Nine - New Comer

28 1 0
                                    

Selena Gomez - The heart wants what it wants
Sinar mentari pagi masih terasa begitu hangat untuk dirasakan dan sangat disayangkan untuk dilewatkan tanpa sebuah Jogging atau aktivitas yang mungkin dapat sedikit menghibur tentang kejadian 'itu' lebih tepatnya bagi farrel mungkin itu akan membantu.

05.30
Sinar matahari samar-samar menembus kabut-kabut di taman, terlihat sangatlah jelas pemandangan yang indah ini. Bulir-bulir air masih menempel sempurna di antara dedaunan dan juga kuncup bunga - bunga pun bermekaran ditemani Sang mentari pagi.

' Taman yang indah mengingatkanku pada - '
Farrel tersegan ia hampir menyebutkannya lagi seseorang yang ingin ia lupakan , agar farrel dapat memulai awal kembali yang cerah.
Tentunya ia harap, sambil dalam keadaan setengah termenung ia masih terduduk di bangku taman sambil menatap bunga-bunga bermekaran.

Saat melihat bunga itu perlahan terbuka farrel pun berbisik "Bunga yang akan mekar pasti akan layu disaat tertentu" entah kenapa kata-katanya sendiri membuatnya agak sedih.

Tak jauh dari pandangan Farrel ia agak melihat bayangan siluet tubuh seseorang yang ia kenali, tanpa berpikir panjang Farrel menengok ke arahnya, Farrel hampir saja terjatuh dari duduknya karena ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak ada kembali datang padanya.

Seseorang yang ia lama rindukan seolah datang kembali...
Mata Farrel berbinar tak kuasa ingin menahan tangis dan rindu kepadanya namun ia hanya dapat diam disana. Terduduk dan termenung tak percaya apa yang ia lihat, Farrel takut bahwa ia mendekati maka kejadian itu akan terulang sesuatu yang tidak diinginkannya.

¤¤
APAA!!!??Sontak Elly terkejut dan tidak terima bahwa hanya ia satu-satunya yang tidak dikasih tau kalau hari ini libur.
"damn, mantap!" Ucap Elly kesal menutup telefon dari Fani yang ternyata ikut-ikutan iseng ngerjain Elly barengan dengan teman sekelasnya, maupun di sekolah.
"kok gak adil sih??? mereka tuh yahhh!"Ujar Elly gemas sekarang juga ingin menjitak kepala Fani dan begitu pula Ketua Murid di Kelasnya.
Sekarang Elly lagi frustasi di depan Gerbang Sekolah sambil terkadang loncat-loncat sendiri dan mengumpat begitu seterusnya sampai amarahnya kelar.

Untuk menenangkan diri Elly membeli eskrim di belokan sekolah ini tentunya Vanilla Oreo es krim kesukaannya.
"Apes hari ini" umpat Elly sekali lagi sambil menikmati es krimnya sampai habis kemudian beranjak pergi dari sana.
Saat Elly sudah setengah jalan dari sekolah ia mendapati seorang Pria yang awalnya terlihat duduk di bangku taman dan terpaku melihat sesuatu langsung tergeletak jatuh begitu saja.
"Hah??! Itu dia kenapa?" Tanpa pikir panjang Elly terkejut dan menolongnya.
"Aduhh kak bangun kak!" Kok gue ngerasa ganjil ya? ini kayanya mirip --
"Farreel!!!" Teriak Elly histeris melihat Farrel tersungkur tak berdaya seperti itu.
Elly baru menyadari bahwa Taman itu kosong tidak ada siapapun disana selain dirinya.
"Ahhh gawat nih" Tapi kalau emang ini ga ada siapasiapa si Farrel ngeliat apa tadi? batin Elly sejenak dan memikirkan yang aneh-aneh kemudian mengeleng kepalanya dan ga mungkin berpikir kalau Farrel ngeliat Setan atau arwah dan sejenisnya.

Tapi kalau beneran iya?
sesaat Elly membayangkannya dan bergidik ngeri.
'Yang penting gue harus nolongin Farrel sekarang'

¤¤
"ugh" Suara Farrel, dia sudah sadar seru Elly bersamaan sambil mengelus kepala Farrel.
"Ah" ternyata farrel cuman menginggau dia masih terlelap, untung saja Elly punya cara cemerlang dengan menelpon Orang tuanya. Karna kalau Elly menuntunnya dia tidak akan tahan karena berat Farrel tidak sebanding dengannya.
Tadi dia habis diperiksa oleh Dokter yang menuju Rumah Farrel , menurut pemeriksaannya ia mengalami Trauma karena melihat sesuatu yang dia takuti.
Bisa jadi itu, Elly menarik kesimpulan
"Eng" Beneran setan ya?
Elly bergidik lagi seram membayangkannya bila ia menjadi Farrel.

"Ugh" Farrel memberikan respon lagi. sepertinya Farrel lagi mimpi ujar Elly
Keringat dingin mengucur dari dahi Farrel dan hampir saja jatuh meluncur ke tengkuk lehernya , namun dengan segera Elly melapnya dengan sapu tangan.
Dan pada saat itulah Farrel mengucapkan sebuah nama, Nama yang indah
"A-Asterella' Ucap Farrel lirih sambil berusaha untuk meraih
sesuatu dengan tangannya. Sementara itu Elly kebingungan dengan kata yang diucapkan Farrel.
Asterella? Siapa sih? batin Elly sambil masih sibuk melap keringat dingin Farrel, namun Farrel mengenggam tangan Elly yang awalnya akan mengelap lagi. Farrel mengenggam erat tangan Elly sambil mengulang mengucapkan nama itu
"Asterella tolong jangan pergi..." Ucap Farrel kembali dengan nada yang gusar dan lirih, Sementara Elly menatap tangan yang digengam Farrel itu dengan wajah kebingungan.
Siapa Asterella? Pertanyaan itu semakin menghantui Elly.

"Krieet" Elly menoleh ke arah pintu yang dibuka oleh Ibunya Farrel itu dan datang ke arah Elly dan Farrel "Gimana Elly? Farrel udah sadar?' Tanya Tante Wulan khawatir dengan keadaan putra satu-satunya itu.
"Ehm maaf belum tante" Elly menggeleng Kepalanya "Oh iya tante" Ucap Elly yang dari tadi kepalanya berisi satu pertanyaan yang membingungkan.
Tante Wulan pun menoleh pada Elly "Ya?"
"Tante tadi Farrel memang nggak sadar sih cuman barusan dia ngingau katanya Asterella tolong jangan pergi" Elly mengatakannya dengan penuh keheranan sambil memandang Tante wulan. Namun yang ia dapati adalah ekspresi terkejut dari Tante Wulan.

Untuk Sesaat Tante wulan terdiam dan menunduk, Dan Elly yang ingin tahu jadi semakin penasaran dengan tingkah laku Tante Wulan.
"Tante kenapa?' Seketika lamunan Tante Wulan buyar dan masih bingung bagaimana menjelaskannya pada Elly.
"Mm Elly , Kita bicarain ini diluar kamar dulu ya" Ucap Tante Wulan akhirnya memberi jawaban.
Elly yang masih bingung pun hanya mengangguk dan mengikuti Tante Wulan ke Luar ruangan.

Ini mungkin adalah sebuah masalah batin Elly
¤¤

TBC...

Love in a LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang