Queen, Dylan dan Melanie menikmati hari libur mereka di kafe milik orang tua dylan yang sering mereka kunjungi, mereka sering mendapat minuman gratis disana karena mama dylan menganggap semua sahabat dylan sebagai anaknya sendiri,
Mama dylan memang orang yang open minded dan easy going, selalu berpenampilan seperti anak muda dan senang ngobrol bersama teman-teman dylan yang datang kekafenya
Suara tawa yang renyah sedari tadi mengiringi obrolan mereka
"Dylan memang begitu, dia tidak pernah bisa lepas dari mamanya, dia bahkan masih menyusu sampai SD" mama Dylan menjelaskan dengan diiringi tawaan queen dan melanie, sementara wajah dylan sudah memerah karena malu mamanya tengah membuka aib anaknya sendiri didepan sahabat2nya.
"Mamaa.."
Dylanpun berdiri dari tempat duduknya karena kesal, terkadang mamanya memang suka begitu meskipun itu tidak selalu dilakukan mamanya.
"Queen, melanie ayo kita pergi! "Ajak dylan
"Kau ini kenapa dy? Μama kan hanya bercanda"
"Tapi jangan katakan hal seperti itu ma..sudahlah.. kami ingin jalan2 dulu..."Dylan, Queen dan melanie meninggalkan kafe milik mama dylan setelah sebelumnya berpamitan,
Selama didalam mobil yang disetir dylan, queen tampak lebih pendiam, biasanya dia adalah yang paling heboh diantara teman-temannya.
"Queen, seharusnya aku yang sekarang marah gara-gara mama, kenapa jadi kamu yang murung?" Singgung dylan.
"Queen!!" Dylan kembali memanggil queen setelah pertanyaannya tak kunjung ditanggapi.
"eh.. ya?"
"Kau ini kenapa queen?nggak biasanya jadi pendiam gini" Tegur melanie
"Nggak kenapa-knapa kok.. cuma agak kurang enak badan saja.."jawabnya mencoba menutupi
"Kamu sakit?apa perlu ke rumah sakit "Dylan khawatir.
"Nggak kok.. jangan khawatir begitu.. aku hanya kepikiran sesuatu..."****
Mereka bertiga memasuki sebuah toko buku dan seperti biasa mencari novel untuk koleksi mereka.
Ditengah pencarian mereka, Melanie tertarik dengan sebuah majalah yang memuat berita tentang seorang CEO muda dari perusahaan hiburan besar NSE, tempat jason grey meniti karirnya.
"Em.. eh liat deh.. ternyata ini CEOnya NSE? Ganteng ya.. " melanie langsung terpesona melihat ketampanan lelaki disampul majalah itu.
Dylan dan Queenpun mendekat untuk mlihat apa yang dikatakan melananie.
"Tampan, dan cool banget.."komen Dylan.
Namun berbeda dengan Queen yang nampak terkejut karena lelaki di sampul majalah itu adalah lelaki menyebalkan yang ia temui tempo hari. NATHAN BARNETT.
"Aku paling suka liat cowok cool kayak gini, udah ganteng CEO lagi.." Melanie tampak terpesona dengan wajah tampan Nathan
"Cool apaan? Orang nyebelin setengah idup gitu.. coba kalo aku bilang cowok nyebelin ini mau dijodohin sama aku.. mereka pasti jantungan.." bathin Queen.
"Ini nih suami idamanku.." tambah Dylan.
"Coba kamu ketemu orangnya langsung Dy, pasti kamu langsung nyesel bilang gitu" Queen terlihat emosi karena mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan lelaki menyebalkan itu..
"Queen.. bukannya kamu juga suka lelaki cool seperti ini?" Tanya Dylan
"Nggak!! A aku cuma suka jason.. aku tidak suka cowok kayak Nathan.."
Dylan dan Melanie salng pandang, disampul tersebut tidak disbutkan nama Nathan tapi kenapa Queen bisa tau lelaki itu bernama Nathan?
"Kok kamu tau namanya Nathan?" Tanya melanie
"E...a aku liat di di internet.." Queen terlihat menyembunyikan sesuatu."Tapi kayaknya di internet juga belum ada artikelnya.. aku kan selalu buka internet.. dan sepertinya ini pertama kalinya ada artikel yang memuat tentang CEO NSE.." Dylan
"E... k kamu pasti belum tau aja Dy.. ada kok artikelnya.. " mulai keluar keringat dingin dari pori-porikulit Queen.
"S sebentar. Aku mau kekamar mandi dulu.." Queen segera meninggalkan Melanie dan Dylan yang merasa aneh dengan tingkah Queen hari ini.
"Ada apa dengannya.. aneh banget hari ini" ucap melanie
"Lagi kesambet kali.." jawab Dylan bercanda, dan mereka kembali melihat-lihat majalah didepannya..***
Tidak seperti yang ia katakan pada Melanie dan Dylan, Queen justru pergi keluar toko,
☆Queen☆
Huhhh, apa yang akan mereka katakan jika tau aku akan dijodohin dengan lelaki yang ada dimajalah itu?
Mereka pasti ngira aku sudah gila dan bakalan langsung dimasukkan RSJ,Tapi, "Pa... Queen nggak mau dijodohin.. Queen menolak perjodohan ini..." (ia kembali teringat ucapannya tempo hari, dia keukeuh menolak perjodohan ini..)
Setidaknya semua sudah kembali normal, aku sudah menolak perjodohan itu, aku tidak akan berurusan dengan lelaki nyebelin itu,
Baguslah, aku berniat kembali memasuki toko tersebut namun,
Tiba-tiba seseorang menarik tanganku, dan aku hampir terkena serangan jantung mendadak setelah aku tau siapa orang itu..
Nathan Barnett.. oh tuhan apa yang dia lakukan disini? Kenapa dia menarik tanganku?
"Aku ingin bicara.." ucapnya dingin tanpa ekspresi,
"B bicara apa? Aku harus pergi ,teman-temanku menunggu.."
Dia tidak mendengarkan kata-kataku dan langsung menarikku menuju mobilnya, ia memerintahkanku untuk memasuki mobil,
"Aku harus pergi.. kau tidak mengerti kata-kataku? Atau kau memang tuli?" Aku berkata tak kalah nyebelinnya dengan dia kemaren, ini pembalasanku tuan nyebelin.
Dan ia justru mendorongku kedalam mobilnya.
aww... apa kau tidak bisa bersikap baik sedikit saja? Dasar nyebelin.Dia segera memasuki mobil dan menjalankan mobil dan seenaknya saja menculikku di siang bolong begini.
"Terima perjodohan ini!!" Kata-kata itu membuatku seketika memandangnya, mataku membulat karenanya, dia bercandakan?
"Apa?"
"Menikahlah denganku.. Queen" ucapnya tanpa melirik kearahku..Nathan, kau sudah gila..
24/01/2016
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Coldest Husband
RomansaKebaikan papaku menolong seseorang berujung pada mimpi buruk bagiku, aku akan di jodohkan dengan anak dari lelaki yang ditolong papa, lelaki yang 12 tahun lebih tua dariku, oh tuhan mimpi apa aku semalam? aku tidak peduli walaupun dia adalah CEO...