Ten - Who came's to our life

11 1 0
                                    

         Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, Farrel membuka matanya perlahan ia merasa sangat berat. Ia mengusap matanya sedikit demi sedikit ia mulai berusaha untuk melihat dengan jelas, sampai akhirnya ...

Farrel teringat sesuatu, "Aster" ia mulai bangkit dari tempat tidurnya, dan berlari keluar dari kamar sampai akhirnya ia di Ruang keluarga dimana ia mendapati  Elly dan Ibunya sedang duduk berdua ditemani dengan secangkir Teh hangat dimana pada saat itu Cuaca sangat dingin.

"Eh, Farrel sudah bangun. Bagaimana sudah enakan?" Tanya Bunda sambil menyodorkan segelas teh yang diisi irisan lemon kesukaan Farrel. Yang Farrel dapat lakukan kali itu hanya 'diam,duduk,termenung' yang malah bikin pusing Elly.

akhirnya kita bertiga cuma minum teh dan menciptakan keheningan. Terkadang Farrel mengusap dahinya yang masih berkeringat.

'Draak"  dengan kasarnya Farrel memecah keheningan dengan cangkir tehnya itu, dan menyambar lengan Elly

"Elly lo ikut gue" elly pun kaget pastinya melihat farrel yang ga seperti biasanya. "Eh,Farrel lo tu, apaan si? lepas" Tante Wulan juga ga sanggup menghadapi farrel yang berubah 180 derajat ini.

Akhirnya kita sudah nyampe lagi di perpustakaan milik Kakekknya 'farrel' lagi?

"Eh Rel, lo itu kenapa sih tiba-tiba ngajak gue kesini? terus, apa maksudnya tadi nyampe ngambek-ngambek kaya gitu? ih Rel sumpah gue merinding amat sekarang pleaseee gue mau pulang..." Rengek Elly

"Shuuut diem bawel amat sih lo, bantu gue kek" Semenjak tadi farrel hanya mengobrak abrik perpustakaan milik kakekknya itu, kayanya sih ya dia lagi nyari buku lagi tapi gue ga tau apaan.

"Oke, jadi gue harus cari buku apaan?" Yah akhirnya Elly ikut ikutan ngobrak ngabrik lemari sebelah kiri yang keliatannya sih buku Jadul semua. "Lo cari buku yang agak kecil beda dari buku lainnya lalu ada..."

"Ada Lavender nempel di bukunya?" Lanjut Elly terheran saat dia menemukan buku bersampul berbahan kain kanvas dan tertempel bunga lavender di bagian pinggir buku itu. Farrel pun langsung beralih pandangan ke buku itu dan mengambilnya dari tangan Elly.

"Lo, kenapa sih rel? itu bukannya buku tahun 1900an? " Elly memandang farrel yang tengah seriusnya membersihkan buku lama itu dan kemudian duduk di kursi baca sambil perlahan membuka halamannya.

Elly juga ikut-ikutan mengintip, disitu tertera tulisan "Asterella B." dengan font Vivaldi dan terlihat ditulis dengan tinta celup. Namun ia tengah sadar bahwa buku itu adalah buku...

'Hm' ternyata Tante Wulan benar, ya ampun gue ga tega liat Farrel memandang buku Aster

Tanpa disadari ternyata Farrel sedaritadi melihat Elly menunduk muram "Lo kenapa El?" Farrel pun berhenti membaca buku itu dan menutupnya. "Eh, Gue? eh it..itu nggak kok cuma.." Elly mengelus pergelangan tangan kanannya untuk menghilangkan kegugupan.

"Lo ga marah kan soal yang tadi itu?" tanya farrel lagi sambil bangkit dari duduknya dan menghampiri Elly, Farrel yang gabisa melihat wajah elly dengan jelas karena tertunduk akhirnya mengambil posisi bertumpu pada lututnya. "ih, iya sumpah gue ga marah kok. pokoknya lo ga usah nengok gue kaya gitu" Elly pun menjauh dan duduk di kursi baca sambil memandang buku... itu ya buku yang tertulis Aster itu."Hfftt, gue bosen. lo jahat ya ga ngajak-ngajak gue kemarin jogging" Elly pun menidurkan kepalanya ke atas meja secara kasar sambil agak mendorong buku itu jauh-jauh darinya.

Farrel mengambil alih buku itu, sambil duduk disebelah Elly ia berbisik di telinganya. "Lo ngestalking gue ya?"

Tanpa sadar pipi Elly merah padam, 'buset farrel langsung nebaknya itu lhoo , maut...' batin elly. Elly pun menangkupkan mukanya di meja dan menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.

Yang elly bisa lakukan cuman nenangin jantungnya yang lompat lompat ga tau arah dan mendengar kekehan kecil dari Farrel. "Yeeh suruh siapa ga mau ikut dari awal, lalu lo napa sih setiap gue ketemu sama lo , lo terus aja ngacir kabur. memang dibelakang gue ada apaan?".

"Nah justru itu.. gue emang mau ikut dari awal!, tapi semenjak i..tu eh.., kalau masalah i..tu, ya" Elly pun mulai membenamkan Wajahnya lagi dalam tangkupannya. "Pokoknya itu salah lo!" ah cape gue , masa iya gue harus nerangin secara rinci dihadapan dia kalau gue ngehindar gara-gara..

itu, apa namanya Ciuman lo itu Arggh frustasi gue . Elly memegang dahinya dan memijatnya perlahan.

Farrel berdehem sejenak dan mulai menyerap apa yang ingin disampaikan oleh Elly sambil menahan batuk , Farrel tertawa " Ohh , iya sorry gue baru konek" Elly cuma geleng-geleng kepala ngeliat betapa lemotnya si Cowok ganteng ini.

"Oke , oke yang kejadian itu , gue sekali lagi minta maaf ke lo. tapi gue tau permintaan maaf gue ini ga cukup. jadi sebagai gantinya gue bakal nraktir lo atau apalah yang bikin lo lupa--" Farrel berdehem lagi menahan tawa karena kebodohannya

"Pokoknya yang bisa bikin lo tenang, dan bikin lo nyaman lagi" Farrel menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.

'hmm' bagus juga nih gue ditraktir farrel. gue gaboleh lewatin kesempatan gue nih. "Oke, kalau kaya begitu gue deal, sebenernya sih ga nraktir juga ga papa sih" pikir Elly.

"Tapi karena gue masih inget kejadian itu, ayo!" Teriak Elly ceria, sementara Farrel cuma ikut-ikutan aja deal walau... ya berat juga sih kalau nraktirnya sampe melebihi batas .

yang farrel lakukan kali ini cuma berdoa dan memohon agar Elly ga beli yang macem-macem.

Akhirnya mereka berdua keluar dari perpustakaan raksasa itu , dan tidak menyadari buku Lavender itu membuka dengan sendirinya.

###

Tbc ~

Mari berdoa bersama biar uangnya farrel aman !

amin...

This really late update im apology :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in a LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang