Seorang namja turun dari mobil camaronya, berjalan dengan kikuk menuju lobby rumah sakit. Matanya yg imut bergerak kesana-kemari mencari sesuatu yg ia rindukan belakangan ini.
Namja itu menghampiri meja resepsionis. "Permisi nona? Bisakah kau memberitahuku dimana ruangan Min Raejin?"Karyawan repsesionis yg hendak membenarkan lipstiknya kini malah diam menatap namja didepannya ini. Melongo.
Namja itu mengernyit bingung. Kenapa malah karyawan didepannya ini malah diam melongo, apa ada yg salah dengan penampilannya? Atau wajahnya belepotan.
Karyawan tsb lalu tersadar dari alam liarnya. Kemudian tersenyum menggoda "Uhm lurus belok kanan saja ya ruang D.Zhang~" ucapnya canggung malu-malu ala fangirl kumat.
Kemudian ia langsung melenggang pergi, mencari ruangan Min Raejin. Matanya menyapu ruangan hingga menemukan papan bertuliskan D.Zhang. segera namja itu menghampiri.
"Annyeonghaseyo?" ucap namja itu sambil mengetuk pintu ruangan tsb.
Tak ada jawaban dari dalam ruangan.
Dengan pelan V membuka pintu itu perlahan, kosong. Tak ada siapapun.
Jin-ah kemana? Batin V.
"mencari siapa Ahjussi?" tiba-tiba perawat muncul dibelakang V yg sedang mengintip itu.
V yg seperti ketangkap basah tersebut gelapan. "Oh anu---- ituu ah Raejin-ssi. Bisakah ahjumma memberitahuku?" tanya V innocent.
"oh Raejin-ssi ada dikamar Seokjin-ssi baru saja" jawab perawat itu sambil tersenyum sambil berlalu pergi.
***
Seokjin duduk termenung diranjang, buku yg sedari tadi ia pegang tak menjadi minatnya saat ini. Ia memang mulai terbiasa dengan rumah sakit ini. Yang membuat ia seperti ini adalah pertanyaan yg selalu ingin ia temukan jawabannya.
Yaeri adalah khayalannya saja? Kang Yaeri?
Seokjin benar-benar bingung dg mereka semua, dia melihat Yaeri dengan jelas didepan matanya. Tapi kenapa dokter china bilang itu hanya imajinasinya saja. Hyungnya juga bersependapat.
Krekk
Pintu kamar Seokjin terbuka, Nampak seorang yeoja dengan balutan cardigan putihnya berdiri didepan pintu.
Jin tetap berada pada posisinya hanya saja dia sedikit menoleh pada pintu, menyadari siapa yg datang.
Raejin kemudian menghampiri Jin, duduk didepan namja itu. Menatap dengan tatapan yg tak bisa diartikan oleh siapapun.
"Bagaimana keadaanmu oppa?" tanya Raejin sambil tersenyum.
Jin lalu menatap Raejin dg sendu seperti ingin menangis, dan yeoja itu tahu apa yg dirasakan oleh Seokjin sekarang.
"Apa benar kau yg membawaku kesini? Waeyo? Jin-ah? Wae?"
Dan inilah yg dicemaskan Raejin, perlahan lahan Jin akan tahu semua bahwa dialah penyebab namja itu masuk dan dikurung disini.
Yeoja itu kemudian menunduk merasa bersalah, tapi ia melakukan ini semua demi kebaikan Jin.
"Mianhae oppa..." suara parau Raejin. Yeoja itu tak kuasa menahan sesak didadanya ketika melihat raut wajah kebencian Jin.
Jin masih terdiam sambil menatap Raejin, air mata Jin lolos seketika dari wajah tampannya itu. Mungkin Jin mengira Raejin terlalu ikut campur pada urusan namja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Name of Love (Jin bts Fanfiction)
Teen Fictionaku selalu memperhatikannya dari jauh, setiap harinya. Apapun yang dia lakukan aku sungguh menyukainya. Dari caranya membaca buku, memandang orang lain dengan tatapan tajamnya dan dari cara dia berbicara. Sampai-sampai aku mulai menaruh hati padanya...