Chapter 6 [Shocked]

124 16 4
                                    

Aku masih terdiam diri. Tadi Louis bilang apa? Ia mencintaiku? Ah masa.. Aku hanya gadis biasa yang pergi keluar negrinya untuk menuntut ilmu dan dengan tidak sengaja bertemu idolanya.

Sedangkan dia, seorang superstar yang dikenali seluruh penjuru dari berbagai belahan dunia bertemu seorang fans yang biasa saja, lalu ia tiba-tiba mengatakan cinta pada sang fans itu.

Aku mengurut kepalaku dengan tanganku. Lalu berjalan menuju kamarku berencana untuk tidur. Dikamar, aku hanya berbaring di ranjangku. Turun dari ranjang, mondar mandir. Lalu menaikki ranjangku lagi, turun lagi hingga sudah jam 1 malam.

Aku melihat pantulan diriku dikaca, berantakan sekali. Aku mondar mandir lagi, entah apa yang aku pikirkan kini. Hingga akhirnya aku sangat lelah, dan berbaring diranjang lalu menutup mataku.

At the same time...

****

Louis Tomlinson

Aku duduk ditepian ranjangku. Aku menakup seluruh wajahku dengan telapak tanganku. Aku memikirkan Emma.

Aku takut jika aku mengatakan cinta padanya terlalu cepat sehingga ia menjauh dariku.

Aku takut jika ia menjaga jarak dariku.

Aku takut jika ia tak membalas cintaku.

Aku takut jika ia pergi meninggalkanku.

Aku takut jika aku tak dapat mendengar tawanya lagi.

Aku takut jika aku tak dapat dekat dengannya lagi.

Aku takut jika aku tak dapat melihat blushingnya lagi.

Aku takut jika aku tak bisa memegangnya lagi.

Aku takut jika itu semua terjadi..

Aku pusing memikirkan semua itu. Lalu aku berjalan keluar, menuju ke dapur untuk mengambil segelas susu. Aku menuangkan susu itu kedalam gelas. Lalu meminumnya, berharap pusing yang dikepalaku pergi. Ternyata dugaanku salah. Aku pun kembali kekamar dan berbaring di ranjangku.

Mungkin aku bisa bertemu Emma dan mengajaknya ke.. Basecamp, mungkin?

Aku membuka ponsel yang kubeli tadi dan mencari kontak Emma. Aku lupa! Aku lupa meminta nomornya tadi. Huh, cerobohnya aku.

Aku harus ke apartementnya besok. Lalu mengajaknya ke basecamp untuk menemui Niall, Liam, Harry, dan Zayn. Aku mengangguk lalu berbaring di ranjangku.

****

Pagi ini aku bangun jam enam. Aku bergegas menuju ke kamar mandi, dan membersihkan diriku. Lalu berpakaian simple. Mengambil roti yang ada diatas meja lalu memasukkannya kedalam mulutku.

'Kau mau kemana, sayang?'tanya ibuku lembut

Aku menggaruk tengkukku 'umm.. Mau rekaman untuk album keempat bu'

Ia mengangguk lalu 'baiklah, jaga dirimu ya nak' ucapnya lagi.

Aku tersenyum lalu ia berjalan mendekatiku 'ibu ingin kau tau.. Bahwa ibu sangat, sangat, sangat, sangat bangga padamu.. Ibu ingat dulu kau--' ucap ibuku

'Sudah dulu ya bu, teman temanku sudah menunggu.. Sampai jumpa' ucapku lalu mengambil kunci mobilku.

'Baiklah, sampai jumpa nak' ucapnya melambaikan tangannya kearahku. Aku tersenyum lalu mengangguk dan membalas lambaian tangan ibuku. Aku pun membuka pintu mobilku. Menyalakan mesinku, dan melajukan mobil kesayanganku ini ke apartement Emma.

Your sweet lips[L.T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang