Dua hari kemudian...
Sudah 2 hari Jungkook tak datang sekolah. Rumah nya sudah kosong dan bakal dijual. Dia menanti eomma nya di daun pintu.
" Okay, kajayo, Jungkook," eomma nya mengunci pintu. Mereka menahan teksi dan memecut ke Lapangan Terbang Antarabangsa Incheon.
***
Sekolah..
" Jungkook tak datang lagi ke, beb ? " soal Bomi kepada Dasom. Dasom mengangguk.
" Kau pahal ni, Bomi. Resah semacam.. Rindu eh ? " usik Dasom. Bomi memukul lengan nya.
" Aku tak tahu lah Dasom... Rasa kosong bila tak ada dia..," Bomi mengemukakan kerisauan nya.
" Fall for him ? " usik Dasom. Bomi menjeling.
" Cikgu datang !! " seorang murid bergegas masuk ke kelas. Mereka semua kembali ke tempat masing - masing.
" Good morning, teacher," ucap kelas 3-1. Mrs. Jessica mengangguk dan mengarahkan mereka duduk.
" Cikgu ada satu pengumuman. Jeon Jungkook sudah berpindah ke Jepun dan menetap di sana jadi dia sudah berpindah sekolah," umum Mrs. Jessica. Terbeliak biji mata kelas 3-1 bagai tak percaya.
" Biar betul weh ? "
" Jungkook ? Budak ganas tu ? "
" Tiba - tiba pindah.. Pehal ? "
Bising kelas 3-1 mendengar berita itu.
" Jungkook pindah sekolah..? " gumam Bomi. Muka nya bertukar masam.
" Bomi, kau ok tak ? " Dasom berpaling apabila Mrs. Jessica sudah keluar kelas.
" Aku rasa aneh..," kata nya perlahan.
" Ntah ah aku pun tak tahu nak cakap macam mana," tambah Bomi lagi.
" Eii, cakap jelah kau rindu dia," kata Dasom. Bomi mencebik.
" Apa - apa jelah," Bomi membalas.
***
Jungkook hanya melemparkan pandangan di luar tingkap kapal terbang. Awan putih bersama laut yang jernih tak cukup untuk menyembuhkan hati nya. Ya, dia ingin melupakan Bomi dan ingin merawat hati nya yang sudah dilukai dan dirobek itu.
" Jungkook, makan lah dulu makanan ni," ujar eomma nya. Jungkook menggeleng.
" Kook tak de selera. Kook simpan jelah makanan ni. Sampai rumah Park Ajusshi nanti Kook makan ok ? " Jungkook membalas. Senyuman diberi untuk menenangkan eomma nya.
" Okay. Tapi kamu kena janji sampai rumah Park Ajusshi kamu nanti kamu mesti makan nasi ni okay ? Habiskan nya," eomma nya menunjuk jari kelingking. Jungkook ketawa kecil. Dia memautkan jari kelingking nya kepada jari kelingking eomma nya. Eomma nya tersenyum.
***
Bomi duduk di gazebo. Dia memandang kereta lalu - lalang. Bahu nya disentuh seseorang. Dia tak menoleh.
" Kau nak apa, Kook ? " soal Bomi sambil menunduk.
" Ni akulah, Taemin,"
Bomi berpaling. Taemin duduk di sebelah nya.
" Asal kau ni ? Tetiba teringat Kook pula..," Taemin berbicara.
" Takde apalah. Kau boleh stop jadi boyfriend plastik aku," kata Bomi sambil menunduk. Taemin menoleh memandang Bomi.
" Kenapa ? Baru 2 hari lepas kau minta sekarang ni dah minta berhenti pula ? Wae ? " soal Taemin.
" Kan aku dah cakap kau hanya boyfriend plastik aku ! Aku hanya nak kau buat Jungkook terasa, itu sahaja ! " suara Bomi meninggi. Taemin ketawa.
" Jual mahal eh ? Kau beruntung sebab kau junior aku. Tunggu kau habis sekolah tinggi ni nanti," Taemin bangkit dan pergi dari situ. Bomi menunduk. Air mata nya mengalir.
" Kenapa aku ni ? " Bomi menyeka air mata nya.
" Kenapa aku menangis ? Kenapa ni ? " Bomi menyeka air mata nya yang tak berhenti mengalir.
" Aku rasa bersalah..," gumam Bomi.
***
Jungkook duduk di bangku Lapangan Terbang Antarabangsa Tokyo. Kopi yang masih panas dihirup perlahan.
" Jungkookie ! "
Jungkook mencari - cari orang yang memanggil nya.
" Sini lah ! Pandang kanan ! "
Jungkook menoleh ke kanan. Park Ajusshi nya bersama eomma nya menunggu nya di situ. Jungkook berdiri dan berjalan membawa bagasi nya ke arah Ajusshi nya.
" Woaa dah besar kamu ni ye," Park Ajusshi memeluk nya dengan erat. Jungkook hanya tersenyum kecil.
" Kenapa tiba - tiba jadi pendiam ni ? Dulu riuh je mulut," soal Park Ajusshi. Jungkook menunduk.
" Biarkan dia oppa. Dia datang sini nak tenangkan hati. Ha, jom lah oppa kita bergerak sekarang," kata eomma Jungkook. Park Ajusshi mengangguk dan mengangkat bagasi Jungkook dan eomma nya menuju ke kereta. Enjin dihidupkan dan mereka menuju ke rumah Park Ajusshi.
***
Bomi masuk ke dalam rumah dengan muka yang sedih.
" Kenapa sedih ni, dik ? Letih ke ? Kan eonnie dah cakap nak ambik adik tapi nak juga naik bas," Eunji menyoal. Bomi menghela nafas.
" Bomi rasa bersalah..," gumam nya sebelum mengalirkan air mata nya lagi. Eunji menyeka air mata nya.
" Kenapa ni ? " soal Eunji. Bomi menunduk.
" Jungkook dah pindah Jepun. Bomi rasa semua nya kerana Bomi..," gumam nya. Eunji memeluk adik nya bagi menangkan hati adik nya itu.
" Sudah lah dik. Benda dah jadi," Eunji memujuk.
" Ta.. Tapi Bomi..," ayat nya tergantung.
" Bomi rasa bersalah ye ? Bomi doakan dia kebahagiaan mungkin Bomi akan jadi lebih tenang," cadang Eunji. Bomi mengangguk sebelum memeluk Eunji.
" I'm so stupid, eonnie..," gumam nya. Eunji mengusap rambut nya.
***
Makin sadiss xD
Pendapat korang camne ? Makin teruk ? Makin sedih ? Makin annoying ? O.O
Author tahu author ada banyak typo tu. Maafkan dan abaikan typo tersebut.
° Vote
° Comment
° Letak dalam library @ rl xD
° Share:')
YOU ARE READING
SILENTLY ( COMPLETED )
Fanfiction" Yahh !! Pesal ko ni bodoh snagat ?! " dengus Jungkook. Na Eun gelak. Bomi menangis. " Ape salah aku ? " soal Bomi dalam tangisan. Jungkook menunjalkan kening nya. " Salah kau ? Salah kau adalah kau ni bodoh sangat ! " Jungkook menolak kepala Bomi...