?"

Suga berdiri tegak kemudian berekpresi cool andalannya. "Kau tidak lihat aku sedang--- uhm sedang bergaya ala vogue model. YA!! Iyaa sungguh"

Raejin hanya mendengus geli melihat tingkah kembarannya ini. "haha Iya aku tahu, tidak usah gugup begitu?" jawabku polos.

Siwon yg melihat hanya geleng-geleng saja. Sudah terlalu sering melihat tingkah mereka, ya ini seakan jadi hiburan tersendiri bagi Siwon mengingat eomma dari mereka sudah tenang dialam sana.

Siwon lalu menghampiri Raejin duduk disebelah putri tunggalnya itu dan dipeluknya dengan sayang. Raejin yg tadinya kaget sekarang malah membalas pelukan papanya itu.

"Iya aku tahu, Raejin sayang appa kok hihi" jawab Raejin sambil cekikikan.

Siwon kaget melihat reaksi putrinya itu, seakan lupa keahlian putrinya saat ini.

"Kemampuanmu itu membuat appa takut Jinnie-ah"

"ehemm. Kacang-kacang telor telor" sahut Suga yg cemberut.

Siwon menoleh kebelakang lalu tertawa terbahak. "Loh ada Suga? Haha sejak kapan?" guraunya.

Tanpa aba-aba Suga langsung loncat menuju sofa dan ikut bergabung bersama appa dan dongsaeng kembarnya itu.

"Oh ya appa, gimana tadi Dokter Zhang bilangnya?"

"Ah iya! Beliau bilang kan butuh asisten tuh, terus appa ngerekomendasiin kamu. Tapi emang kamu bisa bagi waktu kuliah sambil kerja? Enggak kecapekan nanti?"

Raejin mengeluarkan senyuman andalannya.

"Tenang pah, kan ini cuman percobaan 3 bulan kan? Itung-itung sekalian dapet pengalamannya juga bisa berbaur sama pasien disana."

"Tunggu... kamu jadi asisten dokter di rumah sakit jiwa Busan? Aigyo dongsaengku udah mulai serobot duluan nih ratingnya. Wah aku harus ngebutt ini"

Raejin mengacak-acak rambut kembarannya. "Pabbo! Harusnya aku yg bilang begitu, kau kan ikut akselerasi. Tinggal dua bulan lagi sudah skripsi, enak gak tuh? Aku aja msih semester 5"

Suga yang kaget lalu membalas Raejin dengan mengelitikinya sampai kembarannya itu jatuh kelantai.

"haha sudah sudah Suga pabbo-ya!! Appa!! Help meh!!" teriakku sambil tertawa karena Suga tak mau berhenti mengelitikinya.

Siwon yg melihat hanya mendengus geli melihat tingkah dua bocah kembar dihadapannya ini. kemudian berlalu menuju ruang kerjanya.

LiNE!!

Ponsel Suga berbunyi tanda pesan masuk, segera Suga bangkit dan mengambil ponselnya yg berada di meja makan, membaca pesan grup.

V : Hyung aku boleh kerumah!!

Park Jimin : Who?

V : bukan kau hyung tapi Suga Hyung!!

MinSuga : tidak sibuk.

Suga langsung melemparkan ponselnya disofa kemudian menghempaskan tubuhnya disamping Raejin yg tengah asik dengan film koreanya itu. Bertepatan dengan Seorang dokter mengoperasi jantung pasien, yg membuat suga ingin mual ditempat, lihat saja apa yg dilakukan dokter. jantungnya itu dipencet-pencet seperti ia menganggapnya bebek karet.

"Aishhh. Lihatlah apa itu? Hii menjijikan sekali, apa kau nafsu sambil melihat seperti itu hah?"

"Apa? Itu keren, kau tidak tahu orang seperti dia bisa dijadikan pahlawan yg menyelamatkan orang"

Suasana hening sejenak.

"Oppa mau tanya, kau dengan V ada hubungan apa Jin-ah?" tanya Suga dengan dengan penasaran dibalik wajah dinginnya itu.

"V? Mahasiswa seni itu? aniyo.. hanya teman" jawab Raejin sambil memakan snacknya dan menatap lurus layar televisi.

"Hmm baguslah. Kalau dia menganggumu bilang saja pada oppa ne?"

Raejin menoleh pada oppanya yg kini tengah berwajah serius itu, matanya memberitahu bahwa aku tidak boleh dekat-dekat dengan V.

"Dia baik oppa"

"Aku lebih tahu dia dibanding kan denganmu Jin-ah"

"dan oppa tentunya juga lupa siapa aku Min Suga-ssi"

Suga diam, dan itu pertanda serius untuk Raejin yg tidak boleh main-main dengan perkataan oppanya itu. *tau ndiri kan kalo suga berwajah serius begitu? Horror eotokkhe*

"arasseo. Aku akan jaga diri" ujar Raejin menoleh pada Suga lalu tersenyum hangat padanya.

Sedetik kemudian hening, hanya suara percakapan Dr.Park dan Dr.Han dilayar. Kedua anak kembar ini membisu berkecambuk pikiran masing-masing.

"Apa kau masih menyimpan rasa dengan Seokjin Jin-ah? Kok oppa tidak pernah tahu kamu deket sama seorang namja sekarang"

Raejin tercengang, tapi tidak kentara karena dia sangat pandai bermanipulasi . kemudian dia menormalkan kembali ekpresinya. Dan kembali tenang.

"Menurut oppa?"



Next chap 3


The Name of Love (Jin bts Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang