Bad Luck

2.1K 52 1
                                    

tap tap tap

Derap langkahku begitu menggema di sepanjang koridor. Aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku, sudah jam 8 lebih 15. Telat 15 menit.

Aku merutuki kebodohan diriku karena terlambat bangun, mengumpat kelasku yang saat ini berada di lantai 5 dan lift sedang rusak, lebih parahnya lagi sekarang adalah jadwal Pak Dean. Dari gosip yang ku dengar, dia adalah dosen killer yang terkenal suka menghukum mahasiswa dengan mempermalukannya.

Ahhh. Tenang Yuria tenang. Kau takan mati setelah ini. Ya. Semoga saja.
Tas selempangku mengayun seiring berjalannya aku menaiki anak tangga. Rambutku terurai sehingga angin dengan mudah menerpanya. Ini anak tangga terakhir dan, yaaaa! Aku sampai dilantai 5.

Aku berlari menuju kelas yg lumayan jauh, Ck! Sepertinya kelas ini sengaja membuatku mendapat hukuman dari Pak Dean.

tok tok tok

"Permisi" ucapku seraya membukung sopan ke arah Pak Dean.

Ia tidak sedang menerangkan, sepertinya ia memberi tugas saja.

"Kenapa terlambat?" tanya Pak Dean seraya membenarkan kacamata tebalnya itu.

"Maaf pak, saya terlambat bangun" jawabku takut-takut.

"Kamu baru kuliah disini selama 2 hari sudah berani datang terlambat" ucapnya dingin, tatapannya tak beralih dari buku di hadapannya.

"Maaf pak"

"Siapa namamu?"

"Yuria Pangestie"

"Silahkan masuk"

Hah? Apa aku tidak salah dengar? Mana hukumannya? Hanya di marahi seperti tadi di depan kelas? Ahhh. Itu tidak terlalu memalukan.

"Terimkasih Pak" ucapku seraya berjalan masuk lalu duduk di bangku paling belakang yang tersisa.

"Yuria Pangestie, silahkan bawa kursimu keluar dan masuk ketika jam pelajaran saya selesai"

DEG.

Demi tuhan aku baru menempelkan pantatku di kursi ini dan dengan teganya Pak Dean menyuruhku keluar? Ah! memalukan sekali! Tau gini aku ga bakal masuk kelas deh.

Aku kembali berdiri dan menjinjing kursiku keluar kelas. Tatapan teman-teman sekelas mengikutiku sampai luar kelas, bahkan ada yg cekikikan. Tuhan. Ini benar-benar memalukan!

Aku menutup pintu kelas dari luar lalu menaruh kursiku tak jauh dari pintu.

Bugh

"Aww!!!"

"Tolong jangan ribut, Yuria" teriak Pak Dean dari dalam kelas.

"Maaf pak" jawab ku menahan sakit.

Mataku melihat kearah bola basket yang menggelinding, bola basket sialan! Siapa sih yang main basket di koridor? Sinting! Baru menjadi mahasiswi disini selama 2 hari, namun aku sudah tersiksa seperti ini. Habis ini apalagi?

"Woi, lempar bolanya kesini dong"

Aku melihat ke arah mahasiswa yang berteriak dari belakang. Sepertinya itu senior, dia menggunakan almamater kampus ini. Aku harus tetap sopan karena bagaimanapun dia senior.

"Iyaa" jawabku seraya mengambil bola basket tersebut

Wush. Aku melempar bola basket tersebut seperti seorang pemain profesional.

Prank!

Salah sasaran! Bodoh sekali, Yuria. Bola basket sialan itu malah mengenai kaca ruang kelas sebelah. Tanpa memperdulikan apapun, aku mengikuti senior itu berlari ke tangga menuju lantai bawah.

SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang