Part3

454 43 16
                                    

New Versi


Kuurungkan niat untuk berjalan-jalan dan kembali masuk ke dalam rumah melalui jalan yang sama saat aku keluar. Ada sedikit rasa takut kejadian tadi terulang tapi, langsung ku tepis jauh-jauh dan mulai menapakan kaki pada setiap batu yang menempel di dinding dengan hati-hati. Sesampainya di atas aku langsung merebahkan tubuh dengan buliran peluh yang menetes dari dahi.

Meminum secangkir coklat panas di dekat perapian membuat otot-otot tubuh ku rilex. Aku terbangun saat makan malam telah terhidang di meja makan kecil kami. Mom memasak sup asparagus jangung yang aromanya benar-benar membuat ku langsung lapar. Makanan itu adalah salah satu makanan favorite ku karena, asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, serta tidak mengandung lemak atau kolestrol. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler. Makanan yang benar-benar sehat, terlebih jika sayuran itu adalah sayuran organik.

Saat sedang menikmati coklat panas, Mom datang dari arah kamarnya dengan membawa dua buku yang aku tidak ketahui apa isi buku tersebut Pikiran ku melayang entah kemana hingga tak terasa kantuk mulai menyerang.

***

"Mom menemukan novel ini saat sedang membereskan kamar, mungkin kau akan menyukainya" Ujarnya sambil menyerahkan novel itu, tapi tidak dengan buku yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya.

"Ya nanti akan ku baca, thanks Mom" Kata ku sambil meletakkan mug ber motif floral di atas meja kecil yang terletak tepat di samping sofa ini.

Melihat gerak-geriknya yang mencurigakan membuatku semakin yakin bahwa Mom memang merahasiakan sesuatu yang tidak ku ketahui. Kecurigaan ku bukan tanpa alasan, apa ini ada hubungannya dengan kejadian dua minggu yang lalu? Saat aku jatuh tersungkur ke perapian namun aku tidak mendapatkan luka sedikitpun. Akupun sempat terkejut saat itu tapi, aku langsung berfikir mungkin hari itu adalah hari keberuntngan ku. Tapi jika apa yang kufikirkan tentang kecurigaan ku pada Mom itu benar, jadi siapa aku? Dan apa aku ini?.

***

Satu minggu terlewat sudah dengan aku yang masih terkurung di rumah ini, jika ku hitung aku sudah membusuk di rumah ini selama tiga minggu, TIGA MINGGU bayangkan itu!. Tanpa TV, Internet, atau barang elektronik lainnya yang bisa berhubungan dengan dunia luar. Anak remaja lain mungkin akan langsung mati jika ada di posisi ku hahaha mengingat semua barang yang ada di rumah ini benar-benar kuno dan ketinggalan zaman.

"Sarapan sudah siap sayaangg!!" Teriak Mom.

"Yaaa Mom, aku akan segera turun" dengan malas aku berdiri dari duduk lalu turun menuruni anak tangga dan berjalan mengampiri ke meja makan.

"Mom membuat roti isi dan susu" Ujarnya sembari menaruh piring yang berisikan roti dan beberapa sayuran di dalamnya.

"Tanpa keju?."

"Yeah, tanpa keju!" Jawabnya yang ingat aku sangat tidak menyukai keju.

Yaaa aku memang tidak menyukai keju, menurutku rasanya itu aneh. Dan aku juga tidak suka makanan yang berbau keju seperti pizza, dengan keju yang meleleh di atasnya. Menurutku lelehan keju di atas pizza itu seperti air liur bayi euuuuuhh menjijikan.

"Mom aku ingin jalan-jalan ok."

"Tidak sayang"

"Oh come on Mom, aku janji tidak pergi jauh dari lingkungan rumah."

"Tidak!."

"Baiklah jika mom bersi keras tidak mengizinkan ku. Jangan salahkan kalau aku akan kabur dari rumah!!!" Ancamku, maaf Mom aku harus melakukan ini. Aku merasa bosan di kurung di dalam rumah ini selama 2 minggu oh tidak ralat 3 minggu.

Ku lihat Mom terdiam saat aku mengatakan hal tersebut, mungkin hatinya sedang berperang untuk keputusan yang akan ia ambil untuk ku. Terbesit di hatiku merasa bersalah padanya, dan ketika aku ingin mengucapkan maaf pada Mom tiba-tiba.......

"Baiklah, Mom izinkan" hatiku besorak, setelah mendengar kata itu.

"Tapi....." Imbuhnya dengan nada serius.

"Tapi???" tanyaku tak sabaran.

"Pulanglah sebelum makan siang."

"Ok,tha......." ucapanku terpotong karena ternyata Mom belum menyelesaikan kalimatnya.

"Tunggu, dan satu lagi jangan terlalu jauh dari rumah" Ujar Mom sambil mengangkat telunjuknya seperti memberi peringatan pada anak kecil. Oh ayolah Mom.

"Ya tenang saja Mom, trust me ok"

"Ya, sekarang habiskan sarapanmu!."

"Yes, Mom" ucapku semangat.

Seusai sarapan aku langsung ke kamar untuk mengambil mantel dan sepatu ice skating. Aku memang berencena untuk mencari danau yang membeku mengingat aku sudah lama tidak bermain ice skating. It's the best day ever huuuuaahhhh aku tidak sabar ingin segera menemukan lokasi yang tepat untu bermain ice skating.

"Huuft semuanya sudah siap, Mom aku pergi dulu" Teriak ku dari teras rumah.

"Yeaah hati-hati sayang, jangan lupa waktumu hanya sampai jam makan siang!."

"Yaaaa aku tidak lupa mom."

Aku berjalan menelusuri sekitar daerah ini sambil menenteng sepatu ice skating, tapi aku belum menemukan sungai yang membeku. Huuft pencarian ini pasti akan membuang waktu ku yang hanya sedikit. Aku melihat hutan yang tidak jauh dari tempatku berdiri "apakah aku harus ke sana?, mungkin saja disana ada tempat yang sedang aku cari" pikirku. Akhirnya tanpa berfikir lebih lama, aku menelusuri salan setapak yang menuju hutan itu. Dengan sedikit tebak menebak aku akan belok ke arah mana, yang akan menuntun ku ke danau beku. Daaaannn yeahhh tebakan ku benar! Ada danau di sana, dengan cepat aku berlari ke arah batang pohon besar yang sudah tumbang dan duduk diatasnya, ku ganti sepatu boot musim dingin ini dengan sepatu ice skating.

Aku berjalan perlahan ke arah danau beku, dan tepat saat berada diatas danau beku itu, aku menggerakan kaki kanan ku ke belakang dan kaki kiri ke depan secara perlahan. Aku menikmati kebebasan yang baru saja aku dapatkan setelah tiga minggu dikurung. Pemandangan yang serba putih, seperti baru saja ada hujan kapas begitu membekukan mata ku. Sambil berseluncur aku memejamkan mata dan merentangkan kedua tangan merasakan angin musim salju yang menerpa wajahku.



To Be Continue

Vomentnya guys!!^^ ohya mulmed di atas itu cowo yang nolongin Louisa pas di jatoh.

FireproofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang