Part 1

9.9K 335 3
                                    

Tiiinnn...ckiiiiiiitt..

'Shit'

Mobil mewah ferrari merah itu berhenti mendadak karena seorang gadis berseragam SMA tiba-tiba berlari melintas di depannya,

Lelaki pengendara mobil tersebut mendengus kesal, dia hampir saja menabrak orang, beruntung refleksnya sangat baik, sehingga ia mampu mencegah kecelakaan terjadi,

Gadis didepannya hanya menoleh sesaat, menampakkan wajah manis serta mata bulatnya, begitu cantik, membuat lelaki tadi hampir terlupa akan kekesalan dan rasa marahnya pada kecerobohan gadis tersebut.

"Ahh dasar...." lelaki itu melihat jam tangannya,
"Tidak ada waktu untuk meladeni gadis ceroboh itu"

☆Queen☆

Aarrggh hari ini sial sekali, sudah terlambat, hampir tertabrak pula.
Mobil merah yang hampir menabrakku tadi melesat pergi, aku yakin pengendaranya sangat kesal pada kecerobohanku.hufffft untung dia nggak turun dan marah-marah padaku.

dan sekarang, Aku harus memanjat lagi karena gerbang sudah ditutup, hampir setiap hari seperti ini, berbeda saat mamaku masih hidup, Aku tidak pernah terlambat ke sekolah karena mama selalu memperhatikanku dan tidak membiarkan aku terlambat kesekolah, aku rindu Mama, sangat rindu.sementara istri papa yang baru hanya mau mengurus anaknya sendiri, dia tidak pernah menganggap aku ada, aku ingin sekali pergi dari rumah, apalagi papa selalu sibuk kerja dan terkadang tidak pulang kerumah, aku hanya punya papa , aku tak bisa berada di tempat itu tanpa papa.

"Terlambat lagi queen?" Suara pak Harold, -satpam disekolahku- mengagetkan dan hampir membuat jantungku copot.
"Hah..i iya" dia menatapku begitu tajam, dan aku tau apa yang akan terjadi selanjutnya, dengan gesit aku mengambil langkah seribu, berlari secepat mungkin untuk kabur dari kejaran pak harold
"Berhenti Queeennn..." dia masih mengejar, aku tidak peduli jika nanti aku di panggil ke kantor, sekarang aku harus ke kelasku.

"Maaf saya terlambat"
kedatanganku dengan napas yang terenga-enga ditanggapi dengan puluhan pasang mata dari teman sekelasku seolah hendak menerkamku layaknya singa yang kelaparan, juga bu guru matematika yang berkacak pinggang karena tentu kesal dengan kebiasaan telatku.

"Queen... "
"Iya iya aku mengerti" aku segera berbalik badan dan menuju ke ruangan terhoror di seluruh sekolahanku ini, 'Kantor' dimana ada banyak guru killer yang siap mencabik-cabik seluruh kebebasanku, yah aku benci semua ini aku ingin kabur saja bersama -Jason Grey- penyanyi sekaligus aktor muda yang tengah menjadi idola para gadis seusiaku. Aku menggilainya dia juga adalah penyemangat hidupku, lagu-lagunya sangat bagus, wajahnya juga sangat tampan. Selain itu aku ingin sekali seperti Anna Adrienne, novelis terkenal yang sangat cantik dan berbakat, semua karyanya menjadi best seller, dan beberapa juga telah di filmkan. Oh kapan aku bisa seperti mereka? Bahkan tukisanku sangat jelek. Meski sahabat-sahabatku bilang 'bagus' tapi aku tau, mereka hanya ingin melegakan hatiku saja.

☆Author☆

"Apa rencana kalian setelah lulus dari sini?" Dylan memulai obrolan mereka di sela-sela jam istirahat di kantin.
"Tentu saja kuliah" jawab melanie.
"Kalo aku akan bekerja" sarah yang memiliki tingkat perekonomian yang sama dengan queen sadar betul bahwa tidak akan mudah baginya untuk berkuliah, terlebih adiknya banyak, dia harus membantu orang tuanya mencari biaya untuk sekolah adik-adiknya.
"Jadi tidak ada yang akan menikah setelah lulus? "

"Hahahah menikah? Ayolah Dy, kita masih muda, kita nikmati saja masa muda kita, menikah itu membosankan, harus mengurus suami, mengurus anak, benar-benar merepotkan" queen yang baru datang dari kantor tiba-tiba langsung ikut mengobrol dengan sahabat-sahabatnya itu. Dia langsung duduk di bangku sebelah dylan yang kosong

"Queen... jangan-jangan nanti kamu duluan yang nikah." Ejek melanie
"Hahaha..tentu saja enggak akan, akukan nggak punya pacar"
"Bisa saja kau dijodohkan" sarah ikut menanggapi, dan Queen tertawa terbahak-bahak
"Papaku sangat sayang padaku, dia nggak mungkin ngejodohin aku. Dijamin" queen tersenyum percaya diri dan memakan roti yang ada di tangan Dylan tanpa memperdulikan bekas gigitan di roti tersebut.

"Apa yang barusan papa katakan ?"
"Apa kau tidak dengar? Kami akan menjodohkanmu dengan orang kaya, agar kau tidak menyusahkan hidup kami terus Queen." jawab mama tirinyak kasar.
"Pa..." Queen menatap nanar papanya yang seperti tidak tega melihat putrinya yang masih terkejut dengan perjodohannya ini

"Maaf Queen"


09/12/15

For My Coldest HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang