Part 5

9.5K 344 21
                                    

"Menikahlah denganku... Queen.."

Nathan barnett benar-benar sudah gila,
jangan katakan sekarang kau sedang melamarku, kita baru bertemu sekali dan sekarang kau memintaku untuk menikah denganmu?

"Nggak mau" jawabku spontan,

kecuali cewek yang gila harta, memangnya siapa yang mau menikah denganmu,

"Dengarkan aku .., ayahku adalah orang yang sangat keras kepala, dan dia hanya ingin kamu yang menjadi menantunya.. " jelas Nathan yang perhatiannya masih terfokus pada jalanan didepannya,

"Aku tidak peduli.. itukan urusanmu, "ucapku tak kalah acuh.

"Ternyata harga dirimu cukup tinggi juga ya.."

Kau baru menyadarinya?

"Aku tau kehidupan ekonomi keluargamu cukup buruk, dan aku bisa memberikan solusi dengan pernikahan ini... selama menjadi istriku aku akan memenuhi semua kebutuhanmu dan juga keluargamu, aku akan menguliahkanmu di kampus manapun yang kau inginkan setelah itu aku juga akan memperkerjakanmu di salah satu perusahaan besar disini , dengan begitu kau tidak perlu takut dengan masa depanmu.."

" kau juga bisa menjalin hubungan dengan lelaki manapun dan aku tidak akan peduli" tambahnya.

Aku mulai mengernyit, dia benar-benar memberi tawaran yang menurutku itu lumayan menggiurkan, aku bisa berkuliah secara gratis di Universitas ternama, setelah itu aku bisa mendapatkan pekerjaan tanpa bersusah payah, dan aku juga bisa dekat dengan lelaki manapun yg aku inginkan.. hmmm kurasa bentengku mulai goyah..

"Setelah beberapa tahun kita bisa bercerai, ...karena orang tuaku menginginkan seorang cucu, kita bisa gunakan alasan itu untuk perceraian kita... karena kita tidak akan pernah memiliki seorang anak "

Mobil ini berhenti ketika berada didepan lampu merah..

Baru setelah itu ia menoleh ke arahku..

"bagaimana? Kau setuju ?" Tanyanya.

"Tapi.. bagaimana jika kita saling jatuh cinta? Itu bisa saja terjadi kan.."

Aku teringat novel2 yang sering aku baca mengangkat tema tentang perjodohan atau pernikahan yang tidak dilandasi dengan cinta, dan meski pada awalnya mereka tidak saling menyukai tapi pada akhirnya kedua tokoh saling jatuh cinta,

Lalu bagaimana nanti jika kami saling jatuh cinta?

"Itu tidak akan terjadi... aku sudah menyukai orang lain.." jawabnya.

Nathan menjalankan mobil, aku tidak mengerti, kenapa dia tidak memikah saja dengan wanita yang ia sukai? Atau mungkin hubungan mereka tidak direstui tuan barnett?
tapi kenapa?

Atau mungkin karena Nathan penyuka sesama jenis Jadi tuan barnett tidak merestui hubungan mereka? Ah aku rasa tidak mungkin, dia kelihatan normal2 saja.

****

☆Author☆

Nathan menghentikan mobilnya didepan rumah Queen, lalu memberikan kartu namanya agar Queen bisa menghubunginya jika ia menyetujui tawaran yang ia berikan.

Tanpa mengucapkan kata "sampai jumpa" Nathan melesat pergi dari tempat Queen.

Queen hanya menatap bagian belakang mobil mewah yang mengantarnya pulang itu semakin menjauh.lalu ia mengamati kartu nama dari Nathan dan membolak balikkannya untuk membaca tulisan yang ada di kartu nama tersebut.

Nathan tidak mencantumkan nama keluarganya di kartu nama tersebut, ia justru menggunakan nama Keane,

"What the hell.." ucapnya dilanjutkan dengan membuang kartu nama tersebut di tempat sampah yang ada didepan rumahnya,

"Aku nggak akan menikah dengan lelaki seperti dia..iiiihhh"
Kemudian ia hendak memasuki rumahnya..

"Aku pulang.."

