KRING!!!
Bel pulang berbunyi."Sudah cukup untuk hari ini. Jangan lupa materi Matematika yang saya jelaskan tadi dipelajari lagi di rumah ya,anak-anak. Selamat siang"Kata Miss Dina, guru Matematika kami.
"Iya Miss" Jawab anak-anak malas. Aku pun segera membereskan buku. Handphone ku berbunyi. Ternyata, Kak Kemal meneleponku.
"Iya Kak?"
"..."
"Udah ini barusan pulang"
"..."
"Oh oke deh Kak gue keluar sekarang"
Ternyata, Kak Kemal sudah menungguku di depan gerbang."Hmm La. Lo udah mau pulang?" Tanya Zidan.
"Iya nih. Kakak gue udah nunggu gue. Gue duluan ya" Kataku sambil melambaikan tangan.
"Iya. Hati-hati"Ucap Zidan sambil tersenyum padaku. Aku mengangguk.
"Bimaaa gue duluan ya Kak Kemal udah jemput gue tuh. Rajin banget tuh dia. Lo mau bareng gak?"Pamitku, sekaligus menawarinya untuk pulang bersama.
"Yoi Mala. Hati-hati ya lo. Hmm... gak usah La makasih, gue bawa mobil sendiri nih"Katanya sambil menunjukkan kunci mobilnya.
"Jiah pamer lo! Yaudah gue keburu nih kasian Kak Kemal. Tolong pamitin ke Rian sama Minzy ya!"Kataku. Bima mengangguk. Kami pun ber-tos ria. Aku segera keluar dari kelas dan menuju ke gerbang sekolah. Hari ini sangat panas, sinar matahari terasa sangat menyengat.
Di depan gerbang, kulihat Kak Kemal memakai kacamata hitam, sedang meminum segelas es cokelat sambil memainkan handphone nya. Kulihat tatapan memuja dari semua murid perempuan sekolahku yang lewat di depan Kak Kemal. Tidak sedikit pula yang diam-diam memotret kakak ku itu.
Aku harus segera menghampirinya."Kak!"Sapaku.
Kak Kemal mengalihkan pandangan nya dari handphone kepadaku. Aku merebut es cokelatnya. Hmm memang sangat nikmat."Eh Adek gue. Yuk ke parkiran. Gila ini panas banget" Kak Kemal pun memegang tanganku ketika berjalan ke parkiran. Banyak murid perempuan yang menatapku dengan cemburu atau pun iri.Hahaha parah...parah...Seganteng itukah kakak ku?
Tiba-tiba, handphone Kak Kemal berbunyi. Kak Kemal pun melepaskan tautan tangan kami.
"Halo Mama"
Hah?Mama?"..."
"Besok Ma aku baliknya"
"..."
"Oh yaudah Ma"
"..."
"It's okay Ma. Yaudah Kemal ini mau nyetir dulu. Goodbye Ma, love you"
Kak Kemal pun segera mematikan sambungan telepon nya dengan Mama. Lalu dengan kasar menaruh handphone nya ke dalam sakunya."Hey, what's going on Kak?"Tanyaku.
"Masuk aja dulu dek ke mobil"Jawabnya dengan wajah datar.
Ketika kami sudah masuk ke dalam mobil dan Kak Kemal sudah menyalakan mesin mobil, aku kembali bertanya.
"What's going on Kak?"Kak Kemal menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Mama sama Papa gak jadi pulang hari ini. Mama Papa sebenernya udah beres siap pulang,tapi tiba-tiba aja Mama ditelepon sama atasannya, katanya ada rapat mendadak"Jawabnya. Oh ternyata itu yang menyebabkan Kak Kemal tampak sangat sedih."Lo tau sendiri kan Dek gue udah lama gak ketemu Mama sama Papa. Ya walaupun gue udah segede ini, tapi gue juga tetep punya rasa kangen lah sama mereka. Gue tau mereka kerja juga buat memenuhi kebutuhan kita, kebutuhan keluarga. Tapi gue juga pengen ketemu sama mereka gue kangen"Curhat Kak Kemal. Huh memang cengeng kakak ku yang satu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You
RomanceAku sangat mencintaimu tetapi aku terlalu takut untuk mengungkapkannya. Aku takut jika semuanya berubah. Tetapi satu hal yang harus kau tahu. Aku akan selalu disini,disampingmu. Aku akan selalu bernyanyi untukmu. I'll sing for you.