"Kamu masih cinta kan sama aku?" Tanya Stefan serius. Yuki hanya diam.
"Ikut aku, kita ketempat Natasha. Aku mau jujur sama dia. Aku bener-bener ga bisa jauh dari kamu" ajak Stefan seraya menarik tangan Yuki. Yuki menahan langkahnya dengan menepis tangan Stefan.
"Percuma Steff.. Semuanya udah terlambat. Aku akan segera menikah" ucap Yuki dengan suara bergetar..Perkataan Yuki seperti selalu terngiang ditelinganya, terdengar memekik kuat dan sekejap meluluhlantakan hatinya. Ia berbalik menatap Yuki yang terlihat menundukkan wajahnya. Stefan perlahan mengangkat wajah Yuki, dilihatnya wajah Yuki telah basah oleh airmata, matanya terlihat sangat sayu. Terlukis jelas kesedihan diwajah indah itu.
"Kamu bercanda kan Yuk?" Tanya Stefan pelan. Ia lekat menatap Yuki lekat yang mulai kabur dalam pandangannya karna tergenang oleh air dimatanya.
"Aku serius. Minggu depan aku akan nikah dengan Al" ucap Yuki mantap.
"Ya Allah,, kau terlalu jauh menghempaskanku sampai pada titik terendah kesakitan itu" batin Stefan. Ia seperti mematung mendengar ucapan Yuki, darah pun seolah membeku, pita suaranya seperti terhimpit hingga tak dapat lagi berfungsi. Udara dingin malam itu seolah membekukan raganya.
"Maafin aku Steff, maafin aku." Mohon Yuki diiringi isaknya, ia menenggelamkan wajahnya didada Stefan, meremas kencang baju Stefan dibagian pinggang , ia menumpahkan seluruh kesedihannya pada raga itu.
"Aku cinta sama kamu Steff,, aku cinta kamu" ucapnya diantara isak tangis itu, terdengar sayup amat samar.
Stefan tak membalas pelukan Yuki, ia tetap terdiam kaku.
Yuki menarik dirinya kemudian menatap Stefan
"Jangan diem kaya gini Steff, ayo ngomong. Marah-marahin aku, aku terima tapi please jangan diem gini. Ini lebih menyakitkan" ucap Stefan seraya menarik-narik kain baju Stefan.
"Sakit Yuk, sakit" ucap Stefan lirih. Kenyataan itu terlalu pahit untuk ia terima.Keesokan harinya..
Yuki pergi bersama Al untuk mengurus segala keperluan pernikahannya.
"Tinggal beberapa hari lagi. Rasanya kaya mimpi" ucap Al bahagia. Yuki hanya tersenyum melihat Al begitu antusias.
Al menatap mata Yuki lekat, pandangan gadis itu terlihat kosong.
"Aku mau tanya sekali lagi, kamu yakin mau nikah sama aku" tanya Al serius. Yuki tersentak mendengar pertanyaan Al, seketika bayangan Stefan berkelebat diotaknya. Hatinya kembali sakit. Ia berusaha keras menahan airmata agar tak jatuh dipipinya. Yuki menganggukan kepalanya memberi jawaban.
"Alasannya?" Tanya Al lagi.
"Kamu cinta sama aku?" Yuki balik bertanya.
"Sangat, aku cinta banget sama kamu" jawab Al serius.
"Yaudah bereskan" ucap Yuki santai setelah mendengar jawaban Al.
"Bukan itu alasan yang ingin aku denger Yuki.. Aku pengen denger kalo kamu juga cinta sama aku" benak Al.
"Aku janji, aku akan berusaha buat selalu bahagia'in kamu Yuk" janji Al sambil mencium tangan Yuki. Yukk menganggukan kepalanya kemudian bersandar dibahu Al.°|°|°|°|°|
"Aku mau balikin ini Steff" ucap Natasha sambil melepas cincin dari jari manisnya. Stefan tak mengerti apa yang dimaksud Natasha.
"Maksud kamu?" tanya Stefan heran.
"Aku sadar Steff, aku selama ini sangat egois. Aku hanya mikirin keinginan aku tanpa peduli perasaan orang lain. Aku jahat banget ya. Maafin aku Steff, maafin aku" tangis Natasha sambil menitikkan airmata.
"Natashaa.. Heii... udah kamu jangan nangis. Aku ngga papa ko" ucap Stefan seraya menghapus airmata yang jatuh dipipi Natasha.
"Ngga Steff, kamu juga berhak bahagia. Aku ngga mau lagi jadi penghalang buat kamu dan dia" ucap Natasha semakin terisak.
"Maaf kalo selama ini aku terlalu memaksakan cinta ini ke kamu. maaf untuk semua keegoisan aku, maaf jika aku terlalu lama menyadari semua ini. Pergi dan kejarlah dia Steff" lanjut Natasha sambil menatap Stefan serius. Stefan menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum simpul, matanya terlihat memerah.
"Percuma Shaa, semuanya udah terlambat" ucap Stefan.
"Maksud kamu?" Heran Natasha..
Stefan mengeluarkan sesuatu dan menunjukkannya pada Natasha.Malam harinya.
Dirumah Yuki terlihat sibuk oleh beberapa orang yang sibuk melakukan persiapan untuk acara pernikahannya dan Al yang akan berlangsung beberapa hari lagi. Yuki sendiri terlihat membantu menyiapkan segala sesuatunya.
"Sayang, ada tamu. Sana temuin dulu" ucap Mama Twina.
Yuki tersenyum pada ibunya kemudian bergegas menemui orang itu.
"Lo.." kaget Yuki melihat seorang wanita yang berada dirumahnya itu.
Mereka berbincang sedikit menjauh dari keramaian rumah Yuki.
"Lo mau nikah?" Ucap seorang wanita cantik bernama Natasha.
"Ya" jawab Yuki singkat.
"Apa ngga bisa lo batalin" ucap Natasha santai. Yuki kaget mendengar ucapan Natasha dan sama sekali tak mengerti.
"Lo gila ya. Lo pikir ini main-main?" Ucap Yuki yang tak habis pikir dengan Natasha.
"Lo yang gila, kenapa lo mau nikah sama orang yang ga lo cintain sama sekali. Kenapa lo nyerah gitu aja ngebiarin cinta lo terlepas. Lo harusnya liat gue, gue bener-bener berusaha sekuat tenaga buat dapetin cinta gue, buat dapetin Stefan walau gue tau Stefan ga cinta lagi sama gue. Lo harusnya bisa berusaha lebih dari gue, kalian saling mencintai kenapa kalian nyerah gitu aja" ucap Natasha dengan nada tinggi. Yuki seakan terpukul mendengar ucapan Natasha, matanya terasa panas menahan cairan yang seolah tak sabar lagi ingin keluar.
"Gue ga ngerti maksud lo" ucap Yuki singkat. Natasha mendekati Yuki dan menatapnya tajam.
"Gue tau kalian saling mencintai dan gue pun cinta sama Stefan. Tapi gue sadar Yuk, percuma gue hidup sama orang yang hatinya ga bisa nerima gue. Raga dia memang ada dideket gue, tapi ga dengan hatinya dan itu malah bikin gue lebih tersiksa. Gue mohon maafin gue.." ucap Natasha, airmatanya tumpah seketika. Yuki segera memeluk erat Natasha.
"gue pengen lo balik lagi sama Stefan. Kalian berhak buat bahagia" ucap Natasha. Yuki menghapus airmatanya dan tersenyum.
"Gue yang harusnya minta maaf Natasha. Gue udah masuk di kehidupan kalian" ucap Yuki terlihat menyesal.
"Lo ga salah, ini salah gue. Gue yang ga bisa ngejaga hati Stefan. Dan gue yakin cinta ga akan salah memilih pada siapa ia akan berhenti. Dia terlahir tulus dari hati. Ini tentang hati, ga akan ada yang bisa maksainnya" ucap Natasha.
"Makasih Sha, makasiih buat semua pengertian lo. Tapi semua udah terlambat. Gue juga ga bisa egois, matahin hati orang gitu aja. Gue percaya ini semua udah ada yang ngatur. Gue ikhlas ngejalaninnya" ucap Yuki pasrah. Natashaa kembali memeluk Yuki, malam itu menjadi saksi kebesaran hati dua gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Kita
FanfictionCerita tentang seorang gadis manis sederhana yg tegar. Ia hanya tinggal berdua bersama sang Mama, ayahnya meninggal sejak ia kecil. Sedang Mamanya sakit-sakitan sehingga ia harus belajar hidup mandiri tak menyusahkan Mamanya. Yuki Anggraini Kato. Me...