#5 Love At First Sight?

188 13 5
                                    

*Dialog yang italics itu tandanya ngomong di dalem hati ya...
Jangan bingung!
Happy reading;)

***

Pagi ini, aku diantar Kak Kemal lagi ke sekolah. Besok ia harus segera kembali ke kota di mana ia berkuliah. Kasihan Kak Kemal belum bertemu Mama dan Papa. Semoga saja, Mama dan Papa bisa sampai di rumah nanti malam. Sesuai janji.
Tidak lama kemudian, mobil berhenti di depan gerbang sekolahku,Mozart Music School.

"Kak, gue sekolah dulu ya. Jangan sedih gitu dong, semoga aja Mama sama Papa udah sampe rumah nanti malem"Kataku menghibur Kak Kemal.
Kak Kemal hanya mengangguk dan tersenyum.

"Sekolah yang bener lu Dek" Pesan Kak Kemal.

"Pastilah Kak! Apaan sih"Aku tertawa dan ber-tos ria dengan Kak Kemal. Setelah itu,aku menutup pintu mobil dan melambaikan tangan sebelum Kak Kemal menjalankan mobilnya.
Aku berjalan ke kelasku dengan tenang. Suasana sekolah saat ini masih sangat sepi. Aku datang terlalu pagi hari ini.
Tiba-tiba, ada seorang laki-laki berjalan di sebelahku. Tubuhnya tegap dan tinggi. Mungkin karena dia sadar aku perhatikan, dia menengok kepadaku. Kulitnya putih bersih, matanya berwarna cokelat terang, alisnya sedikit tebal, bibirnya tipis dan merah, serta dagunya tajam. Tatapan nya pun tak kalah tajam.

"Indah sekali ciptaan Tuhan...Dia... Dia...Cowok ganteng kutu buku... Yang seruangan sama gue waktu ujian..."

"Hei"Ia memegang bahuku.
Jantungku serasa akan terlepas dari singgasananya!

"Sadar Mala,sadar!"

"Ehm...Haloo"Sapaku dengan riang.
"Aduhhh pasti gue terlihat sangat aneh di depan dia! Gimana ini! Siapapun, tolong gue!"

Cowok itu tertawa.
"Lo lucu banget. Tadi liatin gue sambil melongo. Terus bisa tiba-tiba nyapa gue 'Halo' sambil senyum lebar"Cowok itu berkata sambil tertawa kecil.

Apa? Aku melongo? Aduh, aku tidak menyadarinya. Aku masih terdiam menghadap ke depan. Pipiku pasti sekarang sudah semerah kepiting rebus.

"Kenalin. Nama gue Zidan Putra Dewantara. Panggil aja Zidan" Katanya sambil mengulurkan tangan gantengnya padaku. Aku pun menjabat tangan gantengnya itu.

"Eh...Ehmm...Gue...Nama gue Salsabila Nirmala. Panggil aja sayang" Ceplosku.

"Apa yang barusan gue omongin tadi?! Oh My God lo bener-bener stress Mala! Seumur hidup lo, lo belum pernah kaya begini!"

Kulihat Zidan melepaskan tangannya dariku,lalu mengacak-acak rambutku.

"Ini orang baru aja kenal udah berani ngacak-ngacak rambut orang ye"

"Lo lucu banget, sayang"Ucapnya yang kemudian tertawa keras. Menjadikan sekolah ini tidak sepi lagi dengan suara tawanya.

"Ihh berisik lo. Tadi keceplosan. Eh maksud gue bercanda kok" Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Malu. Sangat malu.
"Gue biasa dipanggil Mala"
Zidan ber-oh ria sambil tetap tersenyum.

"Hmm Dan"Panggilku.

"Iya?"

"Lo kelas apa?Kita waktu ujian tertulis seruangan kan?"Tanyaku.

"Gue kelas 10-4"Jawabnya ringan. "Lo sendiri?"

"APA? APA DIA BILANG? DIA KELAS 10-4? SEKELAS SAMA GUE DONG? MIMPI APA GUE SEMALEM? GUE SENENG BANGET!"

"Mala kok bengong?"Tanyanya dan mulai tertawa lagi.

"Aduh lo ketawa terus. Berisik tauu. Gue kelas 10-4 juga sama kaya...lo"Jawabku.

Sing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang