Bukan yang diharapkan

567 35 0
                                    

Author Pov

"Lo masih suka sama Yuria?"

Pertanyaan Putri membuat Ferdi dan terutama Gilang terpaku. Kaget.

"Apa maksud lo masih suka?" tanya Gilang dengan penekanan pada kata masih

"Lo suka sama Yuria dari SMA kan?" lirih Putri, suaranya bergetar seperti ingin menangis

Gilang terdiam. Ia mencoba mengingat-ngingat apakah pernah mengenal Putri. Nihil. Gilang sama sekali ga inget.

"Lo ga akan inget siapa gue Lang" ucap Putri

"Lo inget, siapa yang duduk sama Yuria waktu lo nembak dia? Gue" lanjutnya

Gilang kembali tercengang. Walaupun Gilang hanya melihatnya sekilas saat Yuria seperti meminta izin, ia yakin wajahnya berbeda dengan gadis yg ada di hadapannya sekarang.

Gadis tinggi dan langsing serta memiliki kulit berwarna kuning langsat, sangat berbeda dengan gadis yang duduk dengan Yuria saat itu.

"Gue berubah demi lo" ucap Putri lagi lagi membuat Gilang tercengang

"Gue suka sama lo dari SMA tapi lo malah nembak Yuria. Lo tau gimana perasaan gue? Sakit. Gue berubah mati-matian buat lo, tapi ternyata gue masih ngga ada apa2nya di mata lo" lanjut Putri. Entah sejak kapan air matanya sudah menetes.

"Gue gatau put"

Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Gilang. Bingung harus bicara apalagi. Awkward banget.

Hening menyelimuti ketiga insan ini, terlenih Ferdi yang tidak tau apa-apa. Semua bungkam dan fokus pada pikiran masing-masing.

"Eum --pada mau makan ga?" tanya Ferdi mencoba mencairkan suasana

"Kita balik sekarang bro" ucap Gilang cepat seraya menarik Ferdi untuk segera berjalan

"Dul-luan" ucap Ferdi susah payah.

*****

Ting

Aroma coklat menyeruak menusuk indra penciuman. Yuria menarik nafas dalam menikmati harumnya coklat disini. Benar-benar menggugah selera.

Yuria berjalan perlahan menelusuri setiap etalase yang menampilkan berbagai macam coklat. Di ikuti Rizky disebelahnya yang membawa keranjang kecil kosong.

"Ka beli yang mana ya?" tanya Yuria yang mulai pusing memilih

"Buat siapa dulu nihh?" Rizky malah nanya balik

"Buat anak umur 5tahunan" jawab Yuria. Ia memang sengaja membeli coklat untuk Audi di hari ulangtahunnya besok.

"Yang itu aja tuh lucu" ucap Rizky sambil menunjuk coklat berbentu Elsa Frozen.

"Em --mahal.." lirih Yuria pelan.

"Oh-- jadi gimana? Kan tergantung budget lu" jawab Rizky bingung

"Ini gimana?" tanya Yuria menunjuk sebuah coklat.

Coklat berbentuk segiempat pipih dengan ketebalan sekitar 1,5 cm. Terdapat ukiran-ukiran unik diatasnya dan tulisan Happy Birthday.

"Lucu, nanti minta tulisin namanya aja" ucap Rizky

"Oke, gue bayar dulu ya. Kaka tunggu diluar aja"

"Sipp"

Yuria mengambil alih keranjang kecil yang tadi Rizky bawa lalu memasukan coklat pipih pilihannya. Ia juga memasukan beberapa coklat kecil berbagai macam bentuk sebagai bonus untuk Audi.

SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang