"Kepada Sanny Cathrine Prasetyo kelas XI-1 di harap segera ke ruang Kepala Sekolah."
Gue tersentak dari acara tulis menulis.
Gue yakin gue salah denger. Yakali anak alim kayak gue di panggil kepsek.
Gue ngerasa semua pada liatin gue. Gue mendongak dan bener aja. Semua orang ngeliat ke arah gue. Termasuk guru yg lagi ngajar.
Itu menandakan kalo gue yang di panggil. Tapi gue diem aja. Pura-pura ga tau.
"Eh dongok. Lo di panggil tuh." Kata Augie.
"Bukan gue. Ga mungkin gue. Gue kan anak baik-baik. Mana mungkin di panggil kepsek." Kilah gue.
"Itu lo pea. Bisa aja kan lo di panggil bukan karena salah. Mana tau mau di suruh olimpiade lagi." Kata Nana kesel.
"Ga mungkin. Biasa kan guru yang manggil gue. Ini masa langsung kepsek. Aduh gue takut nih. Gue ga ada salah apa-apa kan?"
Gue panik.
"Sanny Cathrine Prasetyo?" Panggil guru gue.
"Saya bu?"
"Kamu di panggil. Ga denger?"
"Eh..anu..bu."
"Buruan. Jangan ganggu kelas saya."
Dengan terpaksa. Gue keluar dan menuju kantor kepsek.
Dan di sinilah gue. Di depan pintu kantor kepsek.
Buka ga ya?
Kira-kira gue di panggil buat apa?
Gue ga buat onar kok.
Jadi kenapa?
Gue takut.
Mama papa, bang Raham, Justine, Augie, Nana. Sanny sayang kalian.
Oke. Sinetron banget.
Dan gue memutuskan untuk ngetok pintu.
"Masuk."
Gue buka pintu. Masuk dan duduk di hadapan cekgu besar.
"Sanny."
"Saya bu? Saya ga buat kesalahan kan?"
Ibu Mega-Kepsek cuma terkekeh.
"Engga kok. Gini. Nanti minggu depan. Kamu ikut olimpiade Ipa yah?"
"MINGGU DEPAN BU? SAYA BELOM ADA PERSIAPAN BU." gue kaget. Makanya gue teriak. Pas sadar gue lagi bicara sma siapa. Gue langsung minta maaf.
"Saya yakin kamu bisa kok. Gimana? Bisa yah? Harapan kita cuma kamu aja soalnya." Mohon cekgu besar.
"Iya deh bu."
Setelah pamit. Gue balik kekelas dengan lesu. Baru aja gue duduk. Augie udah nodong gue dengan berbagai pertanyaan.
"Gimana? Lo salah apa? Lo di panggil buat apa? Lo gapapa kan? Lo ga di makan kan? Lo baik-baik aja kan?"
Gue cuma natap Augie jengah.
"Olimpiade Ipa."
"Nah kan bener dugaan gue." Kata Nana sok.
"Wahhh selamat yah Sann." kata Augie dengan mata berbinar-binar.
"Kapan olimpiadenya?" Tanya Nana.
"Minggu depan."
Hening
"MINGGU DEPAN?"
Augie jerit.
Guru liat ke arah kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
Teen FictionHanya bercerita tentang kehidupan seorang gadis yang bahagia menjadi berantakan karena terungkapnya sebuah rahasia yang menyakitkan. Karena rahasia itu selalu menyakitkan. Jika tidak, tidak akan ada yang namanya rahasia. - Sanny Cathrine Prasteyo. W...