My Old Story

6.1

Keesokan harinya...
"Ohayo kiyomi-chan" sapa kazuko penuh keceriaan. Kiyomi membalas sapaannya agak lemah
"Eeee... kiyomi kau kenapa?" Dia berhenti dan menatap wajah kiyomi dengan khawatir. Kiyomi tersenyum dan menggeleng pelan
"Tidak, aku hanya kurang tidur saja semalam..." terangnya kurang semangat.
Kazuko menempelkan tangannya di dahi kiyomi
"Kiyomi!!! Kau demam" ucap kazuko sangat khawatir "Aku tidak bisa membuatmu seperti ini..." dia menarik tangan kiyomi
"Kita mau kemana?" Ucap kiyomi agak kaget "Hari ini kita akan bolos...." tegas kazuko. Kiyomi diam saja tak melawan, lagi pula tak ada gunanya dia melawan. Toh, kazuko tetap akan memaksanya pulang.
Sesampai di rumah kazuko membaringkan kiyomi di kamarnya
"Sebentar yah? Aku akan membuatkan bubur untukmu..." ujar kazuko beranjak ke dapur. Kiyomi hanya mengangguk sebagai jawabannya.
° Kiyomi pov °
Sekarang aku mencoba menutup mataku, mencoba untuk tidur. Tidur tanpa memimpikan mimpi yang selalu aku mimpikan setiap aku tidur
.
.
.
Aku membuka mataku perlahan. Dan betapa kagetnya aku,,, tempat ini lagi?? Batinku.
Aku menatap sekeliling kebingungan. Kali ini aku berada tepat di dalam castil. Tapi keadaannya sangat berbeda dengan yang di mimpiku kemarin. Di sini agak.... Terang dan menurutku di sini sangat damai.
Aku berjalan menelusuri castil itu dan berhenti tepat di depan pintu putih dengan ukiran cupid yang agak besar. Ada dua penjaga yang menjaganya, mereka berbentuk pion catur.
Tiba-tiba mereka membukakan pintu untukku. Aku melangkah masuk agak ragu.
Saat aku masuk, aku melihat sosok seorang wanita berambut hitam panjang, serta memakai gaun putih bergaya eropa. Aku terkejut, tiba-tiba wanita itu berbalik dan menatapku sambil tersenyum
"Bagaimana keadaanmu anakku?" Tanyanya tiba-tiba
Aku melihat sekelilingku dan menunjuk diriku sendiri. Wanita itu mengangguk pelan "Iya, anakku... aku bertanya kepadamu..." lanjutnya masih tersenyum.
Dia perlahan mendekatiku dan mengelus kepalaku lembut
"Kau masih seperti dulu putriku..." dia memelukku erat.
Entah kenapa aku merasa.... sangat nyaman berada di pelukannya. Seakan-akan yang memelukku ini adalah ibu kandungku sendiri. Aku membalas pelukannya erat
"Suasana yang sangat bahagia.. hehehe.. pertemuan ibu dan anak hee?"
Suara berat di belakangku membuat wanita cantik di depanku melepaskan pelukannya dan menatap pemilik suara itu berada, akupun ikut menatap pemilik suara itu yang ternyata adalah seorang cowok yang berpakaian aneh dengan dua warna berbeda di tangannya ada semacam cakar yang panjang dan tajam. Wajahnya tertutup dengan jubahnya yang agak besar. Mulutnya agak lebar dan dia mempunyai gigi taring yang banyak dan tajam. Dia masih menatap kami berdua.
"Lama tak berjumpa tuan kucing" sapa wanita itu sambil tersenyum pada cowok misterius yang di panggilnya tuan kucing itu. Aku menatap mereka saling bergantian penuh kebingungan. Sebenarnya siapa mereka? Batinku
Dia memberi hormat pada wanita tadi.
Wanita itu laku tertawa kecil "Jadi, kau yang menjaga putri kecilku?" Tanyanya lalu menatapku penuh kasih sayang. Aku tak mengerti pembicaraan ini. Tapi entah mengapa dengan refleksnya aku juga ikut tersenyum kepada wanita itu.
"Ini sesuai permintaan tuan joker"
Aku menatap tuan kucing. Joker... nama yang tak asing di telingaku
Tuan kucing beralih pandang kepadaku "Apa hime kecil merindukannya.?" Tanyanya setengah menggodaku di ikuti tawa dari wanita di sampingku.
"Anakku..." wanita itu memegang kedua pundakmu dan menatapku lembut
"Sudah saatnya memilih yang terbaik untukmu... akan di tentukan siapa yang akan jadi kawan dan siapa yang akan jadi lawanmu sayang..." jelasnya tersenyum manis kepadaku. Aku tak mengerti dengan perkataannya. Namun aku tetap mengangguk
"Baiklah saatnya pergi hime kecil..." ucap tuan kucing lalu menarik tanganku keluar dari ruangan itu. Tapi sebelum keluar itu wanita itu berpesan pada tuan kucing.. pesan yang membuatku merinding, pesan yang belum tentu kedua orang tuaku katakan padaku atau siapapun....
"Jagakan putri kecilku untukku"