Ctak!
"Rian! Gue mau belajar ah lo ga usah ganggu dulu" Kataku yang sedang belajar untuk ujian masuk sekolah baru. Lagi serius - seriusnya,malah ada orang gila yang ngelempar kerikil ke jendela kamarku.Hai. Aku Salsabila Nirmala. Biasa dipanggil Mala. Aku punya dua orang sahabat gila. Satria Febrian Handikusuma dan Bima Pratama. Aku, Rian, dan Bima udah deket banget dari kecil. Udah kaya gabisa dipisahin deh!
Kami baru aja lulus SMP dan sekarang kami belajar keras biar bisa masuk Sekolah Musik yang ternama di kota kami. Ya, kami bertiga memang addicted sama yang namanya musik.
Oke,kembali ke cerita yak!"Mala lo udah belajar dari tadi pagi! Ntar stress baru tau rasa. Udahlah refreshing dulu. Ada Bima juga tuh udah nunggu di mobil. Seriusan lo gamau ikut?" Kata Rian.
"Heh bawel banget sih. Yaudah tunggu gue ganti dulu! Gausah bawel" Kataku sambil menutup buku dan korden kamarku. Aku segera mengganti short ku dengan jeans berwarna peach dan mengganti kaos oblongku dengan sweater. Aku menyisir rambutku seperlunya dan segera menyambar tas pergiku.
"Mamaa"Panggilku sambil menutup pintu kamarku."Iyaa Mama disini"Jawab Mama. Mama yang sedang membaca majalah di ruang keluarga segera menghampiriku."Lho cantik banget nih. Mau kemana Mala?"Tanya Mama.
"Itu tuh diajak si Rian sama Bima refreshing. Kan Mala udah belajar dari pagi, katanya biar ga stress Mam"Jelasku. Aku sangat berharap Mama mengijinkanku. Mama terlihat berpikir.
"Iyadeh Mama ijinin. Tapi jangan malem-malem ya pulangnya" Kata Mama sambil melihat jam.
"Yayy siap deh Mam! Mala sayang Mamaaaa"Kataku sambil mencium pipi Mama. Mama hanya bisa menggelengkan kepala.Aku berlari menuju pintu rumah.
"Malaaa kamu belum pake sandal tuh!"Teriak Mama. Aku pun menepuk dahiku.
"Bego , bego , bego" Batinku. Aku hanya nyengir lalu mengambil flatshoes ku di rak sepatu. Lalu segera berlari lagi.
"Malaa"Panggil Mama.
"Alamaakkk apalagi sih ini" Aku segera berhenti berlari dan berbalik badan. "Apalagi Maaa?" Tanyaku.
"Be careful sayang" Kata Mama sambil tersenyum lebar.
"Iya iyaaa Maaa udah ya Mala pergi dulu" Kataku malas. Aku segera keluar dan menutup pintu. Di halaman rumahku sudah ada mobil Rian. Pajero sport merah maroon. Aku duduk di depan di sebelah pengemudi. Mereka gak pernah mau aku duduk di belakang sendiri. Mereka masih ngehargain aku sebagai cewek. Welee. Nyaman banget deh sama mereka.
"Gila lama banget sih" Kata Bima yang duduk di tempat pengemudi. Dia yang nyetir kali ini.
"Heh gue ga selama cewek lain tau. Coba aja lo punya pacar terus dia lebih lama dari gue, pasti lo ga bakal berani ngomong kaya gini kan?"Kataku. Bima hanya nyengir dan segera menjalankan mobil. "Huu dasar Bima nyebelin. Lo berani gini ke gue doang. Sedih amat idup gue" Kami bertiga pun tertawa bersama.
"Bim, Taman Lampion kan?" Tanya Rian.
"Iye.Tenang aja gue tau jalannya" Bima terlihat serius mengemudi.
"Kalian mau makan dulu ga? Ninety Nine Cafe, baru tuh" Kata Rian yang memang paling update diantara kami bertiga.
"Boleh juga tuh. Laper gue. Hmm Rian bayarin yee? Gue bawa duit dikit doang"Kataku jujur.
"Hehe gue juga ya bro. Duit gue abis kemaren buat beli gitar baru!"Kata Bima sekaligus pamer.
"Yee kalian. Yaudahlah itu gampang, ntar gue bayarin tenang aja"Kata Rian yang kemudian asyik dengan handphone nya.
***
Ninety Nine Cafe.
Cafe ini bernuansa hitam-putih. Dan sudah terlihat dari bangunannya,cafe ini pasti mahal.Kami pun segera turun dan masuk ke dalam cafe. Salah satu waiters yang memakai pakaian maid hitam-putih segera mencarikan tempat duduk untuk kami.
Akhirnya kami dapat tempat duduk di lantai dua,dekat jendela dengan pemandangan tempat makan outdoor dari cafe ini,yang khusus untuk dua orang. Dibawah ada pasangan yang sedang menikmati candle light dinner nya berdua, dikelilingi lilin dan bunga yang membentuk love dengan mereka ditengahnya.
Gila itu so sweet ! Ya gini-gini aku tetep cewek, pengen juga ngerasain yang namanya cinta."Eh gila ya so sweet tuh cowok"Celutukku yang berhasil membuat Rian dan Bima tertawa kecil. "Apaan kalian ketawa ketawa!Sebel guee,gini-gini gue tetep cewek tau"
"Iya gue juga tau. Gue ketawa karena lo keliatan jomblo ngenes banget tau ga"Kata Rian diikuti tawa Bima.
"Heh mirror lo mirror!"Kataku yang juga ikut tertawa. Bima mencubit pipiku yang kubalas dengan jambakan. Setelah itu, kami segera memesan makanan.
***
The Lampion Park.
Akhirnya sampe juga di tempat ini. Tempat ini sangat luas dengan hamparan rumput hijau. Ditengah tempat ini banyak sekali lampion yang sedang dipersiapkan,dan di pinggirnya banyak pasangan yang sedang duduk di rumput menunggu diterbangkannya lampion - lampion itu."Nah kita duduk disitu aja"Kata Rian menunjuk tempat yang masih kosong. Kamipun menurutinya. Rian sekarang membawa Kamera SLR nya. Dia juga mempunyai hobby fotografi. Hasil foto-fotonya bagus lho! Rian pun mulai memotret dengan kameranya.
Beberapa menit kemudian...
"Para pengunjung, mari kita lalukan countdown bersama-sama sebelum lampion-lampion ini diterbangkan"Suara dari loudspeaker membuat pengunjung terdiam dan mulai fokus pada lampion-lampion yang beberapa saat akan diterbangkan ini.
"LIMA!" "EMPAT!" "TIGA!" "DUA!" Rian bersiap dengan kameranya. "SATU!" Dan akhirnya lampion-lampion berukuran besar itu diterbangkan. This is so beautiful! Apalagi aku bisa nikmatin ini sama sahabat-sahabatku. Oh,Thanks God!
Aku, Rian ,dan Bima berangkulan. Senyum bahagia tak dapat kami sembunyikan. Kami pun berbaring bersama melihat lampion-lampion yang kini sudah terbang bebas di angkasa.
"Guys"Ucapku."Hmm?"
"Gue berharap kita besok lancar ujian nya, terus bisa masuk Mozart Music School semua. Biar kita bertiga bisa tetep bareng-bareng terus kaya gini sampe tua. Gue bahagia punya kalian"
***
Haiii guys ini cerita pertamaku!
Maaf kalo agak gajelas gitu yak!Wkwkwk.
Makasih buat yang udah mau baca.
Vote & Comment nya jangan lupaa :3
Terimakasii
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You
RomanceAku sangat mencintaimu tetapi aku terlalu takut untuk mengungkapkannya. Aku takut jika semuanya berubah. Tetapi satu hal yang harus kau tahu. Aku akan selalu disini,disampingmu. Aku akan selalu bernyanyi untukmu. I'll sing for you.