Queen dikejutkan dengan Cam yang terlihat tergesa-gesa sambil menggendong Joey,

"Queen.. ayo kita harus cepat2 pergi.."

"Memangnya ada apa tante?"

"Papamu... dia... kecelakaan.. dan ini salahmu.. kalau saja kau mau menikah dengan putra keluarga barnett dia tidak akan kepikiran dan akhirnya mengalami kecelakaan" cam terlihat begitu emosional dan menyalahkan Queen atas kecelakaan yang menimpa suaminya.

Queen sangat terkejut dengan yang dikatakan cameron, baru saja ia dikejutkan dengan lamaran Nathan dan kini ia dapati kabar yang lebih mengejutkan, mengenai kecelakaan yang dialami papanya. Ia benar-benar takut jika harus kehilangan papanya, satu-satunya orang tua kandung yang ia miliki.

Cam dan Queen segera keluar dari rumah mereka, tak lama kemudian sebuah taksi yang sebelumnya dihubungi cameron berhenti di depan rumah mereka.

Cam segera memasuki taksi tapi Queen terhenti didepan pintu taksi dan segera kembali menuju rumah mereka

"Queen apa yang kamu lakukan?? kita harus cepat pergi"

"Sebentar..." Queen mengambil kartu nama dari Nathan yang sebelumnya sudah ia buang.

Lalu segera berlari memasuki taksi.

****

Keesokan harinya, Dylan terpaksa pergi kekampus kakaknya, Dean, karena ia harus mengantar flashdisk kakanya berisi file-file tugas yang harus dean presentasikan hari ini..

Dylan berjalan menuju kegedung kakaknya, dia sudah tau dimana kelas Dean karena ia pernah datang kekampus ini sebelumnya.

Ia mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Dean tapi ponsel Dean tidak aktif.

"Deaan.. kamu dimana sih.."
Dia berharap dean bisa menemuinya diluar gedung karena malu dulu teman dean ada yang menyukainya sementara dia sama sekali tidak tertarik dengan teman Dean itu.

Dari jauh seorang pemuda tampan, berkulit putih dengan manik hazelnya terpesona dengan kecantikan Dylan yang tampak dewasa, dia sengaja mendekati gadis cantik di depannya lalu berpura-pura tak sengaja menabrak Dylan sehingga buku2 yang dibawanya itu berjatuhan.

Brukk

".. maaf.." lelaki tampan itu mencoba meminta maaf kepada Dylan, Dylan yang pada awalnya kesal dan siap untuk marah-marah terbungkam oleh ketampanan lelaki yang menabraknya.

"Maaf.. Nona... aku tidak sengaja menabrakmu.." mengambil bukunya yang terjatuh.

"Tidak papa.." Dylan tersenyum manis, baru kali ini ia bertemu dengan lelaki setampan itu.

"Apa kau mahasiswa di sini?" Tanya lelaki itu, Dylan kembali tersenyum, karena penampilannya dia sering disangka sudah kuliah..

"Tidak.. aku masih bersekolah.. aku kemari mencari kakakku.."

"Ouh.. aku kira ka kuliah disini, kau seperti anak kuliahan" lelaki tadi tersenyum sangat manis, membuat wajah Dylan menjadi merah,

"perkenalkan namaku Arsen Keane, " mengulurkan tangannya.

"Dylan .." menjabat tangan Arsen dengan malu-malu.

"Emm.. siapa kakakmu? Ada dijurusan apa?.."

"Kakakku Dean, dia di jurusan bisnis.."

"Oh.. Dean kakakmu? Ternyata dia punya adik yang sangat cantik.. aku baru tau" ucapan Arsen membuat wajah Dylan semakin merah..

"kau sudah tau dimana kelasnya?" Dylan menggeleng mendengar pertanyaan Arsen, dia sengaja berbohong agar diantar oleh Lelaki tmpan itu.

"Kalau begitu ayo aku antar"
Dylan tersenyum sambil mengangguk.. lalu mereka berjalan berdampingan menuju gedung tempat Dean sambil mengobrolkan banyak hal...

****
Queen dan Dylan bakal jadi ipar gitu??? :3
05/02/2016

For My Coldest HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang