Next day, Kimmy's Villa
"A..Ada apa nih? Kenapa suasananya muram gini?" tanya Kevin heran melihat wajah-wajah muram. Yuki yang terlihat sedih dan bad mood, Kimmy yang sedih saat melihat raut wajah Yuki, dan Prilly yang terlihat kesal.
"Eh, lo udah turun Kev." Sapa Cio saat Kevin berjalan mendekat ke arahnya.
"Hmm.. eh, ini cewek-cewek pada kenapa sih?" tanya Kevin bingung.
"Oh, kayaknya sih gara-gara kejadian kemarin." Jawab Cio sambil melirih teman-temannya yang sedang murung.
"Emang kemarin ada kejadian apaan?" tanya kevin tambah bingung, kemarin Kevin memang memilih jalan-jalan sendiri dan baru sampai Villa tengah malam saat semua teman-temannya sudah di dalam kamar masing-masing.
"Panjang ceritanya Kev, pokoknya kayaknya anak-anak cewek pada kesel sama Julia. Kemarin Julia nongol lagi soalnya." Kata Cio menjelaskan.
"Oh." Jawab singkat kevin, ia tahu sekarang alasan dari wajah sedih Yuki.
"Gimana kalo kita pulang aja?" kata Kimmy tiba-tiba. Semua mata langsung menoleh kaget padanya meminta penjelasan.
"Julia bakal datang lagi dan merusak rencana-rencana kita. Jadi gimana kalo kita pulang aja?" terangnya sambil menatap sedih ke teman-temannya yang lain.
"Ta..tapi kan kita baru dua hari di sini." Kata Yuki tambah murung.
"Tentang Julia, sebenarnya aku sudah menyuruhnya untuk gak dateng nemuin aku hari ini." Ucap Stefan
"Eh? Serius?" pekik Yuki kelewat senang.
"Iya, sebagai permintaan maaf karna dua hari ini dia selalu datang." Kata Stefan sambil ngelirik ke arah Yuki yang sudah senyum-senyum sendiri. Tanpa teman-temannya sadari, Stefan tersenyum miring saat melihat perubahan mood Yuki.
Yuki jadi kembali riang saat mendengar Julia gak bakal ganggu kegiatan mereka hari ini. Mereka sebenarnya sudah berencana untuk mengadakan barbeque party di halaman belakang Villa.
"Ehmm, tapi kalo Julia mau minta maaf dan janji tidak merusak kesenangan kita nanti, aku sih gak masalah kalo dia ikutan." Kata Kimmy tiba-tiba. Kimmy merasa tidak enak juga sama Julia, karna bagaimana pun juga Kimmy sudah cukup lama mengenal Julia.
Lagi-lagi seluruh mata kembali menatap Kimmy. Teman-temannya yang lain langsung mengangguk setuju, hingga tiba saat Yuki untuk memberi tanggapannya.
Yuki yang langsung menjadi pusat perhatian teman-temannya itu pun langsung mengangguk lemah. "Yah, asal dia ntar bisa jaga sikap deh." Ucapnya sedikit sewot.
-----
"I'm sorry." Ucap Julia. Tapi terlihat dari sikapnya yang cuek kalo dia tidak sungguh-sungguh ingin meminta maaf. Julia meminta maaf sambil melihat kutex di jarinya, sangat cuek.
Semuanya langsung terlihat kesal dengan sikap Julia. Kimmy berjalan mendekat ke Stefan dan menatapnya tajam.
Stefan menghela napas singkat. Ia menatap tajam ke arah Julia. "Julia.." ucapnya singkat.
"Aku.. aku gak mau minta maaf. Salahku apa? Aku cuma mau bareng sama kamu dan teman-teman kamu. Kemarin-kemarin saat kamu dan Kimmy liburan ke sini aku boleh main bareng kalian, tapi kenapa sekarang gak bisa?" kata Julia, ia sedikit sedih karna dilarang bermain bareng. Padahal sebelum-sebelumnya teman-teman Stefan cuek-cuek aja.
Yuki yang mendengar itu pun menjadi sedikit merasa bersalah, walau gimanapun juga Julia pasti sudah lebih sering ikut kegiatan anak-anak SA dibandig dirinya.
"Julia.. Ternyata Julia suka sama Stefan sampai seperti ini, dan aku malah marah dan kesal setiap dia ikut kegiatan kami. Baiklah Julia.... kita bersaing sehat mulai detik ini." Kata Yuki dalam hati. Ia pun mendekat ke arah Julia lalu mengulurkan tangannya.
"Ayok main bareng. Mau ikut barbeque-an?" tanya Yuki ramah.
Julia melirik ke arah tangan Yuki dan di sambutnya uluran tangan itu. "Mau." Ucapnya tersenyum manis.
Teman-temannya yang lain hanya tersenyum lega, sepertinya acara liburan ini tidak berakhir buruk, pikir mereka.
-----
Kimmy's Villa, taman belakang.
Yuki dan teman-temannya sedang barbeque di taman belakang Villa Kimmy. Yang cowok-cowok sibuk dengan alat panggangan dan yang cewek-cewek sibuk mempersiapkan meja.
Yuki berjalan mendekat ke arah Julia yang sedang membantu Kimmy menata perlengkapan makan di meja.
"Julia.." panggil Yuki. Julia menoleh kesamping dan melihat Yuki.
"Ya?"
"Kita ngobrol bentar yuk di sana." Ucap Yuki sambil menunjuk ke arah ayunan yang tak terlalu jauh dari lokasi teman-temannya yg lain.
"Ok." Kata Julia. Ia berbisik sebentar ke Kimmy sambil menunjuk ke arah ayunan.
"Iya gpp. Ini juga udah mau selesai kok, masih ada Prilly yang bakal bantu nyiapin." Kata Kimmy kemudian. Mungkin tadi Julia minta maaf karna tidak membantu sampai selesai.
Yuki dan Julia pun duduk di atas ayunan. Yuki pun langsung ngomong tujuannya mengajak Julia bicara.
"Gw tertarik sama Stefan. Gw tau kalo lo calon tunangan Stefan, dan lo juga suka sama dia. Jadi gw mau kita bersaing sehat." Kata Yuki to the piont.
Julia agak kaget mendengar perkataan Yuki yang to the point. Tapi akhirnya ia tersenyum manis dan mengulurkan tangannya. "Ok, deal." Katanya.
Yuki dan Julia pun salaman, dan saling tersenyum. "Dapet teman dan saingan sekaligus nih." Pikir mereka.
"Heiii... udah mateng nih. Ayo makan." Teriak Kevin ke arah mereka.
Yuki dan Julia serentak menoleh ke arah Kevin. "Ok!" balas mereka barengan. Yuki dan Julia langsung saling melirik dan tertawa kecil. Lalu berjalan ke arah teman-teman yang lain.
"Kok mereka jadi kompak sekarang?" kata Kevin heran.
Stefan yang ternyata melihat dari sejak Yuki mengajak Julia pun tersenyum miring. "Baguslah kalo gitu." Pikirnya.
-----
Maaf buat lambatnya update dariku.. Sebenarnya aku mau update kalo udah masuk minggu tenang (tanggal 21) tapi karna baca comment dari reader yg minta update-an terbaru, akhirnya aku kasih deh 1 update terbaru buat cerita ini.
Tapi maap yah, update selanjutnya itu nanti kalo udh libur minggu tenang. Makasih banyak buat reader yang masih setia dan masih mau nunggu cerita ini.. Semoga kalian bisa sabar dan terus ngikutin cerita ini ya... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Special A (HIATUS)
Teen FictionSiapa yang tidak tahu tentang Greenhill School. Sekolah elit yang berisi siswa/i kaya raya. Well, Yuki Averlyn Kato harus memasuki sekolah elit itu. Namun baru sehari ia masuk sekolah, ia telah membenci sekolahnya tersebut. Di sekolah banyak terjadi...