#4 Not Really An Angel

181 10 9
                                    

Cahaya matahari masuk ke dalam kamarku. Pasti karena korden kamarku telah dibuka oleh seseorang. Hmm entah siapa itu.

"Oi bangun"Kata seorang laki - laki yang bersuara berat dan dalam. Berani - beraninya ia mengguncangkan tubuhku.

"Hmmmm"Aku menggumam tidak jelas dan tetap menutup mataku. Orang itu tertawa kencang.
Sigh! Suara tawanya itu mengganggu tidur nyenyakku!
"Diam berisik"Kataku yang masih saja menutup mata sambil menutup telinga.

"Bangun...Lu harus berangkat sekolah. Hari pertama lho"Orang itu mengguncang tubuhku lebih kuat dan sekarang mencubit pipiku.
Sudah cukup! Siapa orang ini? Mengganggu saja!
Aku pun segera bersembunyi di dalam selimut. Well, masih dengan menutup mata tentunya.
Bruk! Sesuatu mendarat di atas tubuhku! Sangat berat!

"Awaaass lu! Berat tau nggak!" Aku menendang orang itu sekuat tenaga. Orang itu pun akhirnya berbaring di sebelahku. Aku sudah tak tahan lagi! Benar - benar pengganggu!
Aku bangun dan keluar dari selimut.
"Heh!"Orang itu menoleh padaku.
Ternyata orang itu...

Oh My God...

Kak Kemal!
Aku hampir saja jantungan, aku kira itu orang lain selain keluarga.
"KAK KEMAL?!" Aku refleks memeluknya erat. I really miss him. Kak Kemal membalas pelukanku, kemudian melepasnya.

"Dek, lu tumben kebo. Udah sana mendingan lu mandi dulu, siap - siap, sarapan. Nanti habis itu gue yang anter lu ke sekolah"Kata Kak Kemal. Aku menurutinya.
Finally! Kak Kemal is back!

***

"Kapan kakak pulang?" Tanyaku penasaran. Saat ini, aku sedang di mobil bersama dengan Kak Kemal yang mengantarku ke sekolah.

"Kemarin dek, Selasa malem. Bentar lagi kuliah gue selesai lho"

"Asikk, kerja di sini aja deh kak menurut gue"

"Kenapa? Kangen ye lu?"

"Yaelah Kak...Narsis banget! Eh, Kak Kemal udah punya pacar belum sih di sana? Gak pernah cerita - cerita"
Tiba - tiba, ekspresinya berubah menjadi datar. Kak Kemal seperti akan marah saat ini.
"Hmm maaf Kak kalo gue salah tanya"

"Haha santai aja lu Dek. Hmm ya gue maaf gak cerita. Gue sempat punya pacar waktu itu. Namanya Zelda. Zeldania Putri Dewantari" Wajahnya sedih saat mengucapkan nama itu.

"Sempat kak?"Tanyaku. Ia tersenyum.

"Iya. Gue merasa cocok banget sama dia. Tapi suatu saat entah kenapa dia gak mau cerita. Dia gak bales chat gue seminggu dan kalo gue ajak ketemuan, dia selalu nolak. Pada akhirnya dia mau ketemu sama gue. Disitu, dia terlihat sangat rapuh. Dia bilang dia benci cowok. Dia pengen gue pergi dari hidupnya. Dia langsung mutusin gue tanpa memberi alesan. Gue tetep chat dia setelah itu, tapi dia sama sekali gak bales. Yaudah, karena gue cowok baik - baik, gue ngalah. Gue pergi dari hidupnya"Kak Kemal tertawa getir. Kasihan sekali kakak ku ini!

Aku mengangguk. "Ya, Kak Kemal memang cowok baik - baik"

"Haha bisa aja lu Dek. Yaudah sana turun. Udah nyampe"Kata Kak Kemal.

"Lho? Kok cepet banget sih"Aku merasa kesal, karena masih ingin berlama - lama dengan Kak Kemal.Ucapanku itu membuat Kak Kemal tertawa.

"Udah cepet turun. Nanti juga ketemu lagi"Kata Kak Kemal sambil mengacak - acak rambutku.
Aku mendengus kesal.

"Iya deh iyaa"Aku segera turun dari mobil. Kemudian, Rian dan Bima berlari menghampiri mobil ini.

"KAK KEMAL?!"Mereka berteriak. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil.

"Heyy Rian,Bima. Tambah ganteng aja kalian hahaha"Kata Kak Kemal. Bima dan Rian berjabat tangan dengan Kak Kemal.

"Hahaha bisa aja lo Kak. Gimana kalo ntar malem kita bertiga sama Mala makan bareng Kak?"Usul Rian.

Sing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang